"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, meskipun masing-masing memiliki kebaikan. Gemarlah kepada apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah menjadi lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu, janganlah berkata, 'Seandainya aku berbuat begini, maka akan begini dan begitu,' tetapi katakanlah, 'Allah telah mentakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi,' karena kata-kata 'seandainya' membuka pintu perbuatan setan."
Kenangan buruk bukan untuk disesali, melainkan untuk direnungkan agar kita bisa melangkah lebih baik.Â
Masa lalu hanyalah guru yang memberikan hikmah.
Masa Depan : Misteri yang Belum TibaÂ
Masa depan adalah sesuatu yang tidak pasti.
Berharap dan merencanakan itu penting, namun terlalu mencemaskan hal yang belum terjadi dapat melahirkan kegelisahan.
Dalam salah satu hadis, Nabi Muhammad SAW mengingatkan:Â
"Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada burung. Burung itu pergi pagi hari dalam keadaan lapar, dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang."
Hadis tentang tawakkal dengan perumpamaan burung yang diberi rezeki ini berasal dari Nabi Muhammad SAW, diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Jami' At-Tirmidzi (no. 2344).
Penjelasan Hadis :
- Esensi Tawakkal : Hadis ini mengajarkan bahwa tawakkal bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan menyerahkan hasil kepada Allah setelah berikhtiar. Burung yang disebut dalam hadis tetap pergi mencari makanan setiap pagi, meskipun tidak memiliki jaminan tempat atau jumlah rezeki yang pasti.
- Ikhtiar dan Doa : Islam mengajarkan untuk menggabungkan usaha (ikhtiar) dengan ketergantungan kepada Allah. Hal ini menunjukkan pentingnya menjalani sunnatullah, yaitu hukum sebab-akibat yang telah Allah tetapkan.
- Keyakinan pada Allah : Tawakkal melibatkan keyakinan penuh bahwa Allah adalah Maha Pemberi Rezeki. Burung menjadi contoh karena memiliki sifat alami untuk berusaha tanpa mengandalkan sesuatu selain Allah.
Hadis ini menjadi pelajaran bagi umat Islam untuk terus bekerja keras, berusaha maksimal, dan tetap percaya pada kehendak Allah dalam menentukan hasil.