Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kompasiana Sebagai "Tools" Berbagi

30 April 2018   02:27 Diperbarui: 30 April 2018   02:49 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat malam sahabat kompasianer,

Terima kasih pada Allah Ta'ala yang memberikan segala kenikmatan yang tida pernah mampu penulis gambarkan dan hitung, bernafas tanpa sekalipun belajar, berfikir tanpa belajar bagaimana belajar berfikir, semua tercipta sebagai system bawaan atas terciptanya manusia, dan kadang ini ula yang terlupa dan luput dari kata syukur.

Bagi sebagian orang bangun tengah malam adalah musibah dan pikiran ini " Alhamdulillah " dipilihakan malam ini memilih bersyukur atas sebuah kesempatan untuk mengingat semua proses tanpa belajar atas kenikmatan yang terciptas sebagai system bawaan.

MEMUTAR KEMBALI VIDEO USANG

Tidak terasa semua berlalu denga sangat tidak dirasakan bagaimana, saat melihat video -- video usang yang lama tak tersentuh, ya... video tentang catatan kehidupan sosok penulis, ya saat mulai terlahir ke dunia, menjadi individu baru yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban atas semua yang ia lakukan.

"Suci dan tidak punya dosa", katanya.

Ya, anak semua terlahir suci dan tanpa membawa apapun kedunia ini, demikian juga ia kelak akan kembali tanpa membawa apapun, bahwa sesungguhnya ia hanya singgah di dunia ini untuk sebuah urusan yang sangat singkat.

Ternyata ia tidak benar -- benar datang dalam keadaan kosong, tidak benar -- benar datang kedunia tanpa bekal apapun yang dibawa, ya... kemampuan yang super dan sangat sempurna terdesain dari yang Paling Maha Mendesain, yaitu sebuah system bawaan yang sangat sempurna dibanding mahluk lain, coba perhatikan ;

  • Memiliki kemampuan bernafas tanpa ia harus belajar bernafas, bagaimana menggunakan paru -- paru.
  • Memiliki kemampuan untuk berdetak jantung mempompa darah tanpa perlu belajar menggunakan jantung.
  • Bagaimana ia bisa berkomunikasi dengan menangis tanpa ia harus belajar tentang komunikasi. Dan past banyak kemampuan yang tidak sadartelah dimiliki.

Lihatlah bagaimana ketika bertumbuh dan berkembang, anak tidak sedikitpun merasa minder, malu, bagaimana anak -- anak merasa asik dan bahagia tanpa busana, bahagia bicara walau nggak jelas, anak tercipta dengan tingkat percaya diri yang sangat tinggi sehingga ia mampu menjadikan dia bisa bicara walau sebelumnya dicemooh dan ditertawakan.

Bagaimana anak tak sedikitpun memiliki system yang ecek -- ecek mudah menyera atau selalu mengeluh, anak akan terus belajar dari apa yang ia lihat, dengar dan raakan, ia sangat pemberani, sama seperti beraninya anak saat ia belajar berjalan, terjatuh dan bangun lagi, menangis dan bangun lagi dan terus sampai ia menemukan esensi belajar merangkak, bangkit dan berjalan bahkan jatuh dan bangkit lagi.

" Lupakah itu ada Tuhan Allah Ta'ala yang telah menjadikan semuanya seperti itu ? " kataku.

VIDEOKU SUDAH BANYAK

Ternyata, semua telah terlampoi sangat jauh, dan sudah banyak sekali video -- video kehidupan yang terserak sampai aku lupa pada bagian mana yang sangat memberdayakan diri, dan video yang mana yang justru mengadirkan rasa yang sama sekali menjadikan kodrat kemanusiaan menjadi terjun bebas turun lebih rendah dari binatang sekalipun.

" Sedih ? ", pastilah sedih saat video yang ku tonton memaenkan cerita kehidupanku yang sangat memilukan menjadi arogan, menjadi lupa akan kondrat manusi dan tidak memanusiakan manusi, menjadi cokak dan penuh kesombongan, ini yang kadang orang bilang mungkin "muhasabah diri".

Ini masih didunia, belum besok saat dialam sana bagaimana manusia akan benr benar dibuka amal catatan nya, yang mungkin ia akan bilang " Catatan itu salah ya Allah !!! ", kau anggap tuhanmu itu adalah hakim seperti yang ada didunia, malaikat -- malekat adalah layaknya petugas dunia yang kadang lupa dan salah dalam mencatat catatan kehidupan.

