Malam Kompasianer,
Dalban dan Warso hari ini asik duduk di teras Monumen Juang '45 Brebes, biasa kalau bukan urusan bola atau urusan lomba burung dara apalagi kalau nggak bahas yang lagi rame di televisi.
2019 ini katanya tahun politik, maka semua memang jadi nuansanya politik, yang namanya "Khusnudhon" kalau ditahun politik atau dimasa kampanye susahnya minta ampun, prolog pembuka bahasan dalban pada wakso.
Warso     : "Ngerti apa kamu Ban soal politik, maen bahas khusnudhon segala hehehe"
Dalban     :  "Serius ini So, bahwa kalau tahun -- tahun politik adanya ya cuma "Su'udzon", curiga dan prasangka yang kurang jelas arah dan tujuannya "
             Muak kadang kalau lihat acara televisi, suasanya jadi panas terus walaupun nontonnya di ruangan ber AC.
             Kamu ngerti ngga So, tahun ini serba susah, pake baju sala warna aja dagangan kita bisa nggak laku, dikira pendukung patai A lah, atau palang dikira tim sukses hanya karena foto selfi di FB dulu menunjukkan gaya jari, " wooooiiii, itu foto sebelum masa pemilu !!!".
Warso     :  "ya memang Ban, kayong ampun ka..., kita suah sering dan rutin menyelenggarakan pemilu, katanya demokrasi dan boleh balik ya begitu selalu rame, selalu berantem, elalu diem -- dieman... ini negeri mau digimanain Ban ? "
Dalban     : " Ente ( kamu ) WARAS ORA sih so ?, aku kie kuli, tukang becak kadang buruh tani, ko ditanyain pertanyaan yang aku sama sekali nggak ngerti EDAN KO SO !!!
Sepontan mereka tertawa bersama, sambil melanjutkan maen catur dan makan ketan pencok.
BIANGKEROKNYA DEBAT CAPRES