Matahari masih tertidur didalam selimutnya, saya sudah bergeliat didapur untuk menyiapkan produksi cincau hijau.Â
Proses pembuatan cincau hijau berlangsung sampai 2 jam. Kemudian saya pergi kepasar untuk membeli kelapa parut dengan mengendarai motor bututku.Â
Selama perjalanan ke pasar. Berlalu lalang orang bersamaan menuju pasar untuk menjajakan dagangannya.Â
Setibanya saya di stand penjual kelapa, saya membeli parutan kelapa " Pak, kelapa 5 biji ya buat santan, ucapku kepada bapak penjual kelapa.? Ya pak. Siap pak.Â
Waktu bapak penjual kelapa menggiling kelapa nya. Saya bertanya ke bapaknya., bapak siapa ya namanya, ucap saya. Kemudian bapak itu menjawab. Nama saya pak war, itu panggilan  para pedagang memanggil saya.
Biasanya perhari habis berapa kelapa ya pak war," Ucapa saya. Kemudian pak war itu menjawab. Ya sekitar 20 kg.Â
Tak terasa sambil ngobrol, parutan kelapa sudah selesai, dengan biaya 32000. Terima ya pak. Doakan saya laris ya.Â
Setelah saya dari pasar, saya langsung memeras parutan tadi menjadi santan. 5 kelapa saya peras menjadi 3 liter air.Â
Setelah semua sudah siap semua perlengkapan cincaunya. Saya menyiapkan kerobak motor saya. Dan semua bahan cincau ( gula, santan dan cincau) saya masukan ke gerobak motor.Â
Motor siap saya stater. Menuju ke sentra kuliner jambangan, tepatnya di pojok masjid al akbar surabaya.Â