“Ramadhan tiba Ramadhan tiba, tiba-tiba ramadhan” syair lagu milik Opick ini merupakan syair yang biasa kita dengar ditelvisi ataupun social media yang merupakan penanda ketika bulan suci bulan penuh ampunan yakni bulan Ramadhan akan segera tiba. Penanda ketika bulan Ramadhan akan segera tiba lainnya yang sering kita lihat biasanya adalah iklan sirup mardjan ditelevisi.
Bulan Ramadhan sendiri tidak hanya dinanti oleh umat muslim saja yang menjalankan syariat agama yakni berpuasa, melainkan umat lainnya pun juga turut serta menunggu datangnya bulan ini karena pada bulan suci islam ini biasanya terdapat beberapa agenda yang diminati beberapa kalangan yaitu ada membeli takjil dipinggiran jalan, berbagi takjil dan yang tak mungkin ketinggalan, intinya inti yaitu bukber atau buka bersama. Buka bersama di Indonesia sendiri sudah menjadi tradisi yang sudah mengakar dan pasti dilakukan setiap tahunnya oleh beberapa orang baik kaum muslim ataupun non muslim.
Walaupun buka bersama biasanya ada karena orang muslim berpuasa, namun tidak menutup kemungkinan untuk para non muslim turut hadir dalam acara buka bersama tersebut, karena biasanya pada acara ini umat muslim di Indonesia saling hidup berdampingan dengan umat beragama lainnya dan pasti akan tumbuh ajakan untuk buka bersama sebagai bentuk toleransi. sebenarnya ada tidak sih tujuan buka bersama entah itu bersama keluarga besar, teman sekolah, teman kerja, pasangan, selain untuk menjaga hawa nafsu, mensucikan diri, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa?kalau ada apakah tujuan itu memiliki nilai positif atau negatif?
“tujuan buka bersama?yaa jelas untuk pamer harta kekayaan dan juga pencapaian lahh, apalagi buka bersama sama temen yang udah lama engga ketemu, hemmm kalau udah ngomongin soal begituan gada habisnya” ucap tatya osya selaku pelanggan di kedai kopi Basa basi di daerah Seturan, tepatnya dibilangan kota Yogyakarta yang sedang duduk dan menunggu pesanannya bersama teman-temannya.. Menurutnya terkadang buka bersama ini menjadi ajang unjuk gigi akan segala hasil pencapaian teman-temannya yang kadang membuat ia juga kesal.
Apa yang dimaksud beliau pamer harta kekayaan saat buka bersama? Saya menyimpulkan harta kekayaan disini sebagai andil orang yang pamer tersebut dalam urusan pembayaran buka bersama bisa saja dia yang membayar seluruh tagihannya atau kemungkinan pamer harta kekayaan lainnya yakni soal transportasi, transportasi apa yang teman beliau pakai ketika hendak menuju acara tersebut.
Akankah masih menggunakan sepeda motor atau sudah memakai kendaraaan beroda empat, karena pada dasarnya orang sukses akan menandakan dirinya sukses ketika sudah terjadi perubahan progresif dalam hidupnya seperti penyimpulan yang saya lakukan diatas. Kemudian, apabila pencapaian yang dimaksud disini adalah pencapaian akan karir, pasangan, dan juga masih banyak lainnya.
“bukber? yaa jelas kesempatan buat ketemu mantanlah, eh reuni sama temen-temen maksutnya, hehehe keceplosan.” Ucap Avicena atau kerap disapa asen selaku teman osya yang juga saya ikut wawancarai perihal tujuan buka bersama. beda pendapat tidak seperti osya, justru asen menilai buka bersama sebagai ajang untuk silaturahmi dengan teman lama dan juga mantan pacarnya.
“karena yaa kalau engga ada acara bukber gini, yaa kalau ngga WACANA juga, susah banget mau ngumpulin temen-temen, pada sok sibuk!” ucap tambahan asen mengenai kelebihan diadakannya buka bersama dikala bulan Ramadhan ini. Karena biasanya ketika sudah menginjak bulan Ramadhan, semua orang mulai meluangkan dan mencari informasi kepada teman-temannya apakah ada info buka bersama atau tidak, karena salah satunya memang buka bersamalah yang dapat menyatukan semua, sebagai ajang silaturahmi tadi seperti yang diucapkan asen.
“Yakalau yang non muslim diajak bukber gada tanggungannya yaa harus sholat maghrib, isya, sama traweh, lah yang muslim-muslim itu giliran bukber aja keasikan ngobrol ketemu temen lama jadi lupa sama kewajibannya, kalo gitukan jadinya bukan ibadah bersama malah maksiat bersama.” ucap imtiyazuddin atau biasa dipanggil im yang juga teman osya dan sekaligus menjadi narasumber terkahir yang saya pertanyai perihal tujuan buka bersama selain memang syariat agama islam itu tadi.
Saya menyimpulkan dari pendapat im dan turut merasakan ketika anak muda terutama saat sedang ada agenda buka bersama terutama yang muslim, karena memang tidak pernah bertemu sama sekali, kemudian dipertemukan dengan teman lamanya, dari situlah akan timbul keasikan bercerita tentang masa-masa tak terlupakan dahulu yang mereka lalui bersama, Dari keasikan itulah yang terkadang membuat seorang muslim lalai/lupa terhadap kewajiban utamanya pada saat itu sholat maghrib, isya, traweh.
“Seharusnya dari awal sudah diberitahukan buat yang muslim yaa sholat dulu berjamaah, lalu habis itu terserah mau cerita sambil berdiri sampe njengking kek” ucap im yang menambah statementnya diatas tadi sambil terlihat sedikit dongkol ketika diingatkan moment itu.
Jadi kesimpulannya adalah pada dasarnya buka bersama atau bukber itu memiliki banyak efek dan juga dampak terhadap orang-orang yang ikut langsung didalamnya. Memang tidak semua efek dan dampaknya memberikan nilai positif, bahkan memberikan nilai negative yang juga bertentangan langsung oleh nilai kehidupan kita.
Namun, pada intinya ketika kita sudah menginjak umur dan pola pikir yang lebih dewasa seharusnya kita harus bisa menyikapi suatu hal, mana yang memberikan efek dan dampak baik bagi kita atau malah justru sebaliknya. Tidak masalah dengan siapa kita berbuka bersama entah itu dengan teman dekat, pacar, mantan, teman yang berbeda agamapun bukanlah suatu halangan untuk kita saling tetap menjaga silaturahmi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H