Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Katanya Bahagia itu Sederhana, Kenapa Tidak Semua Orang Bisa Bahagia?

16 September 2019   19:23 Diperbarui: 16 September 2019   19:22 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : darunnajah.com

[Cipok] Hypnotherapy adalah group whatsapp (WAG) yang dikelola saya pribadi di Komunitas Hipnotis MPC di Brebes, dimana group ini terbuka untuk masyarakat luas yang ingin tahu seputar hipnosis ( hipnotis ) dan hipnoterapi dan anggota diperkenankan untuk berbagi pengalaman, belajar bersama dan diskusi.

Ada yang menarik sore ini adalah bahasan yang diawali dari salah satu anggota Mas Teguh -- Losari Brebes, ia mengupload video anaknya yang bermaen sulap yang baru kemarin ia dapatkan saat belajar di kelas pelatihan hipnosis dan hipnoterapi di MPC School of Hypnotism.

" ya mas aziz, ternyata bahagia itu sederhana. " tulisnya.

Ternyata ini berlanjut pada sebuah pertanyaan yang terlontar dari anggota group yang lain Mba Jannah -- Songgom, yang menuliskan ;

" Knp smw ora tdk bs bahagia pk?? pdhl ktny bahagia itu sdrhna "

Sontak sore ini fix kita dikusi seputar bahagia hehehe, dan sampailah saya pada tulisan ini di kompasiana.com, hanya ingin mengulas dan berbagai sejatinya bagaimana sih bahagia itu minimal menurut pemahaman dan pesepsi saya sebagai penulis.

Tentu saja bisa saja ini jauh dari kata memuaskan anda sebagai pembaca tapi setidaknya ini akan membuat pikiran bawah sadar anda memiliki pilihan makna yang positif, mau disetting seperti apa makna bahagia anda setelah membaca tulisan ini sampai selesai.

{{{ positif, sehat dan bahagia }}}

Kata itu adalah slogan yang MPC INDONESIA lembaga pelatihan, pengembangan dan pemberdayaan diri yang kami inisiasi dan berdiri sejak tahun 2012, dengan merangkai slogan " {{{ positif, sehat bahagia }}} ", terserah anda memaknainya apa dan seperti apa, tapi kami memiliki maksud untuk membuat sebuah program pikiran bawah sadar dengan affirmasi atau doa yang akan menjadikan kami selalu diberikan kesadaran untuk selalu berfikir positif, dan menjadi sehat serta bahagia.

Hanya saja kali ini saya akan membahas pada pokok bahasan tentang bahagia sesuai yang dipertanyakan Mba Jannah dari songgom, mba jannah bukan peserta pelatihan atau alumni MPC dan juga bukan klien terapi, ia masyarakat luas yang sangat aktif kalau diskusi seputar pikiran dan bagaimana komunikasi memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas hidup.

Bahagia versi Pak Teguh -- Losari 

Saya menyermati jawaban menarik dari anggota lain pak teguh, ia menuliskan ;

" ya bergantung dari seberapa besar orang itu menghargai arti bahagia itu sendiri, dan dilihat pula dari hal apa mengukur sebuah 'bahagia' itu, ada yg mengukur bahagia itu dari nilai rasa, ada yg mengukur dari materi, dan ada yg mengukur dari segi fisik. "

" jika mengukur sebuah bahagia dengan kemewahan maka sebongkah emas pun tidak membuat dia bahagia... merasa kurang dan terus kurang... "

" jika sebuah kebahagiaan itu dinilai dari ketulusan dan rasa cinta, maka melihat istri tersenyum pun sudah cukup bahagia " tulisnya.

Saya pribadi sangat sepakat dengan jawaban pak teguh, bahwa bahaga itu soal pola pikir (mindset) seseorang terhadap kata bahagia itu, atau pak teguh menyebutnya dengan "menghargai arti bahagia".

Dilanjutkan dengan menuliskan kata ukuran yang dalam bahasa saya adalah value ( nilai ), bagaimana seorang memberikan standar nilai akses rasa bahagianya, kalau nilai ( ukuran ) itu nggak terpenuhi atau menunjukkan indikator yang tidak sesuai dengan apa yang terprogram dalam pikiran bawah sadar ( mindset ) maka ia seolah olah harus merasakan rasa yang tidak bahagia.

Maka wajar kalau pak teguh memberikan gambaran sederhana, kalau sebogkah emas pun tak akan membuat bahagia kalau value bahagia seseorang adalah harta berlimpah dengan kemewahan yang dalam pikiran bawah sadarnya ia terprogram harus menjadi yang paling kaya dan merasa selalu kekurangan.

Sementara sisi yang lain justru senyuman seorang istri bisa menjadikan kebahagiaan tersendiri bila valuenya adalah ketulusan dan rasa cinta.

Bahagia Versi Mas Syeh Hamdani -- Losari

Mas Hamdani anggota lain menambahi dengan menuliskan ;

" Bahagia itu mudah... Kunci bahagia itu ... Bersyukur .... jika sdh bersyukur belum bahagia ... "

" Kata tidk bahagia dlam alam bawah sadar itu bahagia " lanjutnya

" Kata tidak , jangan dalam ABS ... Berti iya.... Contoh... Jangan bayangkan kucing hitam... Scara tidk lamgsung ABS telintas kucing warna hitam "

Ini bahasan jadi semakin menarik saat pertanyaan utamanya adalah " kenapa tidak semua orang bisa bahagia, padahal katanya bahagia sederhana kata pak teguh bahkan kata mas hamdani bahagia itu mudah ? "

Saya jadi tergelitik dengan jawaban Mas Hamdani yang mengatakan tentang Alam Bawah Sadar ( walau secara pribadi saya nggak begitu nyaman dengan alam bawah sadar ). Saya selalu mengajarkan pada peserta pelatihan dengan menyebutnya dengan istilah pikiran.

Karena kalau kata alam, saya masih terpaut pemaknaan dengan soal alam dunia, alam gaib, alam lain sebagainya, tapi tak apalah kita kan diskusi saja jadi kalau saya menuliskan atau menyebutkan pikiran bawah sadar anda semua maknai juga sama seperti yang di sampaikan yang lain dengan kata alam bawah sadar yah.

" Kata tidak , jangan dalam ABS ... Berti iya.... Contoh... Jangan bayangkan kucing hitam... Scara tidk lamgsung ABS telintas kucing warna hitam "

Saya jadi memiliki pertanyaan dari kalimat itu " oh....., berarti kalau begitu keren dong mas, tapi apakah dengan mengatakan saya tidak bahagia, saya tidak bahagia, saya tidak bahagia seseorang akan bahagia mas ? "

Mas Hamdani menjawab ;

" Tergantung...  Sikon ... Alangkh baiknya tidk mngunakan tidak ... Tpi belum... Klu sesorang mengatakn sendiri tidak bahagia... Mka scra tidk lngsung .... Menjas sendiri tidak bahagia "

Nah disini saya mulai memahami nih, saya sangat sepakat dengan apa yang dikatakan mas hamdani bahwa "bahagia sejatinya mudah" bahkan boleh dibilang "sangat mudah" bagi mereka yang mengetahu esensi dan cara untuk bahagia.

Akan tetapi saya juga memahami apa yang disampaikan mba jannah bahwa pada kenyataannya dan realita kehidupan banyak orang yang belum dikasih kesempatan sama Allah untuk bahagia, padahal ia telah dianugrakan banyak hal yang bisa membuatnya bahagia.

Benar kata Mas Hamdani tentang bagaimana pikiran bawah sadar merespon informasi dan memaknai terkait pola kalimat negatif sepert kata jangan, tidak, atau kalimat larangan lainnya yang tersusun dengan pola kalimat negatif, maka relatif ( saya tulis dengan kata relatif ) karena kebanyak tapi tidak semua yah... hehehe. Bahwa pikiran akan merespon bukan pada bentuk kalimatnya melainkan pada konten ( isi ) dari kalimat tersebut.

Maka kalau misal " jangan pikirkan kucing, Tidak Bahagia, atau Jangan Bahagia " maka pikiran bawah sadar relatif akan fokus pada konten ( isi ) kalimat bahagia, akan tetapi ini bergantung dengan rangkaian kalimat apa yang menyertainya kalau kontennya banyak positif dan memberdayaakan sejatinya pola kalimat tidak jadi masalah mau bentuk positif atau negatif tidak usah jadi persoalan, yang terpenting pastikan konten ( isi ) kalimat kita berisikan isi kalimat yang memberdayakan atau positif.

Tapi diluar itu semua, saya sangat sepakat pada apa yang disampaikan terkait kunci bahagia adalah "Bersyukur".

Bahagia ku, versi saya...

Hehehe yang tulisan bagian akhir ini "Tidak Penting" jadi anda tidak harus membacanya, karena saya yakin anda juga sejatinya sudah mengerti apa yang akan saya tuliskan soal bahagia ini.

Bahagia sejatinya ada dalam hati anda, bahagia sejatinya anda yang tahu apa yang menjadikan anda bahagia dan bahagia sejatinya sangat sangat dan sangat mudah kalau anda tahu dan benar -- benar memahami esensi bahagia itu sendiri.

Banyak orang yang merasa hidupnya tidak bahagia, banyak yang merasa ia tidak menikmati hidupnya sejatinya karena ia memilih untuk fokus pada fokus hal -- hal yang membuatnya terjebak pada rasa yang tidak membuatnya bahagia.

Semua orang yang lahir kedunia ini dilahirkan dengan ketrampilan bawah sadar untuk bahagia, dan telah menjadi praktisi bahagia sejak dari kecil, coba ingat .... saat ia dibelikan maenan dan ia bahagia dengan mengekspresikannya, saat ia dicandain ia bahagia, saat ia disenyumin ia bahagia...

Bahkan sampai pada pertumbuhan dimana pikiran mulai dikenalkan dengan value ( nilai ) dalam kehidupannya yang diyakini, saat itu orang akan memiliki mindset ( setting pikiran ) tentang bahagianya.

Sayangnya.... banyak yang terjadi Inprint ( salah program ) terkait indikator bahagia sehingga ia memberikan apapun respon atas capaian yang belum sesuai harapan dianggap sebagai sesuatu yang harus disikapi dengan rasa sebaliknya, baik sedih, galau, sakit hati dll.

Maka... orang yang belum bahagia sejatinya itu pilihan dia untuk fokus pada hal yang membuatnya tidak bahagia, tapi... kalau ia sadari atau disadarkan atas sesuatu hal lain yang membuatnya bahagia maka ia akan bahagia, ini yang dimaksudkan mas hamdani bahwa kuncinya adalah " bersyukur ".

Dalam kata lain saya memberikan makna bahwa kunci bahagia adalah "Berfikir Positif" tanpa berfikir positif apapun capaian anda pasti akan tidak sesuai harapan dan artinya jauh dari kata bahagia.

Mereka yang ingin hidup bahagia wajib berlatih berfikir positif, dan dalam arti lain adalah khusnudzon terhadap ketetapan Tuhan Allah Ta'ala.

"Bahagia itu bukan capaian, bukan keadaan melainkan pilihan rasa ( respon ) atas apapun yang telah kita capai, artinya kalau bahagia anda adalah capaian atau keadaan anda selama hidup tak akan bahagia, karenaa setiap capaian hanya sesaat. "

" Sebaliknya bahagia adalah pilihan, anda punya kuasa penuh mau bahagia atau tidak atas hasil capaian yang anda dapat mau itu sesuai atau tidak sesuai harapan, saat kau memilih bahagia maka yakinah hal positif akan mengantarkan kau pada kebahagiaan selanjutnya "

~Aziz Amin~

{{{ positif, sehat dan bahagia }}}

Aziz Amin
Kompasianer Brebes
Trainer dan Hipnoterapist

WA : 0858.6767.9796

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun