Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Para Penerka", Kritik Sosial atau Kecerdasan Seni?

3 April 2020   20:04 Diperbarui: 3 April 2020   20:07 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (hot.detik.com)

Sempat menorehkan sejarah kelam sebelumnya tentang video asusila tidak membuatnya ditinggalkan penggemarnya, ia kembali bersinar dan menerangi jagad maya dan berkarya dengan ellok.

Kembali kepada project kolaborasi Iwan Fals dan NOAH saya malah berfikir keluar dari frame yang kebanyakan orang melihat bahwa ada sebuah kritik sosial yang sejatinya akan menjadikan perhatian jagad ramai khususnya netizen, saya melihatnya ini dari sudut pandang bisnis perindutrian musik.

Musica Studio's menjadi sangat jeli dalam melihat peluang dengan memanfaatkan moment yang tepat mengkolaborasikan dua legen dengan karakteristik, keunaikan dan kharismanya untuk memberikan kritik sosial pada para warga +62 khususnya Para Penerka yang suka mencaci dan mencela.

Ini adalah kecerdasan seni yang berhasil menghipnotis semua mata dan telinga serta memanjakan rasa lagu lagu kritik sosial, dan kembali kepada bisnis atau perindutrian musik Musica Studio's akan sangat diuntungkan selain sang penyanyi.

Akan ada banyak hal yang bisa anda tebak saat lagu ini sekarang baru saja rilis masyarakat sangat heboh dan merespon sangat terbuka, dan saat nya masyarakat mulai memahami bahwa apapun itu " para penerka " tetap karya seni yang layak kita apresiasi dan kita hargai, dan secara pribadi saya sangat menikmati musik dan bait bail lirik yang penuh sengan sindiran

Bicarakan kehidupan tentang manusia
Dengar para penerka saling menerka
Perhatikan keributan pada sesama
Semua saling mencerca, saling mencela (cela-)

Menghitam hati penuh kebencian bersahut-sahutan
Menebar kedengkian di kehidupan
Mereka berseru, menusuk jiwamu
Dengan cerita, dengan berita

Para pencela menaruh racun di mulutnya
Para penerka bercerita dengan prasangka
Prasangka buruknya

Penerka banyak bicara, tak guna atau berguna
Merusak pikiran kita, prasangka berbusa-busa
Penerka dimana-mana, bagai monster merajalela

Pencela para pencela, sungguh busuklah hatinya

"Ini jamannya tikus mengaku macan"
"Kalaupun macan tapi macan peliharaan"
Apa jadinya bila semua saling mencela?
"Anjing menggonggong, kafilah berlalu"
Apa jadinya bila...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun