Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibu Tak Lagi "Spesial"

3 Juni 2018   06:30 Diperbarui: 3 Juni 2018   08:28 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: santmagazine.com

Saat yang ayah dan ibunya mengajak jalan -- jalan keluar kota, yang sepanjang perjalanan ia telah lelah dan bahagia bermain di objek wisata, akan berbeda makna saat ia hanya diajak jalan -- jalan kampung dengan jalan kaki sama sang kakek denga bercanda ria.

Hal ini yang makin menyudutkan peran ibu dalam sisi psikologi anak, menjadi anak tidak lagi memberikan lebel " spesial " pada sosok Ibu.

SALAH DIKASIH IBU

Hal yang luput dari perhatian orang tua karir adalah bahwa ia lua membagi dua dunia yang berbeda, tekanan hidup, persaingan kerja dan tuntutan kerjaaan seringkali mereka lupa membedakan mana dunia kerja dan mana dunia rumah tangga.

Atas alasan tercapainya target baik pria atau wanita kerja seringkali membawa pekerjaan sampai di lingkungan rumah, sehingga seringkali emosi yang dibawa adalah suasana di kantor yang selalu dengan tekanan, ketegangan dan persaingan.

Anak yang mulai mengenal cerita sosok ibu yang spesial dan luar biasa seringkali penasaran untuk menjajal bagaimana sih sebenarnya kasih sayang ibu, karena dalam pikiran anak sering mengalami kebingungan saat dihadapkan pada materi dan cerita tentang Bunda / Ibu yang spesial, mereka justru memiliki sosok yang spesial itu lebih dari satu ; mbok inem, eyang uti, dan eyang kakung, itu kalau ia nggak dititipkan di tempat penitipan anak, kalau ya maka ia akan memiliki sosok melekat yang identik dengan sosok ibu yang lain.

Pengalaman ini yang semoga tidak terjadi pada anda, beberapa anak yang dengan mengeksplorasi dan mencari pembuktian kata bapak / ibu gurunya tentang sosok ibu yang spesial, mendapatkan prilaku yang justru membuatnya trauma.

" nanda !!!, bisa nggak nggak ganggu ibu !!!, ibu sedang kerja nih ! "

Kalimat itu hanya ilustrasi tapi kadang kejadiannya begitu, saat anak berusaha mengambil perhatian orang tuanya khususnya ibu, ia justru mendapatkan perlakuan yang tak semestinya, dibentak dan marahi, ia lari dan memeluk siapa ?

Ya... siapapun yang ia peluk itulah sosok ibu telah berpindah pada sosok lain, sayangnya ibu kadang terlambat menyadari nya saat anak -- anak telah tumbuh dewasa, saat ia mendapati buah hatinya dianggap tak memperhatikannya dan terlalu jauh darinya.

Andai para ibu tahu, mereka sangat ingin memiliki ibu yang seperti dalam buku pelajaran yang diajarkan pagi tadi disekolah, katanya  "budi selalu kepasar dengan ibunya, ini ibu budi", "budi bahagia diajak ibu bermain disawah, budi membantu ibu membersihkan rumah", katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun