Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Nak, Aku Sahabatmu, Hanya Saja Aku Berperan Jadi Ayahmu

16 Agustus 2022   17:59 Diperbarui: 16 Agustus 2022   18:06 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tetap berkeyakinan sejatinya tidak ada anak yang buruk, tidak ada anak yang nakal dan bodoh sampai ia mencapatkan pemahaman dan mengikuti apa yang dipahami bahwa ia itu buruk, nakal dan bodoh.

Kenapa saya menuliskan itu ?

Yah, ini soal bagaimana anak sejatinya tumbuh dan berkembang dari apa yang ada dilingkungan terdekatnya, seorang anak adalah peniru yang ulung, ia akan sangat mudah merekam apapun yang ia lihat, dengar dan rasakan sehingga ia mengikutinya dengan baik dan menjadikannya program bawah sadar yang menjadi prilaku.

Beberapa kasus kenakalan anak yang diceritakan dan sampaikan orang tua atau orang sekitarnya sejatinya itu semua sebuah atrribusi atau lebel yang diberikan atas prilaku yang dianggap berbeda dari kebanyakan orang dan saat anak itu bisa didengarkan apa yang ia inginkan dimengerti dan pahami apa sejatinya alasan ia melakukan itu, maka bisa jadi sejatinya ia sebenarya punya niat baik atas prilakunya yang tidak baik.

Pentingnya Membangun Keakraban

Wajar saja kalau hubungan anak dengan orang tua tidak baik, kalau pola komunikasi yang dibangun juga bukan komunikasi yang nyaman bagi anak.

Beberapa orang tua seringkali memiliki mindset yang berbeda bahkan berolak belakang dengan mindset anak, hal ini yang akan menjadikan anak merasa tinggal dineraka walau bersama orang yang sejatinya sangat mencintainya.

Peranan orang tua untuk bisa menjadi idola atau menjadi orang yang dipercaya anak untuk berbagi atas setiap momen kehidupan dan pertumbuhan dan perkembangannya akan jauh lebih bagus daripada yang terkesan ada jarak yang jauh antara anak dan orang tua.

Saya sepakat kalau ketercukupan kebutuhan finansial anak itu penting tapi akan lebih penting adalah kecukupan akan kebutuhan cinta dan kasih sayang serta perhatian dari orang tuanya.

Beberapa anak - anak yang turun di jalanan mereka tidak semua dari orang yang ekonomi menengah kebawah, tapi mereka justru beberapa ada yang dari keluarga ekonomi yang cukup bahkan sangat mapan, kemapanan dan kemewahan tidak membuat anak nyaman dan jutru memilih tinggal di jalanan.

Hal ini yang perlu disadari para orang tua sekarang adalah membangun keakraban dengan anak dan selalu memberikan waktu walau sebentar untuk mendengarkan dan memberikan ruang dan waktu berekspresi pada anak.

Aku Sahabatmu Nak,

Nak, aku ini sahabatmu, hanya ayah lahir lebih dulu dan ayah ditugasi jadi ayah kamu yang akan membimbingmu, yuk bekerja sama yah...

Tidak mudah memang menjadi ayah karena tidak ada sekolah yang mengajarkan bagaimana menjadi ayah yang baik, akan tetapi beberapa kitab suci, beberapa kearifan lokal budaya dan cara mendidik orang tua kita dulu itulah yang menjadikan ayah menjadi matang dalam memerankan perannya sebagai bembimbing.

Sayangnya tidak semua anak mendapatkan sosok ayah yang memiliki kemampuan menjadi ayah yang baik, ayah kadang terlalu sibuk dengan urusan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga dan ibu terlalu sibuk membereskan tugas dirumah tangganya sehingga anak kecil yang sekarang punya anak tidak punya kesempatan belajar menjadi ayah yang baik.

Kini... perkebangan teknologi telah melinahkan pengasuhan anak pada alat bernama gedget, android dimana akan dibentu dan bertumbuh dan kembang karakternya mengikuti merek androidnya dan tontonannya sehingga tak jarang hubungan tidak baik atau gangguan prilaku dan pikiran anak bermuara di psikiater, psikolog da hipnoterapi.

Griya Hipnoterapi MPC ( Hipnoterapi Brebes ) saat ini juga semakin meningkat penanganan kasus anak yang bermasalah terkait hubungan baik dengan orang tuanya, dan gangguan prilaku, sehingga sekarang makin banyak yang menyadari pentingnya belajar Hipnoparenting yaitu seni mendidik anak dengan pola komunikasi hipnotik, ini menjadi tidak efektif kalau anak mengalami gangguan pikiran atau prilaku berat.

Brebes, 16 Agustus 2022

Aziz Amin | Kompasianer Brebes

Trainer & Hipnoterapist

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun