Salah satu group facebook komunitas pemerhati pembangunan di Kabupaten Brebes ' Celoteh Brebes Membangun " sudah beberapa orang mengupload dan mempublikasikan tentang kondisi beberapa wilayah pantai utara yang mengalami rob akibat naiknya air laut, akan tetapi nampaknya masih minim perhatian dari pihak yang berepentingan dan dunia luar. Atau jangan jangan saya yang belum melihat publikasi bentuk perhatian yang telah dilaksanakan, hanya Allah yang Maha Tahu.
Perlunya Pemerintah hadir, perlunya keterlibatan semua element masyarakat baik terkait edukasi pada masyarakat pesisir bagaimana kiat menghadapi banjir rob yang merupakan bencana tahunan, perubahan prilaku sampai dengan pemberian bantuan pada saata bencana sedang terjadi termasuk jang panjang solusi yang joss untuk melakukan upaya penataan infrastruktur di daerah rawab bencana banjir rob.
Dalam perda Nomor 13 mengenai Kawasan Industri (KI) dan dan Kawasan Peruntukan Industri (KPI), yang tertulis pada Peraturan Presiden Nomor 79 tahun 2019. Kawasan prioritas pembangunan nasional akan dilaksanakan, termasuk pembangunan tanggul. Artinya Pemerintah Brebes sejatinya sedang melakukan upaya untuk merelokasi masyarakat terdampak rob, hanya pertanyaannya sampai kapan ini menjadi realisasi ?
Pertanyaan saya yang lain adalah, apakah mampu Pemerintah Kabupaten Brebesa menangani sendirian kondisi bencana banjir rob yang menjadi langganan bencana tahunan tanpa campur tangan dan bantuan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat wajib hadir untuk penanganan di Kabupaten Brebes yang seperti diketahui masyarakat luas bahwa dipilihnya Kabupaten Brebes menjadi salah satu Kabupaten yang akan menjadi Kawasan Industri (KI) dan dan Kawasan Peruntukan Industri (KPI).
Kurang lebih 200 KK di Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan setiap tahunnya hampir tiga bulan terkena rob. Dan Pemerintah Kabupaten Brebes kabarnya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 miliar guna pembangunan penahan rob. Pembangunan akan dilaksanakan di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari, dan Brebes. " Semoga segera terealisasi ? "
Saya sengaja menuliskan ini justru di terakhir karena kesimpulan saya secara pribadi yang belum tentu benar adalah bahwa ada banya hal yang terjadi di masyarakat level bawah dilapangan hal -- hal yang perlu dikomunikasikan dan kadang terjadi komunikasi yang kurang efektif sehingga tidak menjadikan perhatian dunia luar.
Ini terjadi setelah selama tiga hari kita mengamati bahwa teriak -- teriaknya masyarakat pesisir soal banjir rob tetap saja fokus kita pada Covid 19, maaf bukannya mengabaikan panedmi Covid 19 akan tetapi kondisi saudara kita yang ada di peseir juga memerlukan perhatian dan solusi atas permasalahan yang dihadapi, saat yang lain asik santai dirumah mereka harus berjibaku dengan air yang sementara langit snagat cerah.
Maka disini sebagai komunitas penulis yang hanya sekedar menyalurkan hobi dan non profit mulai berfikir apa kiranya yang bisa dilakukan dalam berkontribusi buat pembangan Kabupaten Brebes yaitu dengan " Mbolang KomBes pada lokasi bencana " sebagai bentuk aksi nyata kepedulian sosial untuk membantu saudara kita menyuarakan suara mereka untuk bisa didengar di luar.