Mohon tunggu...
AZIZAH RATU ARUNDAYA SUKANTA
AZIZAH RATU ARUNDAYA SUKANTA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Azizah Ratu Arundaya Sukanta dan biasa di panggil Azizah, seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keunikan Masjid Al-Imtizaj yang Berarsitektur serta Bernuansa Tionghoa di Bandung

19 Desember 2023   21:00 Diperbarui: 19 Desember 2023   21:58 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Bandung terkenal sebagai kota dengan gedung-gedung berdesain unik yang menyimpan sejarah yang sangat mengagumkan, dan salah satu contohnya adalah Masjid Al-Imtizaj yang berlokasi di Jl. ABC No. 8 Braga, Kota Bandung. Berbeda dengan masjid-masjid di Indonesia pada umumnya yang memiliki corak dan desain yang berkiblat ke timur-tengah, Masjid Al-Imtizaj memancarkan keunikan dengan corak orientalnya. Saat pertama kali pengunjung menginjakkan kaki di masjid ini, mereka akan disuguhkan dengan pintu masuk yang mirip seperti klenteng.

Foto oleh Azizah Ratu. Editor oleh Azizah Ratu *** 2023
Foto oleh Azizah Ratu. Editor oleh Azizah Ratu *** 2023
Dari kejauhan, mungkin masyarakat akan menduga bahwa bangunan tersebut merupakan tempat peribadahan Konghucu, terutama jika dilihat dari pintu masuk, pagar, dan strukturnya. Selain itu, kesan tersebut semakin diperkuat oleh corak warna merah yang dominan, sehingga membuat gedung tersebut terlihat mirip dengan tempat ibadah Konghucu jika dilihat dari jauh.

Meski begitu, Masjid Al-Imtizaj tidak hanya menarik perhatian melalui desain arsitektur dan coraknya yang unik, namun juga memiliki sejarah yang pernah melibatkan warga dalam aktivitas mualaf. Dulu, masjid ini menjadi tempat bagi mereka yang ingin mengucapkan kalimat syahadat dan memeluk agama Islam. Oleh karena itu, perjalanan sejarah masjid ini juga mencerminkan dinamika perubahan dalam partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan.

Masjid Al-Imtizaj dibangun oleh Haji Ali Karim, yang proses pembangunan dimulai pada tahun 2008 dan selesai pada 2010. Masjid ini diresmikan oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Raden Nana Nuriana. Dengan dua lantai, Masjid Al-Imtizaj mampu menampung jamaah hingga 200 orang, dengan lantai bawah diperuntukkan bagi laki-laki, sementara lantai atas ditujukan untuk perempuan. Kombinasi desain arsitektur yang unik, pelibatan arsitek terkemuka yaitu Ir Danny Swardhani MBA, dan kapasitas yang memadai menjadikan Masjid Al-Imtizaj sebagai salah satu daya tarik khusus di Kota Bandung. Meskipun menghadapi perubahan dalam partisipasi masyarakat terhadap aktivitas keagamaan, masjid ini tetap menjadi simbol keberagaman dan kemajuan dalam pembangunan kehidupan beragama di tengah masyarakat.

Seperti dari salah satu pengunjung bernama Yuli yang  melakukan Shalat di Masjid Al-Imtizaj “Menurut saya Masjid nya rapih, bersih dan juga unik, saya pertama kali sih ke masjid yang bernuansa Tionghoa ini.” Ujar Yuli

Masjid Al-Imtizaj mencerminkan moderasi beragama yang dilakukan oleh sejumlah umat di Indonesia, khususnya umat muslim. Sehingga, perkembangan Masjid Al-Imtizaj perlu dijaga oleh masyarakat sebagai identitas moderasi umat beragama di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun