Pagi kompasianer, bagaimana kabar anda ? kabar tetangga ? sahabat dan kawan lama anda yang kemarin tersenyum tertawa bahagia bersama, tapi karena masa kampanye kemarin menjadikan anda beda frekuensi dan menjauh.
Saya berulangkali dianggap sebagai kubu 01 oleh mereka yang fanatik dengan 02 dan sebaliknya dianggap pendukung 02 oleh mereka yang fanatik 01, keren kan ?!!!
Persoalannya sepele, karena saya hanya nampak tidak respek ikut membahasa hal yang mereka bahas tentang keunggulan pasangan yang diunggulokan dan menjelek -- jelekkan pasangan lain dan saya kadang harus menahan geli aja, disini saya kadang merasa saya yang paling tak waras, karena beberapa orang mengatakan dan menganggap nggak boleh diam, harus punya pilihan dan harus suarakan !!!
SOSIAL MEDIA PERANG HOAX
Semua orang sudah tahu dan anda bisa jadi juga salah satu dari yang menikmati fenomena ini, kawanku bilang " ikut meramaikan yang lagi tren mas !!! ". Akan tetapi saya melihatnya ia sangat nafsu dan ngotot untuk mendukung dan mengidolakan tokoh yang didukung dan menjelek -- jelakkan pihak lawan.
Kawan ku yang lain juga sama dari kubu sebelahnya, hingga sejujurnya saya mules, mual dan kadang berasa mau muntah melihat apa yang mereka perdebatkan dan share / bagi yang mengandung unsur provokatif.
Zaman sekarang HOAX menjadi salah satu tehnik metode yang ampuh sebagai senjata perang didunia maya yang kata para ahli sebagai upaya menciptakan opini publik.
RAMADHAN TINGGAL MENGHITUNG HARI
" Alhamdulillah ", bulan suci Ramadhan tinggal menghitung hari, " Marhaban ya Ramadhan... ", bahagia tapi berharap -- harap cemas dengan kabar negeri ini, bagaimana kabarnya setelah mereka ribut soal nomor 01 dan 02, mereka ribut soal cebong dan kampret, bahkan mereka ribut soal hasil hasil sampai hal yang dianggap kecurangan dan kepedean.
Ramadhan itu bulan suci kaum muslim, dan saya melihat banyak mereka yang berselisih dan berada disebrang kompetisi untuk majunya negeri ini juga muslim.
Saya melihat bahnya saudara jadi menjauh, sahabat kehilangan kontak dan bahkan banyak hal yang sebenarnya irasional hanya soal beda pilihan ini, hal ini yang membuat bawah sadar saya bertanya "mungkinkah Ramadhan akan menyatukan kembali dan mengembalikan semua menjadi satu ? ".
Kita Indonesia kan ?
Kenapa saat ini negeriku tak seindah dan senyaman kemarin ?, kenapa semua beda walau tak nampak perbedaan tapi rasanya tetap aja beda kawan.
Ini sebuah harapan yang tidak besar sebenarnya tapi terasa berat disaat bulan suci Ramadhan datang Mei ini, saat akan diumumkan hasil perolehan real count tentang pemilihan presiden di negeri ini yang artinya, bukannya saya pesimis tapi ko ya ragu...., semoga ini hanya keraguan saya samata.
Berharap bahwa Ramadhan ini menjadikan 01 ( kosong satu ) dan 02 ( kosong dua ), menjadi 00 ( kosong kosong ) dimana 00 itu memiliki makna kembali ke fitri ( suci ) mengabaikan apapun yang belumnya terjadi saling memaafkan, dengan ucapan dan ekspresi jiwa " Mohon Maaf Lahir dan Batin "
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI