Mohon tunggu...
AZIZAH RATU ARUNDAYA SUKANTA
AZIZAH RATU ARUNDAYA SUKANTA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Azizah Ratu Arundaya Sukanta dan biasa di panggil Azizah, seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Kekerasan serta Pengeroyokan oleh Geng Motor pada Warga di SPBU AH Nasution Kota Bandung

13 Desember 2023   06:05 Diperbarui: 13 Desember 2023   06:25 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arogansi geng motor di Bandung sudah mencapai level yang sangat meresahkan bagi warga Kota Bandung. Arogansi geng motor ini tidak hanya ditandai dengan perilaku ugal-ugalan dijalanan saja, melainkan sudah menyangkut nyawa seseorang. Salah satu kejadiannya yaitu pengeroyokan salah seorang warga di SPBU AH Nasution Bandung oleh Geng Motor Brigez.Kronologi nya terjadi saat perayaan anniversary (hari jadi atau ulang tahun geng motor) yang awalnya melakukan konvoi dari Jalan Ahmad Yani hingga ke Jalan AH Nasution. Berdasarkan laporan teridentifikasi bahwa kejadian terjadi pada Tanggal 4 November 2023, bertepatan pada Hari Sabtu pada Pukul 21.30 WIB. Saat salah satu oknum geng motor Brigez melewati SPBU AH Nasution, secara tiba-tiba seseorang mendapatkan hantaman secara membabi-buta. Diketahui bahwa korban dari aksi pengeroyokan tersebut berasal dari Jalan Jatihandap, Kota Bandung. Salah seorang saksi yang berada di TKP Kejadian, staff SPBU AH Nasution, TA. Chandra mengungkapkan bahwa kejadian tragis yang melibatkan geng motor Brigez dan seorang warga Kota Bandung.

“Benar, satu bulan yang lalu ada kejadian salah satu konsumen di keroyok sama geng motor itu, kayanya mah kalau diliat-liat dari atributnya, anggota geng yang nonjokin itu dari Brigez” ucap saksi TA. Chandra

Foto Saksi TA. Chandra
Foto Saksi TA. Chandra
Setelah pengeroyokan tersebut, terlihat beberapa anggota Brigez mengacungkan jempol, sebagai tanda bahwa dirinya telah berhasil mengeroyok korban. Dari hasil laporan saksi, jumlah anggote geng Brigez yang mengeroyoki korban kurang lebih berjumlah 20 (dua puluh) orang.

“Menurut perkiraan saya dan beberapa konsumen lain yang menyaksikan kejadian itu, ada sekitar 20 orang anggota geng yang terlibat. Mereka kayak ga ragu-ragu gitu, seolah-olah ini adalah hal yang biasa bagi mereka.” Ujar saksi TA. Chandra

Pada saat kejadian terjadi, saksi TA. Chandra sedang bekerja di SPBU AH Nasution dan sedang mengisi bensin untuk konsumennya. Sesaat ketika saksi melakukan pekerjannya tersebut, terdapat salah seorang warga yang dikeroyoki oleh anggota geng Brigez. Menurut saksi, kemungkinan besar anggota geng tersebut mengenali korban tersebut, atau kemungkinan besar para pelaku memiliki dendam kepada korban tersebut.

“Kaya nya mah, pelaku kenal sama korban, terus tiba-tiba aja udah nyurungin (mendorong) korban hingga jatuh, terus emang pengeroyokan gak pakai aba-aba langsung nonjok aja gitu, yaa.. meskipun mereka ga pakai senjata tajam gitu yaa.. tapi kan kasian juga gitu korbannya” ucap saksi TA. Chandra

Menurut saksi, padahal dirinya sudah mencoba untuk melerai aksi bengis tersebut, namun memang kejadian ini tidak bisa dihindarkan. Seperti ucapan saksi yang sudah mencoba untuk memisahkan geng motor ini, namun aksi ini sudah tidak bisa dihindarkan lagi.

Terkait dengan respons aparat keamanan, kejadian ini juga menunjukkan keterlambatan polisi dalam menanggapi situasi darurat. Saksi mencatat bahwa polisi tiba pada pukul 23.30, cukup lama setelah kejadian terjadi pada pukul 21.30. Keberadaan TNI Babinsa yang datang lebih awal, tidak hanya menyoroti ketidaksiapan kepolisian, tetapi juga menunjukkan pentingnya keterlibatan lembaga militer dalam menjaga keamanan masyarakat. Babinsa yang datang karena merupakan kerabat korban memberikan gambaran bahwa keamanan masyarakat memerlukan dukungan lintas sektoral dan keberadaan yang sigap dari berbagai instansi pemerintah.

Bukti video yang dihasilkan oleh seorang konsumen dari lantai 2, dekat tempat WC dan Mushola, menambah dimensi penting dalam penyelidikan kasus ini. Video tersebut tidak berasal dari CCTV SPBU, melainkan dari sumber yang lebih terdistribusi. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi di tangan masyarakat dapat berperan sebagai alat pemantauan yang efektif dan dapat membantu penyelidikan kepolisian. Dengan adanya rekaman ini, penegakan hukum memiliki bukti yang kuat untuk mendukung kasus ini di pengadilan. Meskipun terdapat kendala dalam pemantauan melalui CCTV SPBU, keberadaan video dari konsumen membuka peluang untuk mempertimbangkan peningkatan keamanan dan pemantauan di tempat-tempat umum. Peningkatan kualitas dan distribusi kamera pengawas dapat membantu mencegah dan mengatasi tindakan kriminal serupa di masa depan.

Salah satu bukti foto dari yang dimiliki oleh saksi yaitu karyawan SPBU
Salah satu bukti foto dari yang dimiliki oleh saksi yaitu karyawan SPBU
Dalam situasi serius seperti ini, penting untuk mendukung aparat keamanan dengan teknologi dan peralatan yang memadai untuk mengatasi potensi ancaman keamanan masyarakat. Responsif terhadap perkembangan teknologi dan keamanan menjadi esensial guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta untuk memberikan kepastian hukum dalam menangani kasus-kasus kejahatan yang melibatkan geng motor atau kelompok kriminal lainnya.

Foto SPBU AH. Nasution
Foto SPBU AH. Nasution
Rentetan aksi bengis oknum geng Brigez ini tidak hanya terjadi sekali ini saja, melainkan hampir selalu terjadi pada Hari Sabtu. Kemungkinan besar motif dari pelaku adalah adanya dendam pribadi kepada korban. Bahkan, rentetan pengeroyokan ini sudah banyak dilakukan oleh anggota geng Brigez, seperti pada Tanggal 8 November 2023, terdapat anggota Geng Brigez yang mengeroyok warga di Pom Antapani Bandung. Kemudian, pada Tanggal 27 April 2021 terjadi pengeroyokan oleh anggota Brigez kepada salah satu anggota Organisasi Masyarakat. Kemudian, pada tanggal 6 Januari 2023, anggota geng motor Brigez melakukan pengeroyokan terhadap warga Tangerang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun