Ramah adalah hal yang sangat menguras tenaga, dan senyum adalah kegiatan yang melelahkan. Itu kata kata yang sering aku katakan. Aku benci keramaian, tapi aku juga benci sendiri.
Namaku Leora Candace, yang berarti cahaya. Tapi, kehidupanku sangat berbanding terbalik dengan namaku. Hidupku ditutupi kegelapan, kesepian, dan ketakutan. Entah dimana cahaya yang dimaksud.
Aku duduk menatap keluar jendela, hujan mengguyur kota yang disebut orang orang indah. Ini masih pukul 2 siang, sekolah berakhir 2 jam lagi. Orang orang sibuk dengan kegiatannya, berlari, berteriak, tertawa, bergosip, membaca dan lain lain. Aku tidak tertarik mengikuti kegiatan orang orang ini.
"Ih tau ga, yohan pake jaket baru. Ganteng banget ihh"Â
Hah... suara suara itu sangat memuakkan. Setiap hari hanya bergosip tentang laki laki dan menjelekkan orang lain.
Aku pergi menuju toilet, mencari ketenangan. Aku memilih kamar toilet paling ujung. Toilet ini sangat sepi dan mengerikan, tak ada orang yang berani masuk toilet ini. Aku sangat menyukainya tapi sku juga takut, rasa muak dan sesak selalu aku rasakan setiap hari, aku terkurung bersama kegelapan. Aku benci semuanya.
"Mau rokok"Â
Sebuah suara memecah keheningan, aku sedikit terlonjak karena ku pikir tidak ada orang selain aku. Aku diam saja karena mungkin orang itu sedang berbicara dengan orang lain dan bukan padaku.
"Gue nawarin lo, jangan diem aja. Mau rokok? Gue di sebelah" Dia berucap lagi.Â
Itu suara laki laki. Ya, sekolahku memang tidak menyediakan toilet terpisah, itu sebabnya kasus pelecehan disekolah ini cukup tinggi.
Aku tidak memperdulikan orang itu, aku keluar dari toilet dan pergi menuju kelas. Aku lihat hujan telah berhenti, tanah yang basah dan beberapa genangan air tercipta. Aku berjalan menyusuri lorong, hanya ada satu atau dua anak yang berkeliaran.