Keempat terbukanya peluang usaha, keberadaan idustri tentunya akan memberikan multiplayer effeck, disinilah perannya program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam upaya membangun kemandirian masyarakat disekitar wilayah operasi.
Kelima yang tak kalah pentingnya, ini kesempatan untuk melahirkan tenaga ahli perminyakan di Riau. Saya melihat disini kita gagal, seharus sesaat setelah menjadi operator kita langsung menyiapkan program beasiswa ke Jurusan Perminyakan dan Pertambangan untuk anak-anak Ring I operasional sehingga 5 tahun setelah itu kita memiliki banyak stock Sarjana siap untuk didik dilapangan kita. Hal ini pernah saya lakukan saat bertugas di Kondur Petroleum SA, melalui CSR Program kita kirim 9 anak mewakili kecamatan Merbau, Sungai Apit dan Tebing Tinggi Barat melanjutkan pendidikan di Perminyakan UIR, disamping itu juga dikirim beberapa ke IPB, Akper dan Akbid di Pekanbaru.
Berangkat dari pengalaman itulah, pada bulan Oktober 2007, lima tahun setelah BOB mengelola Blok CPP, saat diminta memperkuat jajaran anak daerah saya bersedia mengundurkan diri dari Kondur Petroleum SA bergabung menjadi Staff Ahli Direktur PT. BSP dan selanjutnya diperbantu menjadi Team Manager Government & Public Relations di BOB PT. BSP - Pertamina Hulu. Usulan awal saya adalah pembenahan dan penguatan fungsi eksternal khususnya program Corporate Social Responsibility (CSR), saya mengajukan Program Beasiswa Bhakti CPP Untuk Negeri yang bertujuan mengirimkan tamatan SLTA Ring I untuk melanjutkan pendidikan ke Perminyakan ITB dan UIR. Sayang program itu tak sempat terrealisasi karena terjadi perubahan ketentuan dimana CSR menjadi Non Cost Recoveri.
Mudahan-mudahan dengan berbagai pengalaman yang ada, makin memantapkan tekad Riau untuk merebut Blok Siak dan menjadikan operator Blok Siak menjadi model industri pro rakyat yang profesional dan peduli lingkungan.