Tapi ..., " Video super CCTV alam semesta akan sangat detail menggambarkan apa yang terjadi bahwa getaran suara hatimu ikut terekam ", terus kalau begini mau apa ?

  • Berapa banyak kebaikan yang kau lakukan
  • Berapa banyak amal yang telah dikerjakan
  • Berapa banyak sodakoh dan infak yang kau sapkan
  • Sebara kau selalu memiliki niat baik dan tulus karena Allah
  • Dan ada banyak hal yang sejatinya menjadi sarana " muhasabah diri "

SEMUA SUDAH TERJADI, KAMU SUTRADARANYA SEKARANG

Hari telah malam, artinya malam ini nggak akan pernah bisa diulang, saat mereka semua tertidur artinya ia di hari ini dan waktu ini dalam hidupnya ia tidak menkmati kehidupan, ada banyak yang sekarang sedang menjalani rekaman film malam ini.

Tentu ada yang sedang berperan sebagai seorang alim yang menangis, muhasabah diri, memohon ampuna dan beribadah, ada pula yang masih memerankan peran dalam tokoh yang tidak semestinya sebagai manusia, ada yang sekarat dalam pelukan nafsu dan ada yang mengakhiri kehidupan dengan penuh rahmat.

Artinya... malam ini hanya orang terpilih yang bisa menikmati bagamana nyamuk menggigit sementara yang lain dipinggiran jalan raya, diepera toko mereka bisa tidur lelap hanya cukup dengan beralaskan koran.

Tidak jaminan anda kaya raya tinggal diistana bisa tidur nyenyak dan juga tidak jaminan yang tinggal dikolong jembatan tidak bahagia, sejatinya kenikmatan sesunggungnya adalah saat kita bis menjalankan dan memilih menjalakan peran -- peran kehidupan yang baik dan kelak akan mendapatkan kebahagiaan di Akherat.

Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang -- orang yang di ridhoi dan diampuni segala kekhilafan dan diterima segala amal ibadahnya, aamiin.

Siapkan diri, memilih peran dalam lelakon kehidupan dan buat plot alur cerita yang indah bagaimana menuju " Mati yang khusnul khotimah ", manusia bukan dinilai dari bagaimana ia lahir dan datang ke alam dunia ini, atau bagaimana ia menjalani kehidupan ini, melainkan pada bagaimana dipenghujung ia masih bisa memilih atau terpilih untuk memerankan tokoh kehidupan yang Allah Ta'ala ridhoi, dalam kondisi khusnul khotimah.

KOMPASIANA HANYA TOOLS

Apapun pilihan skenario kehidupan, dan jalan cerita kihidupan anda, andalah sutradaranya, saat anda tidak memiliki rencana, maka anda akan tergerus oleh gelombang dan terombang -- ambing tampa arah.

Semua bukan soal apa dan siapa, tapi bagaimana ia memiliki kemauan atau tidak, era video telah berganti, dari gambar bisu, gambar hitam putih hingga dekarang dengan 3D atau 4D bahkan HD, semua makin jelas dan tergambar.

Sama era sinetron juga sudah muali bergeser, dan kadang tontonan tidak selalu patut jadi tuntunan, bijak berfikir dalam menyikapi informasi termasuk media dan elektronik.

Kompasiana adalah tools, dan hanya sebagai tools, apapun catatanmu, tulisanmu, cerita hidupmu di kompasiana menjadi hak penulis yang tercatat dikompasiana, dan tools tidak akan memiliki peran untuk bertanggung jawab terhadap konten / isi.

Anda yang menentukan apa ini memberdayakan, bermanfaat atau justru tidak, katanya siapa yang menanam maka ia akan menuai kemudian hari, saatnya jadikan Kompasiana sebagai sarana menuju ridho Allah, menuju kebaikan, dan menuju pada manfaat bersama.

Ya..., penulis sangat berterima kasih pada teman dan sahabat KomBes Community khususnya pada mentor penulis H. Bahrul Ulum SE, M.Si yang selalu tak henti membimbing dan memotivasi penulis untuk aktif dan terus belajar menulis.

Senang bergabung dengan semua komunitas kompasiana ( kompasianer se Indonesia ) dan selanjutnya, salam kenal dan salam berbagi, karena kompasiana sejatinya adalah tools berbagi informasi dan itu pilihan anda apakah kebaikan atau hal yang tidak baik

Semoga manfaat,

 

Aziz Amin | Kompasianer Brebes
Trainer & Hypotherapist MPC School of Hypnotism
WA : 085742201850

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun