Mohon tunggu...
Azizah Putri
Azizah Putri Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - nurazizah

Nur Azizah Eka Putri

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lika-Liku Corona

21 Maret 2020   18:27 Diperbarui: 21 Maret 2020   18:42 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

COVID-19 atau yang lebih sering disebut sebagai virus corona merupakan salah satu penyakit pandemi yang telah menyebar luas secara global. Virus ini pertama kali terdeteksi pada Desember 2019 di Wuhan, Cina karena banyak yang mengalami pneumonia tanpa sebab yang jelas dan vaksin yang tidak berpengaruh.

Salah satu pasar di Wuhan diduga adalah awal dari virus corona yaitu pasar Huanan Wuhan. Pasar Huanan memiliki kondisi yang basah dan lembab sehingga membuat virus corona lebih cepat menyebar. Selain itu, pasar Huanan Wuhan juga menjual berbagai macam hewan liar, salah satunya kelelawar dan kebiasaan masyarakat Wuhan yang mengonsumsi hewan liar menjadi penyebab muncul virus corona. Virus ini awalnya berkembang pada hewan dan akhirnya menyerang manusia.

Kasus virus corona di 162 negara hingga Selasa, 17 Maret 2020 mencapai 183.202 kasus dengan meninggal sebanyak 7.177 orang dan yang sembuh sebanyak 79.905 orang. Di Indonesia sendiri, virus corona telah menyebah ke berbagai daerah. Tercatat terdapat 117 kasus per Minggu, 15 Maret 2020. Ini terjadi peningkatan kasusu yaitu sebanyak 21 kasus. Dari kasus tersebut, 8 orang dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal.

Di keramaian, setiap orang yang sehat jika bersentuhan dengan orang yang terinfeksi corona, maka penularannya akan lebih cepat kepada orang sehat ini. Setiap popoulasi akan menyerang setiap 5 orang, sehingga tidak butuh waktu yang lama bagi virus ini untuk menyebar. Virus corona dapat menyebar melalui air liur ketika bersin atau batuk, mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, dan kontak fisik dengan penderita. COVID-19 ini lebih cepat menyebar daripada coronavirus penyebab SARS dan MERS.

Gejala COVID-19 ini hampir sama seperti gejala flu, yaitu demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius, batuk kering, lemas, sakit tenggorokan, sesak napas, dan sakit kepala. Komplikasi lainnya yang mungkin dialami pasien COVID-19 adalah detak jantung tidak teratur, kejang kardiovaskular, nyeri otot yang parah, kelelahan, serangan jantung.

Virus corona semakin menyebar dan diperkirakan akhir penyebaran akan terjadi pada pertengahan april 2020. Untuk meminimalisir lebih banyak korban, pemerintah melakukan lockdown sebagai pemutus rantai penyebaran. Lockdown sendiri memiliki nilai plus dan minusnya. Membantu para medis dalam mengurangi penyebaran virus, tetapi berimbas pula pada perekonomian di Indonesia. Lockdown di Indonesia dampak negatifnya jauh lebih besar karena banyak yang bekerja informal, seperti pedagang bakso, nasi pecel, dan yang buka warung. Di Indonesia, dampak lockdown yang paling besar berada di Jakarta karena 75% pergerakan uang dalam perekonomian nasional terjadi di Jakarta.

Lockdown menyebabkan berbagai aktivitas keramaian dibatasi. Pasti sangat bosan jika tidak bisa kemana-mana dan harus tetap tinggal di rumah. Beberapa hal berikut dapat mengatasi kebosanan diantaranya, bersih-bersih rumah, berolahraga, membaca buku misal novel, nonton film atau streaming youtube, menemukan hobi baru, memanjakan diri dengan perawatan, dan menghubungi keluarga atau teman.

Lockdown juga berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa di sekolah. Pemerintah mengimbau agar siswa belajar di rumah selama 14 hari. Siswa dapat belajar secara online, tugas dan penjelasan online. Awalnya ini memang menyenangkan, para siswa juga senang belajar di rumah selama 14 hari. 

Namun, banyak siswa yang mengeluhkan tugas yang banyak dari guru setiap harinya. Bahkan para siswa merasa lebih baik jika sekolah dan ada yang mengatakan jika baru pertama kali ini tidak menyukai liburan. Agar tidak menjadi jenuh, coba konsultasikan tugas kepada guru, selingi dengan aktivitas yang menenangkan, dan jangan lupa untuk beristirahat. 

Memang banyak yang tidak suka karena tugas yang menumpuk, tetapi dengan lockdown akan mencegah tersebarnya virus dan membantu para medis sebagai garda terdepan melawan penyakit ini.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun