Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Positif, Sehat, dan Bahagia, Pilih Mana Dulu?

4 Agustus 2022   05:09 Diperbarui: 4 Agustus 2022   05:12 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Komunitas [ Ngopi Susu ]

Salam [ Ngopi Susu ], " Kalau ngopi jangan cari manis dan kalau nyusu jangan cari yang hitam " !!!

Yah, masyarakat banyak dininak bobokan kopi setan ( sachetan ) yang selalu berupaya mengelabuhi masyarakat untuk menjadi penikmat kopi dengan menambahkan hal - hal yang manis, baik gula maupun krimer bahkan kadang dicampuri susu, tentunya kopi akan menjadi sangat nikmat dan mengasikkan. " Tapi, tahukan anda bahwa inilah cikal bakal masyarkat jadi salah paham dan memberikan pemahaman yang kurang tepat tentang karakter kopi yang sejatinya pahit atau asam " itu menurut saya sih.

Coba bayangkan saja, saya pernah sekali membawa kawan maen ke kedai kopi dan dia cingak - clinguk ( nampak kebingungan ) dengan menu kopi yang tersaji, ia merasa asing dengan nama - nama kopi yang disajikan, dan akhirnya jatuh pada pilihan kopi doble ekspresso, tahu apa yang terjadi ?

" Ko gelasnya kecil amat ? !!! " ia nampak keheranan, apalagi disajikan juga segelas air putih.

" Ngapain minum kopi ko disediakan air putih ? " tanyanya.

****

Itu gambaran sederhana tentang seorang yang baru tersadar setelah saya ceritakan, yah itulah pikiran bro !!!, karena dari kecil dan dari dulu kita dikenalkan dengan jenis kopi yang tersaji dicampur gula, maka kopi jadi manis dan tidak jarang kita protes saat ada sajian kopi tapi rasanya pahit,  " Ya kopi pasti pahit atau asam, kalau yang manis ya madu lah !!! " jelas ku.

Komunitas [ Ngopi Susu ] 

Komunitas yang berangkat dari sebuah pemahaman baru tentang cara kerja pikiran, dan bagaimana gaya hidup, prilaku seseorang sangat bergantung pada apa yang ia rekam dalam pikiran bawah sadarnya yangmenjadi program bawah sadar, maka dari peserta pelatihan hipnoterapi privat di MPC School of Hypnotism di Brebes asuhan dari Kang Aziz Amin ( Wong Embuh )sepakat menjadi inisiator terbentuknya komunitas ini.

Komunitas Belajar Hipnotis Jalanan ini terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biasa, peserta yang gabung hanya disarankan bawa bekal atau uang sendiri untuk mencukupi kebutuhan konsumsi sendiri itupun bila dibutuhkan wkwkwkw, tapi yang terpenting Komunitas [ Ngopi Susu ] ini meyajikan diskusi seputar cara kerja pikiran, mekanise pikiran dan tidakan yang mempengaruhi prilaku sehingga semua mendapatkan manfaat dengan mengetahui semua yang akan menjadi tools untuk memudahkan kehidupan sehari - hari.

Komunitas [ Ngopi Susu ] sejatinya adalah wadah dan fosum silaturahmi antar alumni MPC dan menjembatani komunikasi dengan masyarakat luas sebagai sarana edukasi terkait keilmuan hipnoterapi sehinga jelas dan terang benderang, harapannya masyarakat jadi paham dan mengerti bagaimana hipnosis / hipnotis terjadi dan bisa membedakan mana yang penipuan dan kebohongan mana yang realita terhadap keilmuan ini, kalau sudah paham sehingga tidak lagi akan mencari kopi rasa manis dan mencari susu yang warna hitam.

Kegiatan [ Ngopi Susu ] Brebes rutin dilaksanakan setiap 1 bulan sekali, anda bisa saja bergabung di Wilayah Brebes Kota di pusat layanan publik seperti alun - alun, monumen juang 45, taman edukasi dll, atau bisa saja menghubungi kami cari aja di sosial meddia komunitas kami dan bisa gabung di group Whatsaap.

****
Diskusi di WA [ Ngopi Susu ] Ngobrol pikiran suka - suka...

Kalau disuruh milih salah satu, bapak pilih mana Positif, Sehat atau Bahagia ?

Nah loooo.... bagaimana menurut anda ?

Digroup WA tentunya banyak komentar pilihan masing - masih terhadap pertanyaan ini, dan saya sangat menghargai itu apapun pilihannya, tapi sejatinya menurut anda baikan mana kalau disuruh milih satu dari ketiganya ?

  • Positif dulu baru sehat dan bahagia dulu, atau
  • Sehat dulu baru positif dan bahagia, atau
  • Bahagia dulu baru positif dan sehat ?

Saya malah bertanya dalam hati saya, kenapa harus memilih satu dari ketiganya ?

Sejatinya apapun pilihan anda adalah baik, dan tentu saja akan mendatangkan kebaikn kalau pilihan nya dari tiga kata tersebut, mau memilih positif, mau memilih sehat dan mau memilih bahagia itu pilihan, bahkan saya memilih semuanya satu paket juga itu pilihan, jadi.... kalau saya boleh simpulkan bahwa itu satu rangkaian yang tidak terpisahkan.

Positif ya sehat ya bahagia !!! itu pilihan saya.

" Nggak bisa, ini kalau harus memilih pak ? " hahaha

Loh kan itu kalau, jadi saya lebih baik fokus pada tujuan saya adalah positif, sehat dan bahagia.

Jadi pilihannya adalah saya akan memilih positif, sehat dan bahagia, kenapa ?

Saat MPC INDONESIA pertama saya dirikan tahun 2012, pemilihan kata positif, sehat dan bahagia itu melalui tahapan yang tidak sederhana, saya berfikir semua orang sejatinya ingin apa ?

Bahagia | Yah semua orang apapun kerjaannya dan kegiatannya bahkan dari segala aspek kehidupan apa yang diperjuangkan muaranya adalah mau mencapai kebahagiaan.

Sayangnya seringkali kita lupa bahwa bahagia itu bukan kondisi atau keadaan, banyak orang ingin bahagia tapi ia memasang taret, indikator atau parameter kebahagiaan dengan satu keadaan atau kondisi, misal aku akan bahagia kalau menikah, aku akan bahagia kalau punya rumah dll ( kebahagiaan itu semu, dan akan sangat cepat berlalu kalau sumer kebahagiaannya telah terlampoi ).

Terus ? 

Bahagia adalah pilihan untuk berbahagia, bersyukur atas apapun capaiannya menjadi tidak penting, ia hanya fokus untuk bersyukur dan merasa cukup dan tercukupi sehingga ia bisa tersenyum memilih fokus kebahagiaan dari dalam dirinya.

Sehat | Sehat juga sama, saat kesehatan dimaknai pada kelengkapan kondisi fisik, kesempurnaan kondisi fisik dan takarannya pada tubuh maka kesehatan menjadi semu. Contoh : banyak orang yang sejatinya ia sehat secara fisik tapi karena takaran indikator / parameter kesehatan versinya adalah kesempurnaan ia mengalami stress yang berat dan melakukan banyak hal atas nama menjag kesehatan ia harus melakukan perawatan, pengorbanan yang luar bias, sebut saja hanya untuk rawat kulit sampai jutaan, hanya untuk diet ia harus menderita dll.

Kesehatan itu tidak hanya meliputi fisik ( tubuh ) saja, akan tetapi ada bagian lain yang tidak kalah penting untuk dijaga kualitas kesehatannya adalah kesehatan pikiran dan jiwa.

Artinya, kesehatan disini bisa dimaknai sebagai sebuah pilihan sikap untuk menjadi sehat atas apapun yang terjadi dan dijaga dengan sebaik baiknya.

Positif | Positif disini adalah kerangka pikir ( mindset ) seorang terhadap apapun yang terjadi, baik apa yang terlihat, terdengar dan terasa akan memiliki dampak dalam pikiran bawah sadar spontan direpon menjadi tindakan ( itu lah prilaku ) apakah positif atau tidak itu pilihan anda.

Jadi isi program bawah sara seringkali berisi program yang memberdayakan ada pula yang merugikan atau negatif. Berfikir positif menjadi sangat penting sebagai gerbang utama untuk mencapai kesehatan dan kebahagian.

Walaupun tubuhnya sehat kalau pikirannya tidak positif makan akan sakit, ia akan mengalami kegelisahan, kecemasan gangguan pikiran tidak harus cacat atau sakit tubuhnya, walau punya segalanya ia akan menjadi sakit, beda sama yang berfikir positif, ia akan sehat walau dalam kondisi yang tidak baik / tidak sehat, Contoh saat seorang mengalami musibah harus kehilangan kaki karena kecelakaan, ia yang berfikir positif masih bisa bangkit dan berdaya untuk menjadi mandiri dan menjadi sehat pikirannya bersyukur masih diberikan kesehatan.

Sama halnya bahagia, tidak akan mampu orang berbahagia kalau ia tidak berfikir positif.

Kesimpulannya 

Positif, Sehat dan Bahagia adalah satu paket yang saling terkait tidak bisa dipisahkan, mulailah dulu berlatih positif, maka akan ada dampak merasa sehat dan saat keduanya selaras anda akan merasakan kebahagiaan.

Apa bisa dipilih salah satu ? Silahkan terserah kamu aja wkwkwkw, kalau saya jawab " Embuh !!!!"

Anda juga bisa gabung di Komunitas [ Wong Embuh ] bahasan tentang ketidakjelasan kehidupan.

{{{ positif, sehat dan bahagia }}}

Brebes, 4 Agustus 2022
Aziz Aminudin | Kompasianer Brebes
Trainer & Hipnoterapist

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun