Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbedaan"Ruqyah Syar'iyyah" dan "Ruqyah Syirkiyyah"

22 Desember 2017   10:31 Diperbarui: 22 Desember 2017   10:40 13595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring dengan akan diselenggarakan Kopda ( Kopi Darat ) Alumni MPC School of Hypnotism salah satu pusat pelatihan hipnotis sertifikasi The Indonesian Board of Hypnotherapy ( IBH ) yang akan dilaksanakan pada Senin, 25 Desember 2017, saya tertarik untuk mengulas ini sebelum kegiatan dilaksanakan.

Kenapa ?

Alasannya sederhana karena tema pada acara Kopdar [CIPOK] HYPNOTHERAPY yang merupakan group WA ( WhatsApp ) diskusi tentang hypnotherapy alumni dan masyarakat luas akan mengusung teman " HYPNOTHERAPY DAN RUQYAH SYAR'IYYAH "

Beberapa pertanyaan justru masuk terkait dengan kata Ruqyah Syar'iyyah, sebenarnya apa bedanya ruqyah syar'iyyah dan ruqyah -- ruqyah lain yang sebelumnya banyak dikenal masyarakat.

Tentunya itu akan diulas lebih dalam diacara tersebut pada senin ini di Kedai "SERUNI" Brebes yang akan disampaikan Alumni MPC School of Hypnotism Ustadz Fuad Sulaeman dari Gebang Jawa Barat. Ustad Fuad merupakan praktisi ruqyah syar'iyyah yang telah mengaplikasikan keilmuan hypnotherapy ( hypnosis moderen ) yang menekankan pada komunikasi persuasif akan mengulas lebih dalam tentang ruqyah syar'iyyah.

Sebelum bicara jauh tentang ruqyah syar'iyyah dan syirkiyyah tentunya kita harus memahami apa makna ruqyah itu sendiri, Abu Faisol dalam bukunya " Tuntunan Praktis Ruqyah Syar'iyyah" menjelaskan kalau dilihat dari bahasa Indonesia ruqyah berarti bacaan-bacaan atau jampi-jampi. " Ruqyah syar'iyyah adalah bacaan-bacaan untuk pengobatan yang syar'i (yaitu berdasarkan pada riwayat yang sahih, atau sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama)." jelasnya

Tentu tidak akan saya tuliskan disini dalil dan hadish yang terkait dengan ruqyah syar'iyyah ( heheheh terlalu panjang mungkin ) jadi saya hanya akan mengambil satu ayat yang juga dikemukakan dalam buku Faisol, Allah berfirman dalam surat Al Fushshilat ayat 44

Yang  artinya :

" Dan jikalau Kami jadikan Al-Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut AlQuran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar / penyembuh bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al-Quran itu suatu kegelapan bagi mereka 1 . Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh ".

Allah juga berfirman dalam surat Al Israa' ayat 82

Yang artinya :

Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar/penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orangorang yang zalim selain kerugian.

Demikian dengan hadish -- hadish sahih, terkait dengan ruqyah syar'iyyah, salah satunya adalah Perkataan Aisyah r.a. : "Kebiasaan Nabi Muhammad saw. Apabila ada yang terasa sakit di badannya, beliau membaca (ayat-ayat dan ruqyah) sendiri, kemudian beliau meniupkannya ke bagian badan yang sakit. Apabila rasa sakitnya semakin bertambah, akulah (Aisyah) yang membacakannya kepada beliau. Aku usapkan dengan tangan kanan beliau dengan harapan dapat berkah." (HR. Muslim)

Saat ini metode penyembuhan ruqyah sudah tidak asing di masyarakat kita di Indonesia, salah satu televisi swasta bahkan membuat program khusus tentang metode ini, tentunya ini membuat banyak orang yang mulai terbuka pemahamannya, akan tetapi tidak banyak yang justru meragukan bagaimana ruqyah bisa terjadi.

Sebagai praktisi hypnotherapy tentu saya sepakat dan memahami beberapa orang yang masih meragukan bagaimana proses ruqyah bisa seperti itu, hal ini sama dengan ketika awal saya mengaplikasikan keilmuan hypnotherapy ada banyak pro dan kontra terkait dengan proses terapi dengan hypnotherapy apakan mengandung unsur gaib, jin, setan atau sejenisnya.

Sampai saya menuliskan sekarang saya selalu berusaha menyampaikan bahwa hypnotherapy kembali ke hukum asal bagaimana hypnotherapy dilaksanakan oleh niat dan proses si pelaku hypnosis, apakah ia meyakini menggunakan entitas lain, bantuan lain dan syarat -- syarat ritual lain, maka hukumnya akan berbeda dengan konsep Pelatihan Hipnotis Modern yang menggunakan pendekatan seni komunikasi persuasif, Insya Allah saya jamin 100% ilmiah.

Kembali ke bahasan tentang ruqyah syar'iyyah dan ruqyah syirkiyyah, bagaimana sih cara membedakan kedua metode penyembuhan ini ?

Ruqyah Syar'iyyah

Ruqyah yang Syar'iyyah merupakan ruqyah yang disyariatkan oleh Islam. 

Ciri-ciri:

  • Menggunakan ayat-ayat Al-Quran dan do'a-do'a yang ma'tsurat dari hadits-hadits yang sahih, yang sudah jelas dan tidak perlu diragukan lagi.
  • Dibaca dengan suara keras sehingga terdengar oleh orang yang diruqyah dan orang disekelilingnya, sehingga bisa dipastikan bacaannya tidak mengandung kesyirikan.
  • Tidak menggunakan cara-cara yang tidak syar'iyyah.

Ruqyah Syirkiyyah ( Perdukunan )

Ruqyah yang Syirkiyyah merupakan ruqyah yang dilakukan tidak sesuai dengan disyariatkan Islam. 

Ciri-ciri :

  • Memakai media jin
  • Bacaan atau tata caranya mengandung kesyirikan.
  • Menggunakan benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib
  • Memakai kekuatan tenaga dalam
  • Meminta syarat-syarat tertentu yang tidak ada dasar syari'atnya dan juga tidak rasional
  • Bacaan yang dibaca tidak terdengar dengan jelas
  • Memakai perhitungan-perhitungan yang tidak rasional
  • Mengaku bisa menerawang tempat yang jauh atau meramalkan sesuatu yang belum terjadi pada diri si pasien atau mengetahui kejadian-kejadian masa lalu dari si pasien
  • Mengaku bisa meramal dengan menggunakan kartu atau primbon atau lainnya.
  • Melakukan terapi pengobatan di tempat-tempat keramat
  • Mengaku bisa melihat mahluk halus
  • Mengaku melakukan pengobatan dengan memakai karomah para wali atau orang soleh yang sudah meninggal.
  • Mengaku bisa mengobati dari jarakjauh
  • Mengaku memperoleh kemampuannya tersebut karena telah melakukan ritual yang aneh (subhat) atau bahkan melanggar syariat Islam dan bahkan berlebih-lebihan
  • Mengaku bisa menundukkan jin, bahkan bisa memasukkan ke dalam botol dan masih banyak lagi

Semoga ini semua bisa memberikan gambaran pada anda untuk lebih memahami metode penyembuhan apa yang sesuai dengan keyakinan anda, tentunya bagi anda yang muslim sangat mengerti bagaimana seharusnya kita memilih metode pengobatan / penyembuhan apapun yang sesuai dengan syariat islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun