Mohon tunggu...
aziz al
aziz al Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bekerja menjadi Social Media Specialist

hai salam kenal aku Aziz, mahasiswa Ilmu Komunikasi yang juga bekerja sebagai Social Media Specialist

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tranformasi Sampah Jadi Manfaat: KELOMPOK KKN ALTERNATID UAD II.C.1 Gelar Edukasi Eco Enzyme di Kotagede

17 Desember 2024   12:28 Diperbarui: 17 Desember 2024   12:39 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Warga RT 13 Purbayan. (Arsip Penulis)

"Transformasi Sampah Jadi Manfaat: KELOMPOK KKN ALTERNATIF UAD Unit II.C.1 Gelar Edukasi Eco Enzyme di Kotagede"

Permasalahan sampah di Yogyakarta kian serius dengan total produksi sampah mencapai 69,16 ton pada 2023 dan 35,08 ton hingga Agustus 2024. Sampah organik mendominasi hingga 60%, tetapi sering belum dimanfaatkan optimal. Sebagian besar sampah berakhir di TPA, yang berpotensi mencemari lingkungan. Untuk mengatasinya, berbagai inisiatif seperti program bank sampah dan pengenalan eco-enzyme mulai dilakukan sebagai solusi kreatif untuk mengolah limbah organik sekaligus menjaga lingkungan.

Merespon isu sampah dan langkah nyata  untuk mengatasi permasalahan sampah di Yogyakarta, mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Alternatif 94 Unit II.C.1 menggelar sosialisasi bertema eco enzyme pada Senin, 16 Desember 2024, di Masjid Nurul Huda, RW 13 Purbayan, Kotagede. Acara yang dimulai pukul 19.30 ini bertujuan mengedukasi masyarakat khususnya ibu-ibu RW 13 Purbayan tentang pengelolaan limbah dapur yang ramah lingkungan dan bernilai guna.

Eco Enzyme: Solusi Murah dan Ramah Lingkungan untuk Yogyakarta

Kota Yogyakarta menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah, terutama dengan meningkatnya jumlah limbah rumah tangga. Dalam sosialisasi ini, Kelompok KKN Alternatif UAD Unit II.C.1 menawarkan eco enzyme sebagai alternatif solusi. Eco enzyme adalah cairan multifungsi yang tidak hanya mampu mengurangi sampah organik tetapi juga memberikan manfaat ekologis besar.

Proses pembuatan eco enzyme sangat sederhana, menggunakan limbah dapur yang difermentasi selama tiga bulan. Hasil akhirnya berupa cairan berwarna coklat dengan aroma asam segar yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih alami, penyubur tanah, hingga pengusir hama.

Manfaat utama eco enzyme yang disampaikan dalam kegiatan ini antara lain:

  1. Mengatasi pencemaran lingkungan, seperti memurnikan air sungai yang tercemar, di mana 1 liter eco enzyme mampu memurnikan hingga 1.000 liter air.

  2. Mengurangi limbah organik, sehingga dapat mengurangi tekanan pada tempat pembuangan akhir (TPA).

  3. Meningkatkan kesuburan tanah, dengan menghilangkan bahan kimia berbahaya.

  4. Digunakan sebagai pembersih alami, sanitizer, dan pengusir hama rumah tangga.

  5. Membantu menyembuhkan luka bakar, infeksi, dan alergi berkat kandungan enzim alami.

Praktik Langsung Bersama Ibu-ibu RW 13 Purbayan.

Pada sesi praktik, Ibu-ibu RW 13 Purbayan dipandu membuat eco enzyme dengan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan. Menggunakan perbandingan 3:1:10 (3 bagian sisa buah/sayuran, 1 bagian gula/tetes tebu, dan 10 bagian air), warga mencampurkan bahan-bahan ini ke dalam botol bekas untuk difermentasi. Resep yang digunakan adalah:

  • 300 gram sisa buah,

  • 100 gram tetes tebu, dan

  • 1.000 ml air bersih.

Selain itu, warga juga diajak mencoba membuat pestisida alami yang berbahan dasar dari puntung rokok. 

Antusiasme Warga mencoba membuat eco enzyme. (Arsip Penulis)
Antusiasme Warga mencoba membuat eco enzyme. (Arsip Penulis)
Antusiasme Warga mencoba membuat eco enzyme. (Arsip Penulis)
Antusiasme Warga mencoba membuat eco enzyme. (Arsip Penulis)

Seorang peserta, Ibu Ari, mengungkapkan, "Saya senang sekali mengikuti acara ini. Sekarang saya tahu cara mengelola sampah dapur menjadi sesuatu yang berguna. Pasti akan saya coba di rumah."

Solusi Berkelanjutan untuk Permasalahan Sampah di Jogja.

Melalui kegiatan ini, Kelompok KKN Alternatif UAD Unit II.C.1 berharap eco enzyme dapat menjadi solusi alternatif untuk mengatasi masalah limbah organik di Yogyakarta khususnya RW 13 Purbayan. Dengan memanfaatkan limbah dapur yang ada, warga tidak hanya membantu mengurangi sampah tetapi juga mendapatkan produk yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Hardi Prasetiawan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan, menyampaikan bahwa program eco-enzyme ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi sampah organik, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan. "Kami berharap inovasi seperti eco-enzyme ini dapat menjadi langkah konkret dalam mengatasi permasalahan sampah di Yogyakarta dan mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan," ujarnya.

Ihsan Fajar, selaku ketua KKN UAD Unit II.C.1, mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengolahan sampah terutama sampah rumah tangga yang dapat diolah secara mandiri.

Kegiatan ini menjadi langkah nyata mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Alternatif 94 Unit II.C.1 dalam memberikan edukasi sekaligus solusi praktis bagi masyarakat. Dengan pendekatan ramah lingkungan, eco enzyme diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan di Yogyakarta.

"Bersama kita wujudkan masyarakat yang lebih sehat dan bijak mengelola sampah!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun