Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seberapa Penting Membangun Lingkungan Aman dan Ramah Anak?

25 November 2022   10:17 Diperbarui: 25 November 2022   10:34 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : Pelatihan Fasilitator Masyarakat Desa 

Kompasianer, Semangat pagi !!!, 

Kali ini penulis akan mengulas tentang anak, bagaimana hak - hak anak dan bagaimana kondisi anak disekitar kita, ini terkait dengan beberapa kegiatan penulis bersama dengan Yayasan Berdaya Indonesia, sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pemberdayaan diri yang menjadi salah satu mitra lokal Yayasan Setara Semarang yang konsen pada perlindungan perempuan dan anak.

Tahun 2022, Yayasan Berdaya Indonesia mendapat kesempatan untuk ikut terlibat langsung dalam program Safe and Friendly Environment for Children (Safe4C) di Jawa Tengah digandeng Yayasan Setara sebagai mitra lokal yang melakukan intervensi kegiatan di 19 Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Tengah.

Safe4C adalah program yang mendukung terwujudnya Kabupaten Layak Anak dengan tujuan untuk membangun lingkungan yang aman dan ramah bagi anak di Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Program ini dilaksanakan oleh Yayasan Setara bekerjasama dengan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah didukung oleh UNICEF.  

Yang menjadi pertanyaan adalah " Seberapa penting membangun lingkungan yang aman dan ramah anak ? "

Dokpri, Pelatihan Fasilitator Masyarakat Desa
Dokpri, Pelatihan Fasilitator Masyarakat Desa
Ini menjadi pertanyaan yang mengelitik, kenapa ?

Karena hampir sebagian banyak orang yang saya tanyakan tentang seberapa penting membangun lingkungan aman dan ramah anak, banyak sekali yang menjawab " Penting ! " akan tetapi pada kenyataan dan realitanya masih banyak anak - anak yang menjadi korban atas kekerasan baik secara fisik maupun psikologis yang seringkali terjadi dilingkungan sendiri.

Kadang orang tua tidak menyadari kalau ia telah melakukan kekerasan baik secara fisik maupun psikologis, dan masih kurangnya kepedulian masyarakat atas terciptanya lingkungan yang aman dan ramah anak.

Sebagai contoh :

  • Orang tua seringkali menganggap bahwa mendidik anak dengan disiplin atau tegas adalah hal yang baik untuk menciptakan anak yang baik, bahkan seringkali tanpa sadar orang tua memberikan hukuman atas apa yang dilakukan anak yang dianggap tidak sesuai harapan orang tua.
    Tanpa sadar sejatinya kita sedang melakukan kerasan baik fisik ( hukuman ) maupun psikologis karena ada kalimat yang menyakiti perasaan anak
  • Sering kali juga masyarakat merasa acuh dan tidak peduli dengan perilaku anak - anak tetangga, baik anak - anak yang berpotensi melakukan hal yang mengganggu lingkungan, atau mungkin berpotensi akan menjadikan hal yang tidak baik pada lingkungan, masyarakat kadang merasa bahwa itu bukan bagian dari keluarganya sehingga kurangnya peduli
    Dan hal inilah yang pada akhirnya seringkali menyebabkan lingkungan menjadi tidak aman dan tidak ramah bagi anak.

Dari hal ini maka saat ini 19 Kabupaten / Kota di Jawa Tengah menjadi lokasi fokus program Safe4C untuk membangun lingkungan yang aman dan ramah anak sebagai dukungan mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) menjadi Kecamatan Layak Anak ( KELANA ) dan mewujudkan Kabupaten / Kota Layak Anak (KLA).

Penulis : Aziz Amin
Yayasan Berdaya Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun