Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kunci Kebahagiaan

26 Februari 2019   06:36 Diperbarui: 26 Februari 2019   07:48 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selamat pagi sahabat kompasiana, 

Assalamu alaikum wr wb, salam sejahtera untuk kita semua.... kalimat pembuka yang sering saya dengar dari para pembicara biar adem bagi semua wkwkwkw

Jangan tersinggung kalau saya membuka dengan cara ini, saya pasti tidak menyinggung anda sebagai pembicara karen disini pembicaranya ya saya, dan saya seorang yang suka banyak bicara, lebih tepatnya menyuarakan hal -- hal yang mbuh ( nggak jelas ) lewat tulisan.

Artinya... bicara saya kadang bicara tanpa suara, hanya sebuah tulisan yang membuat anda mengimaginasikan saya berbicara diatas meja sekolah TK ( pastinya pendek ) sebagai panggung dengan warna pink, dan saya hanya menggunakan jas lengkap dasi kupu kupu sebelah dan lupa pake celana hanya menggunakan sarung, lantang bicara tentang karya dan kebahagiaan.

#Kunci Kebahagiaan apa mas ?

Ini satu waktu saat sesi kelas yang saya kelola di sudut bagian utara Kabupaten Brebes, ya lembaga yang dibangun sejak 2012 yang terakhir kali diberikan nama MPC INDONESIA yang meruakan singkatan memprogram pikiran cerdas (MPC) untuk Indonesia, saya rutin membuat kelas pemberdayaan diri pada diri saya sendiri hehehehe...

Ya... lebih mudah memberdayakan diri orang lain dari pada diri sendiri, ini alasan kenapa kita harus berkomunitas, harus guyub dan saling silaturahim untuk memberdayakan diri, membangun diri dan mengembangkan diri.

Beberapa orang terlena merasa sudah sangat mampu hidup mandiri, merasa merdeka !!! lupa kalau sejatinya manusia apapun kondisinya tinggal keberdayaan dirinya hanya sebutur pasir di hamaran gurun sahara.

Salah satu peserta bertanya " mas aziz, kunci kebahagiaan itu apa ? ", saya sering mas aziz nulis #bahagiaaja, #jangalupabahagia, #bahagiaitusederhana, dan saya ko melihat mas aziz sepertinya bahagia selalu.

WONG EDAN BEBAS !!!

Saya tidak serta merta menjawab pertanyaannya dia, saya justru asik dengan maenan baru saya balok kayu dan permainan edukasi yang kata penjualnya disebut permainan kecerdasan. " bussseeeet !!!! aku nggak bisa  - bisa, artinya aku tidak cerdas !!!, masa terlalu bodoh untuk menyelesaikan permainan sessederhana ni dan kalah dengan penjual yang mendemokan di Yogya "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun