Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Para Penerka", Kritik Sosial atau Kecerdasan Seni?

3 April 2020   20:04 Diperbarui: 3 April 2020   20:07 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (hot.detik.com)

Siapa yang tidak kenal " Bang Iwan " ?, masyarakat Indonesia sudah sangat akrab dan sangat kenal dengaan sosok " Bang Iwan " atau " Iwan Fals " seorang penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan kritikus yang menjadi salah satu legenda di Indonesia.

Pria kelahiran Jakarta, 3 September 1961 yang memiliki nama " Virgiawan Listanto " yang lebih terkenal dengan nama panggungnya Iwan Fals memiliki gaya bermusiknya yang unik pop, rock, country, dan folk pop dan liriknya banyak menceritakan masa-masa kelam era 1970 hingga 1980-an di bidang politik.

Saya mengganggap Bang Iwan adalah seorang legenda musik Indonesia yang memiliki ruh dan serasa hidup dalam setiap baik sairnya, baik kritik politik, sosial bahkan romansa yang menjadikan lagunya melegenda sampai saat ini.

Beberapa karya Bang Iwan sangat melegenda, seperti beberapa lagu yang mengkritik perilaku sekelompok orang ; Wakil Rakyat, Tante Lisa. Lagu lain sebagai empati bagi kelompok marginal Bang Iwan hadirkan Siang Seberang Istana, Lonteku, bahkan dalam momen bencana besar yang melanda Indonesia bahkan di luar Indonesia, bang iwan pernah menghadirkan karya Ethiopia.

Wajar saja kalau dari semua catatan sejarah Bang Iwan maka ia memiliki banyak fans fanatik yang sangat memuja dan menjadikan bang iwan bukan hanya sebagai idola melainkan sebagai panutan. Kaum "akar rumput" sebutan fans fanatik ini pada tahun 1999 bulan agustus mendirikan Yayasan Orang Indonesia yang dikenal dengan OI yang mewadahi aktifitas penggemar Iwan Fals.

Jagad dunia maya lagi rame dihebohkan dengan pemberitaan tentang rilis lagu baru Iwan Fals yang berjudul " Para Penerka " dimana sekarang viral lirik para penerka yang merupakan kumpulan kata kata puitis yang sarat akan makna menyentil usil pada para tangan tangan yang usil dan mulut jahil yang menerka -- nerka di saat pandemi covid 19 sedang terjadi di dunia termasuk Indonesia.

Lagu ini memang sangat positif menjadi angin segar bagi kita penikmat musik khususnya sahabat -- sahabat saya OI yang ada diseluruh nusantara, bagaimanapun ini menjadi kritik sosial yang sangat baik khususnya bagi saya yang kebetulan menjadi salah satu petugas yang ada di garda depan penanganan Covid 19.

Semoga saja ini menjadi sentilan yang menyadarkan mereka para penerka yang senang dan mudah memperoduksi hoax atau menyebarkan dengan tanpa melakukan konfirmasi atau cek and recek data terkait pemberitaan yang merupakan hanya prasangka yang mencela.

NOAH  dan Musica Studio's

Ini menjadi menarik saat saya melihat bahwa Bang Iwan kali ini tidak sendiri, berkolaborasi dengan NOAH yang kembali lagi kita sama -- sama tahu siapa NOAH yang pasti pikiran bawah sadar kita akan mengaitkan dengan sang vokalis Ariel.

Nazril Irham yang lebih dikenal dengan Aril NOAH juga merupakan legen di belantika musik Indonesia, selain ia sangat piawai merangkai kata -- kata puitis yang membuat para fansanya menjadi tergila -- gila, seperti Bang Iwan yang memiliki fans fanatik, NOAH juga memiliki fans yang sangat luar biasa.

Sempat menorehkan sejarah kelam sebelumnya tentang video asusila tidak membuatnya ditinggalkan penggemarnya, ia kembali bersinar dan menerangi jagad maya dan berkarya dengan ellok.

Kembali kepada project kolaborasi Iwan Fals dan NOAH saya malah berfikir keluar dari frame yang kebanyakan orang melihat bahwa ada sebuah kritik sosial yang sejatinya akan menjadikan perhatian jagad ramai khususnya netizen, saya melihatnya ini dari sudut pandang bisnis perindutrian musik.

Musica Studio's menjadi sangat jeli dalam melihat peluang dengan memanfaatkan moment yang tepat mengkolaborasikan dua legen dengan karakteristik, keunaikan dan kharismanya untuk memberikan kritik sosial pada para warga +62 khususnya Para Penerka yang suka mencaci dan mencela.

Ini adalah kecerdasan seni yang berhasil menghipnotis semua mata dan telinga serta memanjakan rasa lagu lagu kritik sosial, dan kembali kepada bisnis atau perindutrian musik Musica Studio's akan sangat diuntungkan selain sang penyanyi.

Akan ada banyak hal yang bisa anda tebak saat lagu ini sekarang baru saja rilis masyarakat sangat heboh dan merespon sangat terbuka, dan saat nya masyarakat mulai memahami bahwa apapun itu " para penerka " tetap karya seni yang layak kita apresiasi dan kita hargai, dan secara pribadi saya sangat menikmati musik dan bait bail lirik yang penuh sengan sindiran

Bicarakan kehidupan tentang manusia
Dengar para penerka saling menerka
Perhatikan keributan pada sesama
Semua saling mencerca, saling mencela (cela-)

Menghitam hati penuh kebencian bersahut-sahutan
Menebar kedengkian di kehidupan
Mereka berseru, menusuk jiwamu
Dengan cerita, dengan berita

Para pencela menaruh racun di mulutnya
Para penerka bercerita dengan prasangka
Prasangka buruknya

Penerka banyak bicara, tak guna atau berguna
Merusak pikiran kita, prasangka berbusa-busa
Penerka dimana-mana, bagai monster merajalela

Pencela para pencela, sungguh busuklah hatinya

"Ini jamannya tikus mengaku macan"
"Kalaupun macan tapi macan peliharaan"
Apa jadinya bila semua saling mencela?
"Anjing menggonggong, kafilah berlalu"
Apa jadinya bila...

Sukses buat Bang Iwan dan NOAH, dan semoga semua warga +62 ayoook sadari saat nya kita "physical distancing" dan #dirumahaja, jangan sok tah....

Aziz Amin | Kompasianer Brebes KBC-10, Trainer & Hipnoterapist, WA 0858.6767.9796

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun