Mohon tunggu...
Abdul Aziz
Abdul Aziz Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Asam Manisnya Merantau

12 April 2019   13:02 Diperbarui: 12 April 2019   13:22 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.evbid.com 

Kalimat yang sangat dekat dengan seorang perantau adalah selalu hiduphemat, dimana seorang perantau harus menyisihkan sebagian rezekinya untuk orangtua ataupun keluarga, dan harus selalu memanage keuangan agar mampu bertahanhidup untuk hari kemudian, tapi tak apa, itu bagian dari proses perjalananhidup, karna sebuah proses tidak akan pernah menghiyanati hasil.

3.    Selalu menyelesaikan segala permasalahannyasendiri atau mandiri.

Kalimat selanjutnya yang sangat dekat dengan seorang perantau adalahmandiri, iya saat seorang perantau sedang sakit, tak jarang bila seorangperantau berterus terang keadaan yang dialami, karna mereka tidak maumerepotkan ataupun menambah buah pikuran orang tua ataupun keluarga, saat ditanya kabar, seorang perantau lebih banyak menjawab, mereka dalam keadaansehat.

4.    Selalu merindukan tanah kelahiran.

Salah satu pengorbanan seorang perantau adalah menahan rindu akan tanah kelahiran,iya saat seorang perantau diam dan kesepian, ada sebuah mimpi dan harapan yangbesar yaitu seorang perantau yang mampu pulang dan mampu mengembangkan tanahkelahiran sendiri.

5.    Selalu ada harapan yang ditanamoleh orang-orang yang sangat mencintai dan merindukan di kampung halaman.

Alam semesta ini penuh kejutan, coba amati dan renungkan, ambil pelajaran dari semuanya. Itulah yang disebut oleh orang-orang tua kita di kampung halaman, hidup di tanah rantau tak akan  berhenti sebelum harapan seorang perantau terpenuhi dan cita-citanya terwujud.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun