Mohon tunggu...
AZIZ DEWI ANJELI
AZIZ DEWI ANJELI Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar mahasiswa

hobi saya membaca, saya suka traveling jalan jauh naik sepeda motor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Orang Tua Memengaruhi Kondisi Mental Anak

24 Desember 2023   17:40 Diperbarui: 24 Desember 2023   17:45 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman   hidup yang penuh tekanan dapat membuat segalanya lebih menantang. Misalnya masalah yang ada pada diri seseorang khususnya pada orang tua seperti masalah pekerjaan, kepribadian. Namun semua itu berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Orang tua menjadi sumber dukungan pertama pada anak. Kesehatan mental orang tua juga bisa berdampak pada anak.

Sisi kepribadian berpengaruh besar terhadap pola asuh orang tua, yaitu jika kepribadian orang tua pemarah maka akan berdampak buruk terhadap perilaku anak, namun jika kepribadian orang tua penyayang dan selalu bersifat hangat terhadap anak maka hasilnya akan berdampak baik terhadap perilaku anak

Kesehatan mental adalah kondisi seseorang (anak) yang memiliki tekanan pada dirinya. Orang tua harus lebih konsisten dalam memperlakukan anak, sehingga anak tidak merasa cemas dalam kondisi mentalnya. Orang tua juga selalu memberikan nesehat pada anak untuk berperilaku sederhana dalam kehidupannya sehari-hari dan bersifat bijak hati kepada keluarga maupun pada orang lain. Kemudian sebaiknya orang tua menanamkan nilai-nilai agama kepada anak agar tercipta generasi penerus bangsa yang berkepribadian baik.

Menurut Dr. Alvin Rosenfeld, psikiater anak, terdapat permasalahan pola asuh orang tua, setidaknya untuk keluarga kelas menengah ke atas dimana orang tua percaya mereka mampu 'memprogram' anaknya untuk tujuan mencapai kesuksesan dengan pola hyper-parenting. Dr. Alvin Rosenfeld juga menjelaskan bahwa sejumlah orang tua kelas menengah ke atas lebih mengkhawatirkan kehidupan anak mereka yang sebenarnya baik-baik saja.

Menurut psikolog, kebiasaan orang tua mengarahkan anaknya akan membuat anak menjadi terlalu penurut dan kurang bisa mengembangkan bakat dan potensinya sendiri. Banyaknya aturan yang membatasi gerak anak berpotensi membuat anak tertekan, terbebani, dan rentan depresi. Sehingga harapan orang tua akan terhenti karena anaknya tidak dapat mencapai cita-cita orang tua yang mungkin anak tidak suka.


Contoh masalah yang dialami pada anak yang mempengaruhi kesehatan mental;

  • Membanding-bandingkan anak bisa membuat anak insecure.
  • Sering membentak anak dapat membuat anak memiliki anxiety.
  • Bertindak kasar kepada anak dapat membuat trauma.

Dalam masalah tersebut berpengaruh pada kondisi mental anak. Seperti, Tidak dapat berfikir bijak, Nurut di depan berontak di belakang, selalu merasa cemas, merasa tidak di percaya oleh orang tua. Jika seorang anak merasa kondisinya seperti itu. Maka, yang harus dilakukan oleh orang tua selalu memberi perhatian penuh pada anak.

Langkah mengendalikan emosi saat berhadapan dengan anak yaitu;

  • Tarik nafas panjang, buang nafas panjang.
  • Pindah ruangan yang berbeda (pastikan anak aman).
  • Berwudhu.
  • Duduk atau berbaring
  • Mengendalikan kesabaran.
  • Berdzikir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun