Mohon tunggu...
aziz bahtiar
aziz bahtiar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Momong

Paling suka dengan guyonan dengan menyruput kopi. Menambah wawasan dengan sharing, membaca untuk membuka cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bumi Santri Temulus

27 Februari 2018   20:48 Diperbarui: 27 Februari 2018   21:10 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bpk. Drs. Subahadi, Ganggang, Mantingan

Bpk. Syamsul Ma'arif, Temulus

Bpk. Humaidi, Kedungombo,Kedungharjo

Bpk. Parmuji, Temulus

Dan beberapa tokoh masyarakat Kedungombo, Kedungharjo lainnya.

Dengan wasilah bapak Drs. Turmudzi dan Bpk Drs. H. Umar Santoso serta Bpk. Subahadi atas nama pihak wakif yaitu ; Simbah Kyai Sodir Masyhuri sekeluarga, saya (Al-faqiir Ahmad Ulinnuha Rozy) di restui oleh ayah, ibu dan guru saya (Syaikhinaa Romo KH. Muhammad Hanafi, Kudus) untuk memenuhi "panggilan dakwah" ke Temulus pada hari SENIN (Pahing), Tanggal 17 Rabi'ul Awwal 1417 H. / 21 Juli 1997 M. Ketika itu saya berusia 26 Tahun dan baru "boyong" dari Pesantren terakhir saya, yaitu : Pondok Pesantren "Al-Balagh" Bangilan, Tuban, Ta'alluman dan Tabarrukan kepada Syaikhinaa Romo KH. Misbah Musthofa (Pamannya Gus Mus).

Xby VIDSqaure

"TEMULUS" kala itu (tahun 1997) adalah berupa kebun yang penuh dengan rumput ilalang dan pepohonan, benar-benar sebuah "Wana" yang aroma "kewingitannya" sudah semerbak tercium tajam saat saya baru pertama kali menginjakkan kaki. Bismillah dan Lillah serta dengan dukungan semua komponen masyarakat, saya menyatakan siap berjuang, berkhidmah dan mengabdikan diri pada Agama dengan memberdayakan "wana wakaf" Temulus agar kelak menjadi sentral kegiatan kegiatan pemberdayaan ummat dalam bidang  pendidikan,keagamaan dan sosial, semata mata "Libtighaa'i wajhillah wa Li-i'Laa-i Kalimaatillah".

Pada hari itu kedatangan saya bersama keluarga dan di ikuti oleh 15 santri serta para wali santri di sambut dan di terima dengan penuh hormat, khidmat, ta'dzim dan haru oleh dua sesepuh Temulus yaitu ; Simbah Kyai Masyhudi Bin Kyai Darkun Imam Basri dan Simbah Kyai Sodir Masyhuri Bin Kyai Darkun Imam Basri (Wakif), para pengurus Ta'mir Masjid "Sabilal Muttaqiin" Temulus, keluarga wakif, Kepala desa Kedungharjo, tokoh masyarakat dan warga masyarakat Temulus, Kedungombo ; dengan upacara penyambutan yang sederhana tetapi penuh dengan penghormatan dan suka cita yang tulus.

Acara penyambutan dan penghormatan di serambi masjid "Sabilal Muttaqiin" saat itu sekaligus juga peresmian berdirinya Pondok Pesantren dengan nama "Daarul Mukhlishiin" yang di resmikan langsung oleh mbah Kyai Sodir Masyhuri dan di berkahi do'a oleh mbah Kyai Masyhudi. Walaupun saat berdiri dan peresmian pondok pesantren tersebut belum ada satupun unit bangunan pesantren sebagai tempat tinggal saya bersama 15 santri dari Demak. Oleh para pengurus (yaitu bpk Drs.H. Umar Santoso wa a'waanih) saya dan para santri untuk sementara di titipkan, ditempatkan di rumahnya bpk Syamsul Ma'arif  Bin Kyai Sodir Masyhuri Temulus dan serumah dengan beliau sekeluarga. Ketika itu di rumah bpk Syamsul juga belum di siapkan kamar kamar untuk tempat tinggal santri, baru ada 1 kamar kosong yang kemudian di persilahkan khusus untuk saya, sementara para santri pada hari hari pertama masih belum tinggal di kamar, tidurnya masih di serambi Masjid. Pada hari hari berikutnya baru di buatkan 3 kamar darurat untuk para santri.

Alhamdulillah, meski segalanya terbatas dan belum dipersiapkan, -berkat empati dan simpati warga Temulus,Kedungombo serta kekuatan niat, tekad dan semangat kami akan terwujudnya pesantren sebagai basis syi'ar Agama- Allah Swt.memberikan kekuatan lahir dan batin di dalam menjalani kehidupan pesantren "Ngenger' (nunut) tersebut hingga 4 bulan lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun