Masih terasa tenggotokan sisa semalam jahe rempah brebesan, biasa agenda malam jum'at beda dengan anda saya cari hangat hangat, bukan kopi lendot tapi jahe rempah.
Ko Jahe Rempah?
Ya, saatnya kita cari kehangatan alami, dan kembali ke alam bagaimana menggunakan potensi alam dan kekayaan negeri ini dari pada terlalu larut dalam gelapnya malam dan riuh dengan ramainya jagad malam.
Ya, sama seperti sore tadi saya mencari kemasan botol untuk produk baru Jamu Mak Atun, jamu godog karya mak atun yang berlokasi di Kelurahan Pasarbatang, tepatnya Jl. Dr. Samratulangi No. 30 Rt. 02 / Rw. 09 Pasarbatang Brebes.
Ya masa pandemi ini pamor jamu memang lagi naik daun, dan Mak atun mengakui kalau omsetnya naik drastis selama korona, baik jamu jenis kunir- kuniran seperti kunir putih, kunir asem, kunis suruh sampai jamu buat pegal libu, jamu rempah dll.
Ada hal menarik malam ini saat saya menyambangi pedagang jahe rempah du utara patrol tingkat, menariknya diantara gelapnya malam dan dingin angin kumbang yang datang dibulan juni ini ada tampak tulisan terpasang.
Pengumuman Harga Wedang Jahe
Per bulan maret 2020 harga wedang jahe naik, naik ?!!!, ini jadi menarik pikiran nakal saya dan bagaimana saya sangat meng apresiasi ilmu tingkat dewa kaliniji, ilmu hipnotis yang patut anda bisa juga gunakan atau tiru.
Pertanyaan menggelitik saya adalah :
* Apa perlu pengumuman kenaikan harga jahe ini di pasang penguman?
* Seberapa dampak pengumuman bagi konsumen ?
* Paguyuban Wedang Jahe Rempah (WRP) itu siapa identitasnya, kop surat resmi juga tidak ada, sekretariat atau nama ketuanya, hanya tertulis "Paguyuban".
Sejatinya konsumen tidak mau tahu berapa harga jahe rempah apalagi kalau ia sudah tahu manfaatnya, berapapun harganya akan tetap dikejar dan dicari untuk kesehatan.
Masyarakat sekarang tidak ada yang bodoh selama android ada di genggaman dan koneksi internet full, ya paling ia harus mencari free hotspotlah untuk menjadi setingkat lebih cerdas.Â
Maka jahe rempah atau bahkan produk turunan terkait jahe saat ini jadi prima dona di brebes, bukan soal harga atau tempat penyajian tapi soal khasiatnya yang telah mengkipnotis efek dari virus ketakutan akan kematian mendadak korona.
Dalam ilmu hypnosis dijelaskan bahwa saat konsumen mengambil keputusan membeli satu produk sejatinya itu kerja pikiran bawah sadar, maka wajar kalau anda ke mall atau supermarket biasanya antara niat beli kebutuhan dan keinginan ( nafsu belanja ) liar anda akan tarinh dan biasanya akan lebih banyak barang yang sejatinya tidak dibutuhkan tapi malah dibeli dan kadang malah sama sekali tidak terpakai.
Membeli jahe rempah itu program bawah sadar bagi yang tahu manfaat dan kesehatan, dan otomatis karena tahu pentingnya dan manfaatnya berapa harganya biasanya tidak menjadi fokus konsunen, kalau melihat ini pengumuman tidak penting.
Maka pengumuman yang seperti imi justru sebaliknya punya energy besar menunjukan bahwa dalam pikiran bawah sadar konsumen bahwa jahe rempah ini resmi tergabung dalam komunitas atau paguyuban.
Saya jadi ingat kalau di dokter ada Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ), perawat punya PPNI, bidan punya IBI, guru punya PGRI, Hipnoterapi punya IBH, PRAHIPTI bahkan di brebes penulis kompasiana punya KomBes Community dan saya kali ini angkat 4 jempol.
Mastinya pengumuman seperti ini punya dampak besar tanpa disadari konsumen dan bagi sebagian tidak penting karena tidak ada identitas paguyuban, tapi sekali lagi MPC Indonesia di brebes lebih dikenal sebagai lembaga pelatihan, pengembangan dan pemberdayaan diru bergetak di berbagai sektor salah satunya adalah olah pikir ( pelatihan hipnotis, hipnoterapi dan layanan terapi ) sering menyampaikan bahwa dalam kontek pikiran manusia memproses informasi ada data yang dihilangkan, ada yang di generalisasi sehingga sumber kadang bisa diabaikan, hanya melihat kata Paguyuban Wedang Jahe Rempah ( WJR ) bawah sadar langsung hilang kekritisannya hanya ngambil makna ini wedang jahe resmi paguyuban, pengumuman harga aja update.
Inspirasi atau Tidak bagi Negeri ini
Ya tidak elok kalau dikaitkan dengan kondisi negeri ini bagaimana banyak kenaikan tarif dasar atau harga kadang tidak serta merta di edukasi dan di pasang pengumuman sebelumnya.
Ada banyak isi kepala yang ternyata hanya bermodal android dan kuota internet bahkan koneksi wifi gratis mendadak jadi komentator politik yang berasa tahu betul apa yang ia hanya baca dari mbah google.
Salam hangat Jum'at Berkah
Aziz Amin | Kompasianer Brebes ( KBC - 10 )
WA : 0858.6767.9796
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H