Mohon tunggu...
Azizi
Azizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa aktif uiversitas jember jurusan hubungan internasional semester 4

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mau Kaya Harus Investasi?

5 Maret 2023   15:47 Diperbarui: 5 Maret 2023   16:00 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Saat ini banyak iklan-iklan promosi yang mengajak kita untuk berinvestasi. Selain itu ada juga kelas yang mengajarkan tentang pasar saham. Bahkan ada influencer yang memang berfokus memberikan konten tentang investasi saham. Memang benar banyak sekali orang terkaya didunia yang memiliki tingkat kekayaan fantastis akibat saham yang mereka miliki seperti Warren Buffet, Jim Simons, Ken Griffin dan masih banyak lagi.

Pertanyaannya, apakah memang investasi se worth it atau sangat berpengatuh untuk membuat seseorang menjadi kaya? Jawabannya adalah TIDAK. Mungkin banyak orang tentunya akan menyangkal pendapat tersebut. Tetapi ketika seseorang ingin menjadi kaya, investasi bukan menjadi solusi.

Bicara soal investasi tentunya bicara soal modal. Investasi berbicara tentang presentase. Prinsip paling mudah memahami investasi adalah ketika modal kita besar maka keuntungan yang didapat akan besar, dan juga sebaliknya ketika modal kita kecil maka keuntungan yang kita dapat juga kecil.

Pada umumnya saham suatu perusahaan akan mengalami peningkatan sebanyak 10% pertahun nya. Sangat jarang bagi suatu perusahaan memiliki nilai saham yang naik lebih dari itu. Kecuali ada beberapa momentum yang membuat perushaan tersebut mendapatkan untung yang lebih besar, seperti saham saham energi yang mengalami kenaikan berkali lipat akibat dari perang. Tetapi lonjakan kenaikan tersebut tentunya tidak akan terjadi pada setiap tahunnya, lonjakan kenaikan tersebut membutuhkan suatu kejadian yang mendorong saham terkait. Maka kembali lagi ke permasalahan utama investasi yaitu jumlah modal mempengaruhi keuntungan.

Contohnya, ketika kita memiliki modal sebanyak 1juta rupiah saja, lalu kita menaruh uang tersebut di salah satu pasar saham dan mendapatkan profit sebanyak 10-30% dalam jangka waktu setahun. Maka keuntungan yang kita raih hanya berkisar 100-300 ribu saja. Berbeda ketika kita menaruh modal 100 juta, maka keuntungan yang kita raih sebanyak 10-30 juta. Dari ilustrasi tersebut dapat dilihat perbedaan keuntungan yang sangat berbeda. Dengan modal yang kecil keuntungan yang diraih dalam kurun waktu yang bisa dikatakan lama sangatlah sedikit.

Saat kita memiliki modal yang masih sedikit lebih baik kita "berinvestasi" Untuk diri kita sendiri. Seperti membeli buku, mengikuti kelas untuk meningkatkan skill yang kita miliki dalam pekerjaan ataun hal lainnya yang dapat menjadi sarana kita untuk meraih modal yang semakin banyak. Dengan meningkatnya kualitas diri kita otomatis hal tersebut akan berdampak langsung pada hidup kita entah mendapatkan gaji yang lebih tinggi ataupun sekedar bonus pendapatan dari hasil pengetahuan yang baru.

Jadi, ketika investasi dijadikan sebagai tujuan untuk menjadi kaya, maka investasi bukan menjadi jawaban, karena untuk menjadi kaya adalah bekerja. Pada dasarnya investasi merupakan sarana untuk membuat seseorang bertambah kaya dan juga mempertahankan kekayaan seseorang bukan sarana kita untuk mencari kekayaan . Tetapi tidak ada salahnya mulai berinvestasi dengan modal yang kecil dengan tujuan untuk belajar memahami investasi itu sendiri. Hal tersebut tentunya akan berguna ketika kita memiliki modal yang sudah terbilang cukup atau bahkan modal yang besar. Investasi yang kita lakukan akan meraih keuntungan yang signifikan akibat pengalaman investasi yang telah dilakukan.

Selain itu memahami pasar saham bukan hanya membutuhkan waktu atau pengalaman, tetapi membutuhkan pengetahuan akan investasi itu sendiri. Seperti menganalisis fundamental perusahaan ataupun melakukan analisis teknikal saham. Kedua hal tersebut tidak bisa diraih hanya dengan mencoba secara langsung tetapi perlu pengetahuan sebagai dasar sebelum melakukan tindakan.

Jadi kesimpulan nya adalah ketika kita berinvestasi untuk menjadi kaya, maka itu adalah tujuan yang salah. Ubahlah tujuan tersebut agar investasi yang kita lakukan menjadi maksimal. Kecuali tujuan investasi kita untuk meningkatkan kekayaan atau menjaga stabilitas kekayaan atau bahkan untuk belajar memahami investasi saham. Jadi sebelum berinvestasi pahami dulu apa tujuan kita berinvestasi, SALAM CUAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun