Hidup Sebagai Persiapan Â
Persiapan menuju kematian tidak berarti hidup dengan rasa takut, melainkan dengan penuh kesadaran. Hidup tidak harus berat, asal kita tahu apa yang benar-benar penting :
- Maaf yang belum diberikan.
- Cinta yang belum kita ungkapkan.
- Kebaikan yang belum sempat kita lakukan. Â
Mungkin selama ini kita sibuk mencari kebahagiaan di luar, padahal, kedamaian sejati ada pada hati yang bersih dan hubungan yang tulus---baik dengan sesama maupun dengan Tuhan. Â
Saat Kita yang Diantar, Bayangkan, suatu hari nanti, giliran kita yang diantar.Â
Siapa yang akan hadir ?Â
Apa yang akan mereka katakan tentang kita ? Dan, lebih dari itu,
bagaimana perasaan kita ketika bertemu Sang Pemilik Kehidupan ? Â
Pertanyaan ini bukan untuk menghakimi, melainkan mengajak kita untuk hidup dengan lebih bermakna.Â
Karena pada akhirnya, hidup ini hanyalah sebuah titipan. Saat ia harus dikembalikan, semoga kita bisa pulang dengan hati yang tenang, bekal yang cukup, dan senyum yang tulus, semoga Khusnul Khotimah, aamiin... Â
Mari isi hari-hari kita dengan cinta, doa, dan kebaikan. Karena hidup yang sederhana tapi penuh makna akan menjadi bekal yang paling indah untuk perjalanan panjang kita nanti.
Selamat jalan Om Rw Gendon, semoga semuaamal ibadahnya diterima di sisi Allah Ta'ala.
{{{ Positif, Sehat dan Bahagia }}}
Brebes, 20 November 2024