Idul Adha, atau Hari Raya Kurban, merupakan salah satu hari raya besar umat Islam yang penuh dengan hikmah dan pelajaran, terutama di era modern. Di zaman yang serba cepat dan penuh tantangan ini, Idul Adha membawa sejumlah makna yang relevan dengan kehidupan kita saat ini.
1. Pengorbanan dan Keikhlasan
Idul Adha mengingatkan kita pada kisah Nabi Ibrahim AS yang dengan ikhlas bersedia mengorbankan putranya, Ismail AS, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Di era modern, pengorbanan ini bisa kita maknai sebagai keikhlasan dalam menjalani kehidupan, termasuk berkorban untuk keluarga, masyarakat, dan tujuan mulia lainnya.Â
Tindakan pengorbanan ini mengajarkan kita untuk mendahulukan kepentingan orang lain dan nilai-nilai kebaikan di atas kepentingan pribadi.
2. Kebersamaan dan Solidaritas
Pelaksanaan kurban di Idul Adha mempererat tali persaudaraan dan solidaritas di antara umat Islam.Â
Di masa sekarang, di mana individualisme sering kali mendominasi, Idul Adha menjadi momentum untuk memperkuat ikatan sosial dan rasa saling peduli.Â
Daging kurban yang dibagikan kepada yang membutuhkan menunjukkan kepedulian sosial dan mempertegas pentingnya saling membantu dan berbagi.
3. Ketaatan dan Kepatuhan
Ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail kepada perintah Allah SWT adalah contoh sempurna bagaimana kita harus menempatkan ketaatan kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Di era modern, ketaatan ini bisa diwujudkan dalam bentuk menjalankan perintah agama, etika, dan norma-norma sosial yang baik, meskipun terkadang menghadapi berbagai godaan dan tantangan.
4. Refleksi dan Introspeksi Diri
Idul Adha juga merupakan waktu yang tepat untuk melakukan refleksi dan introspeksi diri.Â
Kita diajak untuk merenungkan sejauh mana kita sudah berbuat baik dan berkorban untuk kepentingan orang lain.Â
Di era modern yang penuh dengan kesibukan, momen ini sangat penting untuk mengevaluasi diri dan memperbaiki kekurangan.
5. Kesederhanaan dan Syukur
Melalui kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, kita diajarkan tentang kesederhanaan dan rasa syukur.Â
Di zaman yang sering kali diwarnai dengan gaya hidup konsumtif, Idul Adha mengingatkan kita untuk mensyukuri apa yang kita miliki dan tidak terjebak dalam pola hidup yang berlebihan.Â
Syukur ini membawa ketenangan batin dan kebahagiaan sejati.
6. Kepedulian Lingkungan
Dalam konteks modern, Idul Adha juga bisa dikaitkan dengan kepedulian terhadap lingkungan.Â
Proses penyembelihan hewan kurban yang dilakukan dengan cara yang baik dan sesuai syariat mengajarkan kita untuk memperlakukan makhluk hidup dengan kasih sayang dan menghormati ciptaan Tuhan.Â
Kesadaran ini bisa diperluas pada kepedulian terhadap alam dan lingkungan di sekitar kita.
Belajar dari Guru saya, Salsabila (10 th) diusia yang masih jauh dari dewasa, ia seringkali lebih dewasa dari usianya.
Sejak kelas 3 Sekolah Dasar (SD) ia telah membiasakan diri dengan berniaga, berdagang dan berbisnis dikomunitasnya bermaen, dari jual kelereng, jualan gambar, Slam, bolpoin, penunjuk buat mengaji.
Ada banyak pelajaran dari Idul Adha dan Salsabila tahun ini bagaimana diusia yang sama saya dulu belum berfikir terkait yang sekarang ia lakukan, menyisihkan uang saku, hasil jualan dan terkumpul lebih dari 3,5 juta. "Kamu uangnya mau buat apa nok, mau beli sepatu sama buku buat kenaikan kelas ? Â " Tanya ibunya.
Salsa menjawab santai, tidak mau, itu kan tanggungjawab ayah, spontan kami tertawa hahahaha.
Aku mau beli kambing aja, aku mau korban aja, " kan mau lebaran korban " katanya.
Sebegitu ringannya ia melepaskan apa yang telah ia perjuangkan dan kumpulkan seribu demi seribu, saat terkumpul ia belikan kambing dan untuk korban.
Hikmah Idul Adha di era modern sangat relevan dan memberikan pelajaran berharga bagi kehidupan kita.Â
Dari pengorbanan, kebersamaan, ketaatan, refleksi diri, kesederhanaan, hingga kepedulian lingkungan, semuanya mengarahkan kita pada kehidupan yang lebih baik dan harmonis.Â
Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk memperkuat nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
"Aku mau nabung lagi yah, mau buat umroh dan naik haji" kayanya satu waktu.
Semoga Allah Ta'ala selalu meridhoi semua langkah baikmu nak, dan semoga kelak kamu jadi anak yang Sholehah dan memberikan manfaat pada umat, aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H