Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aku Kakak Kelas Anakku

28 Agustus 2019   09:13 Diperbarui: 28 Agustus 2019   09:39 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parenting -- membangun hubungan baik antara orang tua tidak bisa dipandang sebelah mata, bahwa anak sebagai individu baru yang masih belum memiliki banyak data kehidupan tentu anak membutuhkan data figur ( model ) untuk mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan dirinya untuk melanjutkan kehidupannya ditahapan selanjutnya.

Tentu anda telah banyak mendengar atau melihat dan membaca informasi bagaimana kondisi gangguan prilaku anak, kenakana anak dan segala hal terkait dengan anak -- anak yang diberikan atribut / lebel sebagai anak nakal, anak yang urakan atau segala hal yang mengandung makna negatif, muaranya adalah kurangnya perhatian dan bimbingan.

Saya masih berpersepsi bahwa sejatinya tidak ada anak nakal, anak bodoh, anak rewel atau anak -- anak apapun yang sering dilebelkan negatif pada mereka anak -- anak yang seharusnya sebagai harapan dan tumpuan bagaimana masa depan kehidupan ini akan diestafetkan pada generasi anak sekarang.

Kenyataaannya Anak Susah Diatur ko !!!

Saya pernah menyampaikan materi tentang hipnopareting pada satu acara dan salah satu peserta mengatakan bahwa " Kenyataannnya anak susah diatur ko !!! " .

Hehehehe... ia sih bisa jadi banyak yang bilang demikian pada anak itu bu, tapi saya berfikir bisa jadi ia bukan anak yang susah diatur ko, melainkan ia belum mengerti caranya menjadi anak yang baik yang mengerti apa yang diharapkan orang tuanya. Atau...

Bisa jadi orang tuanya belum tahu cara menyampaikan informasi pada anak sehingga anak mau mendengarkan dan mau mengikuti apapun arahan ( aturan ) orang tuanya.

Pentingnya Membuka Jalur Komunikasi Efektif

Ini yang salah satu menjadi jalur penting membina hubungan baik antara anak dan orang tua, sebagai garis depan bagaimana anak bertumbuh dan berkembang selain disekolah, orang tua memiliki peranan yang sangat besar menjadikan anak memiliki citra diri ( self image ) seperti apa.

Anak tidak hanya membutuhkan dicukupi kebutuhan sandang dan pangannya saja, ia sangat membutuhkan perhatian  dan sentuhan seecara psikologis, maka lihat dan amati bagaimana anak -- anak yang secara kebutuhan tercukupi, baik uang jajan, pakaian dll, termasuk alat telekomunikasi modern tapi tak mendapatkan kasih sayang, akan tumbuh seperti apa ?

Atau sebaliknya anak yang mendapatkan berebihan kasih sayang dan dicukupi semua permintaan atau kebutuhannya, akan tumbuh seperti apa ?  

Atau... anak yang mendapat cukup perhatian dan kasih sayang dengan terjalin komunikasi yang baik dengan orang tuanya. Akan bertumbuh seperti apa ?

Dari semuanya ternya muaranya kualitas anak tergantung bagaimana pola komunikasi anak dengan orang tua akan menentukan kualitas anak saat bertumbuh dan berkembang, tidak penting harus tercukupi atau tidak semua kebutuhan anak, tapi saat orang tua bisa menempatkan diri sebagai orang yang mengasikkan dan nyaman sebagai sahabat, tempat curhat dan tempat berbagi anak akan mudah dibimbing dan kontrol walau tentunya ada masanya ini akan menjadi menarik (seni komunikasi efektif).

Putriku bilang, berarti ayah kakak kelasku oh.

" Loh ko kakak kelas nok ? ". Kan ayah katanya sekolahnya disekolah aku TK Aisyiyah ABA, sasa sekarang kan sekolah di TK Aisyiyah ABA, berarti ya ayah kakak kelasku " ceritanya.

HAHAHAHAHAHAHA.... !!!!

IYA YAH, BERARTI KAMU PANGGIL AKU KAKAK KELAS YAH

Dan kami tertawa bersama, ini adalah sesi kami bersama dimana bahwa sejatinya aku dan dia itu sahabat, individu yang berbeda yang dihadirkan dibumi ini, yang akan bertanggung jawab atas semua amal baiknya secara pribadi, hanya saja ia di nasabkan padaku.

{{{ positif, sehat dan bahagia }}}

Aziz Amin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun