Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahagia, Bersyukur Butuh Pengetahuan dan Keterampilan

5 November 2020   06:57 Diperbarui: 5 November 2020   09:06 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (klikdokter.com)

Selama masih didunia tidak ada kesedihan abadi,  setiap kesediahan pasti ada ujungnya yaitu kebahagiaan,  untuk mencapai kebahagiaan tahapan yang harus dilalui salah satunya adalah merasa tak layak untuk sedih.

Saat seorang mulai merasa tidak lagi sedih,  ia punya pilihan untuk mengakhiri kesedihan itu dengan bahagia, mungkinkan?

Mungkin saja bagi yang benar benar mau bahagia,  bagi penikmat kesedihan itu pilihan mau tetap disitu atau mengakhiri.

Bagi yang tidak mau mengakhiri kesedihan pada masa tertentu ia akan lelah dan tanpa ia sadari terbiasa dengan kesedihannya dan menjadi biasa bahkan tak jarang malah menjadi bahagia saat ia menemukan hikmah atas kesedihan itu. Begitulah kehidupan.

Sama saat anda mengejar kereta dan terlambat 5 menit kereta meninggalkan anda di stasiun,  padahal anda sangat yakin perjalanan kereta kali ini adalah perjalanan menggapai impian yang paling nembahagiakan dalam hidup anda.

Tapi.... Hanya karena 5 menit anda terlambat,  dan hilang kesempatan menggapai impian dan kebahagiaan anda,  sedih?  Pastinya,  marah?  Bisa jadi atau banyak perasaan lain.

Tapi....  Saat 15 menit bahkan anda masih neratapi kesedihan itu ternyata kereta mengalami musibah atau kecelakaan.

Apa anda masih tetap bersedih atau anda justru bersyukur atas keterlambatan 5 menit ini?

Ya..  percayalah,  anda layak untuk bahagia,  hari ini apapun alasan dan kondisi anda.

Tidak mudah memang menerima keadaan,  tidak mudah memang bersyukur tapi bukan berarti tidak bisa atau tidak mungkin dilakukan,  bahkan menerima dan bersyukur juga butuh ketrampilan,  artinya harus sering dilatih dan praktek,  untuk bisa latihan dan praktek dengan baik pastinya harus belajar dan memahami bagaimana menerima dan bersyukur dengan baik.

{{{ positif,  sehat dan bahagia }}}

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun