Mohon tunggu...
Azizatun Nufus
Azizatun Nufus Mohon Tunggu... Aktris - mahasiswa unpam

halo, saya Azizatun Nufus biasa dipanngil iza, saya bercita-cita mejadi seorang guru, hobi saya menulis, membaca, dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bullying Termasuk Pelanggaran HAM? Begini Cara Mengantisipasinya

5 Desember 2023   18:00 Diperbarui: 5 Desember 2023   20:44 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bullying sudah tidak asing lagi di telinga kita, bagaimana tidak kasus ini sangat sering terjadi di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, bahkan di zaman modern ini bullying bisa dilakukan melalui gawai yang sudah menjadi kebutuhan kita melalui sosial media dengan kata-kata umpatan yang mampu mengintimidasi korban. Berbicara tentang bullying, memang bullying itu apa sih? Bullying adalah tindakan agresif yang biasanya dilakukan seseorang untuk mengintimidasi atau mendominasi orang lain yang dinilai lebih lemah baik melalui perkataan maupun tindakan fisik.


Kasus ini  tidak bisa dianggap remeh, dalam konteks HAM disebutkan pada pasal 1 ayat 6 nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia. perbuatan buliying ini jelas merupakan pelanggaran HAM, dari pelanggaran HAM ringan hingga pelanggaran HAM berat. Dikatakan HAM ringan apabila pembullyan tersebut berbentuk lontaran kebencian, kata-kata yang mengimidasi, candaan berlebihan yang mekibatkan unsur SARA dan lain-lain, apabila dalam kasus pembullyan telah terjadi penghilangan nyawa korban melalui kekerasan fisik atau korban melakukan bunuh diri hal tersebut dapat dikatakan sebagai pelanggaran HAM berat.


Ada beberapa bentuk tindakan bullying yang paling sering ditemukan dan terjadi baik di media sosial maupun di dunia nyata. Seperti memukul, mengancam, membentak, menghina, mengejek, hingga melukai orang tersebut. Jika tindakan ini dilakukan secara terus- menerus dapat menciptakan keadaan yang tidak nyaman, dan rasa trauma yang berakibat fatal.
Melihat berbagai akibat buruk yang ditimbulkan karena tindakan bullying ini, maka penting sekali untuk melakukan edukasi sedini mungkin terutama kepada anak-anak yang akan menjadi generasi emas di masa depan, untuk meminamalisir terjadi tindakan bullying ke depannya.


Orang tua anak merupakan pendidikan pertama dan utama pada anak usia dini sehigga edukasi tetang bullying ini baiknya diberikan sedari dini di rumah, contohnya dengan menumbuhkan rasa empati, toleransi dan saling membantu antar saudara atau dengan orang tuanya sendiri dengan demikian minim kemungkinan anak untuk melakukan tindak bullying karna empati anak lebih besar yang memungkinkan anak untuk tidak menyakiti orang lain.


Selain itu sekolah juga memiliki peran yang sama terhadap upaya penanggulangan bullying ini, pihak sekolah dapat memberikan sosialisasi terhadap peserta didik tentang bahaya bullying, sebab akibat, serta macam-macam bullying. Kemungkinan anak-anak melakukan bullying tanpa mereka sadari karna ketidak tahuan mereka, contohnya seperti memanggil teman dengan nama orang tuanya, mengejek, dan lain-lain hal itu bagi mereka berupa candaan yang menyenangkan, tapi tanpa mereka sadari hal tersebut termasuk ke dalam bullying.


Sekian pembahasan kali ini semoga dapat bermanfaat, INGAT bullying tidak boleh disepelekan karena berdampak buruk bagi pertumbuhan mental pelaku dan korban. Bagai gelas yang telah pecah dan tidak bisa utuh kembali, walupun sudah disatukan kembali namun tetap tidak akan semulus yang baru. Begitu pula hati korban bullying, mungkin korban telah memaafkan tapi tidak dengan melupakan, luka yg di alami korban kian membekas dan meninggalkan ingatan pahit pada ingatannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun