Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Merdeka Itu Bebas?

18 Agustus 2019   08:27 Diperbarui: 18 Agustus 2019   15:32 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga dalam persepsi saya beranggapab bahwa banyak orang yang memberikan makna merdeka adalah bebas.

Anak sekolah saat gurunya tidak berangkat atau izin, maka sekolah dibebaskan juga bilang " MERDEKA !!! ".

Mereka yang memiliki suara tidak tersalurkan juga merasa bebas berpendapat dan bebas menyalurkannya termasuk caranya, bilang " MERDEKA !!! "

Ketika kebijakan pemerintah dirasa tidak sesuai harapan seorang, maka dengan mudah bilang bahwa  ' Dijajah Negeri Sendiri " lagi -- lagi menyerukan untuk "MERDEKA !!!"

Siaran televisi juga sekarang "MERDEKA", kan sudah bebas mo siaran apapun mo cara apapun ya bebas berkreasi atas nama karya dan seni, sekali lagi MERDEKA

Pejabat pemerintah, anggota dewan yang terhormat juga sama ... peran KPK makin semakin membuka tabir kemerdekaan berkorupsi, walau aturan nya telah banyak dibuat, bupati, gubenur bahkan sampai setingkat menteri.

Dan banyak lagi...

Mirisnya.... saat ini coba amati pawe karnaval kita ?

Ya saya menantang anda menonton pawe karnaval dalam merangka memeriahkan HUT RI yang merupakan hari kemerdekaan dimana sebagai perenungan bagaimana bangsa ini dulu diperjuangkan kemerdekaannya dengan nyawa taruhannya dengan berdarah -- darah.

Karnaval sekarang beberapa mulai menampakkan sisi merdeka yang kelewatan, kebablasan sehinga sama sekali tidak memiliki ruh sebagai bangsa yang memiliki nilai yang diusung dan dititipkan para pendahulu.

Banyaknya peserta karnaval yang menyajikan nyanyian dengan bahasa dewasa,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun