Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingkah Mengajarkan Anak Berpuasa?

8 Februari 2020   06:45 Diperbarui: 8 Februari 2020   06:49 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: merdeka.com

Pagi Sahabat Kompasianer,

Biasa saya hadir kembali, Aziz Amin yang selalu menyalami anda dengan salam spesial pastinya buat yang muslim "Assalamu'alaikum wr wb", dan untuk semua salam {{{ positif, sehat dan bahagia }}}.

Bagi yang muslim, ternyata bulan puasa tinggal menghitung hari, kita semua akan masuk bulan suci ramadhan 1441 H, bulan yang menjadi bulan yang didamkan dan dimpikan setiap muslim bisa menjumpainya, bulan dimana dibuka lebar pintu surga dan ditutupnya rapat -- rapat pintu neraka.

Ramadhan menjadi bulan spesial dari sekian bulan yang ada, dimana dijanjikan didalamnya dilipatgandakan segaala amal kebaikan, dimana menjadi bulan pensucian diri, maka sangat wajar sekali kalau muslim berlomba -- lomba menyemarakan dan menyambut bulan ini dengan persiapan yang spesial.

Selain secara spiritual sebagai nilai ibadah pada beberapa agama khususnya islam, puasa memiliki manfaat untuk kesehatan bagi yang menjalankan, termasuk bagi anak-anak yang telah belajar menjalankan ibadah puasa sejak dini.

Mengajarkan Puasa Pada Anak, mungkinkah ?

Masih ada sebagian ayah bunda yang ragu dan mengkhawatirkan kalau sikecil ikut berpuasa, jangankan mengajarkan berpuasa, saat sikecil yang penasaran dengan teman -- temannya yang sedang puasa, ayah bunda justru mengarahkan bahwa itu hanya diwajibkan bagi yang dewasa.

" kamu masih anak -- anak, tidak usah puasa nak, nanti sakit. " 

" nanti kalau kamu sudah besar saja puasanya yah " dan masih ada banyak kalimat yang tanpa sadar membuat sikecil tidak memiliki persiapan yang matang saat bulan puasa atau saay usianya telah baligh ia justru merakan bahwa puasa sebagai beban dan ujian yang berat tanpa berlatih sebelumnya.

Sebagai praktisi hipnoterapist, saya memiliki pandangan yang berbeda dengan kalimat mewajibkan dan melatih anak berpuasa, maka wajar kalau dalam frame ( kerangka pikir ) setiap ayah bunda bisa berbeda memaknai tentang melatih anak berpuasa.

Berita tidak menariknya, bahwa pada kenyataannya saat ini angka kasus terkait hubungan yang kurang harmonis antara anak dan ayah bunda, terkait prilaku anak yang tidak bisa dikontrol, jauh dari nilai -- nilai norma yang ada, baik agama, sosial, dan prilaku kenakalan remaja angkanya terus meningkat di layanan griya hipnoterapi MPC.

Griya hipnoterapi MPC adalah griya hipnoterapi brebes yang ada di perumahan K1001 Pintu No. 96 Rt. 04 / Rw. 09 Kelurahan Pasarbatang Brebes ( Utara Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Darul Abror Pasarbatang ).

Dari data yang ada di sini, saya berfikir bahwa muaranya adalah minimnya komunikasi yang baik di masa anak -- anak, bagaimana anak mendapatkan bekal dasar ( edukasi ) terkait apa yang menjadi nilai -- nilai dasar, baik nilai agama, sosisl kemasyarakatn sampai nilai terkait adab, etika dan sopan satun anak diusia dini.

Maka wajar, kalau sedari kecil anak selalu mendapatkan fasilitas yang sangat mudah dan berlimpah tanpa memperhatikan psikologi anak, tanpa mengenalkan dan melatih tentang agama apalagi melatih atau memberikan pengetahuan dasar yang cukup tentang tanggung jawabnya nanti saat besar, tentu ini akan menjadi masalah tersendiri di masa dewasanya, salah satunya adalah mengajarkan ilmu agama seperti kewajiban puasa.

Namun ternyata, tidak hanya manfaat kesehatan yang dapat, mengajarkan si kecil untuk puasa ternyata bermanfaat untuk kesehatan pikiran dan spiritual.

Jadi ya, anda juga dapat mulai mengajarkan si kecil untuk mengenal, dan merasakan puasa sejak dini, tentunya sesuaikan dengan kondisi anak dan bertahap, mengajarkan dan mengenalkan anak berpuasa akan membangun karakter anak nanti setelah dewasa.

Ada banyak manfaat dengan mengajarkan atau membiasakan anak dengan berpuasa, diantaranya adalah ;

  • Melatih berpuasa pada si kecil akan mengembangkan kecerdasan spiritual. Dimana si kecil akan lebih mengenal ilmu agama sebagai landasan hidupnya dimasa dewasa.
  • Melatih berpuasa pada sikecil akan mengembangkan kecerdasan emosional. Dimana si kecil akan belajar menahan hawa nafsu, lapar, dahaga, marah dan dan emosi negatif lainnya.
  • Melatih berpuasa pada si kecil akan mengembangkan kecerdasan intelektual. Dalam satu penelitian dijelaskan puasa meningkatkan hormon pertumbuhan yang mengatur metabolisme dan meningkatkan fungsi otak, serta diyakini meningatkan protein di otak. Protein inilah yang meningkatkan fungsi memori dan motor maka kemapuan otak untuk berfikir, bernalar dan berkreasi akan meningkat.
  • Melatih berpuasa pada si kecil juga akan mempercepat pertumbuhan dan menjaga pola hidup sehat.

Melihat Pola Latihan Puasa Anak di SDTQ Darul Abror Brebes.

Pengenalan latihan puasa sejak dini bisa dijumpai di lingkungan Pondok Pesantren Tahfidzul Qu'an Darul Abror Pasarbatang Brebes, pondok yang salah satunya fokusnya untuk mendidik generasi muda pada usia sekolah dasar ini memiliki pola pendidikan dan pengasuhan yang sama dengan pondok pesantren lainnya.

Akan tetapi karena sebagian santri dan santriwatinya adalah anak -- anak, tentu memiliki tehnik dan cara pengelolaan yang berbeda dengan pengelolaan pondok pesantren dewasa, perlu kesabaran dan ekstra tehnik ilmu parenting mendidik anak sesuai tumbuh kembangnya.

Selain siswa atau santri belajar mengaji dan ilmu agama di lingkungan pondok, secara formal santri bersekolah di Sekolah Dasar Tahfidzul Qur'an (SDTQ). Menariknya anak -- anak disini sudah mulai dikenalkan dengan banyak hal pengetahuan dan pemahaman tentang ilmu kehidupan beragama, khususnya agama islam.

Salah satunya adalah belajar puasa setiap sanin dan kamis, sholat lima waktu, sholat sunah rowatib sholat malam seperti sholat tahajud, sholat duha dan masih banyak kegiatan lain selain menghafalkan Al Qur'an.

Menunggu menu buka puasa bersama, Docpri Darul Abror
Menunggu menu buka puasa bersama, Docpri Darul Abror
Tentunya semua dilakukan menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi anak. salah satu ustadz azmil faqih, Lc mengatakan, latihan puasa ini belum kami laksanakan rutin setiap senin dan kamis, dan tidak kami paksakan pada anak, tapi hanya pada waktu waktu tertentu, tapi setiap bulan pasti saatnya anak puasa sunah dan ini sebagai salah satu tehnik atau metode kami melatih anak berpuasa.

" sebelumnya kami biasanya memberikan edukasi, pembelajaran tentang apa puasa, bagaimana niat puasa dan apa fadilahnya apa manfaatnya puasa sampai dengan hukum puasa, tentunya dengan bahasa anak " jelasnya.

Masih menurut faqih, kami juga ada kalanya memotivasi bagi yang berpuasa akan memberikan menu makan tambahan spesial saat buka puasa, seperti sate ayam atau apa yang membuat anak tertarik, hal ini yang seringkali menjadi motivasi anak selain ingin pahala.

" Alhamdulillah, saat ini kadang pas hari senin atau kamis ada beberapa orang yang menyumbang menu tambahan buat anak yang puasa, salah satunya dari mba  Siti Aisyiyah ia adalah santri kami yang sekarang telah kerja di Kota Tegal, dan masih sering maen kalau kangen sama adik adiknya di pondok " pungkasnya.

Salah satu santri Nabilah ( 9 th ) mengatakan, kadang aku puasa kalau senin dan kamis, dan tidak boleh jajan, kalau pas puasa biasanya kantinnya buka nya sore. " senengnya kalau mau magrib biasanya makannya sate ayam " katanya.

Menunggu Buka Puasa, Dok. Darul Abror
Menunggu Buka Puasa, Dok. Darul Abror
Bagaimana Baiknya Melatih Anak Berpuasa ?

Melatih anak berpuasa bukan soal harus atau tidak harus, ini adalah pilihan ayah bunda mau seperti apa kedepan si kecil dan bertumbuh dan berkembang, tentu selagi masih ada diusia dini ( anak -- anak 0 sikecil lebih mudah menangkap hal -- hal baru yang kita sampaikan bahkan yang akan ia hadapi dimasa yang akan datang ( dewasa ).

Dalam keilmuan hipnoterapi dikenal istilah "Inprint" salah cetak atau salah makna yang seringkali terjadi pada anak usia 8 -- 10 tahu adalah berupa informasi yang didak disiapkan dengan baik.

Contoh ; saat orang tuanya peunya kebiasaan buruk, baik perokok, atau ketakutan pada binatang tertentu, bahkan pola ibadah orang tua, maka suka tidak suka anak akan merekam apa yang ia lihat, dengar dan rasakan, hal ini yang kalau ia tidak mendapatkan jawaban dan pemahaman yang cukup menjadikan ia memiliki pemahaman yang salah, artinya prilakunya juga bisa jadi berbeda atau tidak sesuai dengan yang seharusnya.

Di Griya Hipnoterapi seringnya inprint ini berupa kesalahan anak memberikan makna atau persepsi prilaku orang tua yang sebenarnya kasih sayang menjadi sebuah tindakan sama sekali tidak mencerminkan rasa sayang.

Dan sebaliknya anak telah berupaya melakukan upaya berbhakti dan menumpakan rasa sayang pada orang tua dengan melakukan cara yang tidak sama dengan persepsi orang tuanya, dan ini menjadi persoalan tersendiri.

Bagaimana dengan puasa, bagaimana kita memulainya ?, mulai dengan edukasi, mulai dengan mengenalkan sebelum datangnya bulan puasa, baik bukuu cerita, video atau penjelasan dan diskusi anak.

Sesekali bisa memotivasi anak dengan apa yang ia sukai, baik buat sahur atau buat buka puasa, ciptakan nuansa tantangan yang positif serta ciptakan situasi yang mendukung seperti tidak menyediakan banyak makanan menggoda diluar selama masa puasa.

Isi kegiatan anak dengan kegiatan atau aktifitas yang mengalihkan rasa lapar dan lamanya menunggu waktu berbuka puasa.

Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan

Prinsipnya mengaajari anak berpuasa baik dan saya berfikir sejaatinya menjadi agenda wajib ayah bunda baik yang dirumah maupun yang di pondok, hanya tentu tehnisnya berbeda, akan tetapi ada hal -- hal yang harus diwaspadai diantaranya ;

  • Jangan pernah memaksakan anak berpuasa atau menakut - nakuti dengan tantangan negatif yang menjatuhkan atau membuat anak merasa sangat berat.
  • Meminta anak puasa tanpa memberitahu konsep puasa, seperti apa puasa alasan dan bagaimana puasa ( artinya edukasi lebih utama, pengenalan lebih utama diusia dini dari pada praktek puasanya )
  • Memberikan harapan atau janji -- jani hadiah yang diluar kewajaran atau setiap puasa dijanjikan dapat hadiah yang menarik sehingga motivasi anak bulan lagi secara spiritual tapi akan pada fasilitas tersebut.
  • Jangan memberikan contoh yang tidaak baik selama puasa, karena sejatinya proses belajar puasa ini akan akan memodel siapa yang ada disekitarnya baik dilihat, didengar maupun dirasakan,

Ok semoga manfaat

Salam {{{ positif, sehat dan bahagia }}}

Aziz Amin | Kompasianer Brebes
Trainer & Hipnoterapis
WA : 0858.6767.9796

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun