Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melatih Mata Elang, Peka Peluang Usaha di Masa Pandemi

6 Juli 2020   17:42 Diperbarui: 6 Juli 2020   17:32 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir sebagian besar masyarakat sepakat bahwa pandemi covid 19 merubah banyak tatanan, dan hampir semua masyarakat sepakat bahwa ekonomi kita terdampak sangak besar pada masa pandemi covid 19.

Sangat berfariasi memang tapi hampir semua mengalami penurunan pendapatan dari usaha, bisnis bahkan ada yang sama sekali tidak ada pemasukan atau pendapatan selama pandemi.

Dari gaji yang dibayarkan separoh, tidak tepat waktu sampai yang mengalami pemutusan hubungan kerja otomatis mempengaruhi daya beli selain karena kebijakan lockdown, PSBB maupun PKM yang diambil beberapa kota, penurynan pendapatan mempengaruhi daya beli yan muter seperti lingkaran setan mentashihkan bahwa roda perekonomian mengalami hambatan.

Wirausaha Baru 

Masa pandemi covid 19 ini mau tidak mau dan suka tidak suka melahirkan banyak pelaku usaha bermunculan, ya banyak sekali bermunculan pelaku usaha baru, khususnya jual beli online.

Ada pergeseran pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan tehnologi suka tidak suka menjadikan masyarakat peka di masa pandemi, tidak lagi dominan pada sifat konsumtif saja tapi juga menjadi pelaku usaha ( penjual ) baik melalui akun sosial media maupun marketplace.

Ada banyak pola dan gaya yang dipilih dari kreasi produk sendiri dengan belajar dari youtube sampai yang hanya menjualkan saja produk yang telah ada ( reseller ), dan ini menjadi roda perekonomian di masyarakatbmulai bergerak walau tidak signifikan, setidaknya aktifitas mulai menuju New Normal sesuai harapan pemerintah.

SUMUR RASA, berawal dari ide kreatif anak.

Salah satu yang lagi hits di Brebes adalah produk SUMUR RASA. apa sih sumjr rasa ?

Produk botolan yang ternyata hanya produk biasa banyak dan telah lama dipasaran, itu adalah produk Susu Murni.

Ya Susu Sapi Murni dengan aneka rasa, di Brebes ada banyak produk yang lebih dulu hadir dengan konsep cafe atau kedei kopi yang menghadirkan susu murbi.

Akan tetapi hadirnya SUMUR RASa menjadi angin segaryang berbeda, selain namanya aneh juga asing ini menjadikan masyarakat penasaran.

SUMUR ternyata adalah kependekan dari Susu Murni dan RASA adalah asal dari kata Perah Sapi yang juga mewakili Aneka Rasa, apapun masyarakat kita di ara sekarang lebih mudah dihipnotis dengan visual yang menarik dan audito yang aneh atau unix serta baru rasa yang menggoda, dan SUMUR RASA ini memenuhi insur itu, wajar jika Sumur Rasa makin banyak peeminatnya.

Sang owner sangat jeli dan peka melihat peluang usaha ini saat ide dasar itu muncul anak selalu minta susu murni setiap pagi, bukan Kang Amin kalau otaknya tidak ada bisnisnya, beberapa teman menjulukinya " Otak Bisnis " apa aja baginya ya pasti nampaknya ide dan peluang bisnis ( baca usaha ), ini yang saya katakan bahwa kalau seorang marketer ya apapun yang muncul yang ada bisa di lihat sebagai peluang pote si usaha yang menjadi bisnis dan menghasilkan duit.

Dokpri
Dokpri
Bagaimana Melatih Mata Elang, Peka Peluang Usaha

Ini yang tidak banyak diketahui orang, bagi seorang digital marketing memandang apapum bisa di konfeesi menjadi busnis yang bernilai.

Ada banyak pilihan sistem, dan pola penjualan, yang terpenting melatih mata elang untuk peka potensi bisnis anda bisa memulai analisa pasar, survei pasar apa yang dibutuhkan masyarakat.

Saat kebutuhan ada dan masalah ada maka mencari produsen berkualitas menjadi penting, karena sebagai seorang penjual harus memiliki komitmen tinggi terhadap barang apa yang dijual

Kalau keduanya sudah ok, yang paling penting adalah branding dan test pasar dengan membuat sample produk, promosikan pada sosial media atau media apapun untuk lihat respon pasar, selanjutnya terserah anda...

Ok semoga manfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun