Mohon tunggu...
Azizah Nur Alfi
Azizah Nur Alfi Mohon Tunggu... Lainnya - penggiat kepemiluan

www.azanuralfi.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Dari BRILianpreneur, Jamu hingga Tenun Ikat Tembus Pasar Global

21 Desember 2022   16:44 Diperbarui: 21 Desember 2022   16:45 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Youtube Bank BRI

Nesya dan Ajeng, Founder Havilla Tea, tak menyangka produk yang dibangunnya sejak enam tahun lalu dapat menembus pasar global. Keduanya membangun perusahaan teh lokal berbasis di Bandung itu pada 2014.

Havilla berfokus pada edukasi, produksi, dan penjualan teh berkualitas premium untuk pasar business to business (B2B) maupun business to customer (B2C).

"Havilla adalah specialty tea dan premium," begitu cerita Nesya dikutip dari Youtube Bank BRI.

Ajeng menambahkan keberhasilan Havilla menembus pasar ekspor berawal dari langkah mereka bergabung ke program Pengusaha Muda BRILian pada 2020. Pengusaha Muda BRILian merupakan program yang diinisiasi oleh BRI untuk mendorong UMKM melakukan perluasan akses ke pasar internasional. Dari keikutsertaan program tersebut, Havilla meraih predikat juara. 

"Sejak itu jadi akselerasi, dapat informasi dan pelajaran dari mentor mengenai jalannya bisnis. Dan di tahun yang sama ikut kurasi dan bergabung di BRILianpreneur," ceritanya.

Melalui kegiatan BRILianpreneur, Havilla melakukan business matching dan mendapatkan pembeli dari Belanda. Tidak berhenti di situ, keduanya terlibat dalam berbagai expo di luar negeri. Terbaru, mereka mengikuti pameran di Meksiko pada Mei kemarin. 

Kebutuhan teh premium untuk kebutuhan pasar ekspor yang semakin besar, mengharuskan mereka melakukan banyak penyesuaian. Termasuk memperbesar kapasitas produksi dan saat ini dalam proses sertifikasi FSSC 22000.

Sejak itu Havilla melakukan pendampingan kepada petani teh dan terus berlangsung hingga kini memasuki tahun ke-2. Pendampingan dilakukan untuk memastikan petani dapat memproduksi teh premium sesuai dengan permintaan di pasar global. Ajeng mengatakan pendampingan terhadap petani teh akhirnya menjadikan petani naik kelas.

Cerita serupa juga datang dari pemilik merek jamu Ing Pawon, Agnes Sukenti Niken. Perusahaan jamu lokal berbasis di Jakarta Timur itu, mendapatkan pembeli dari Amerika, Prancis, hingga Uni Emirat Arab setelah mengikuti business matching dari kegiatan BRILianpreneur. Harapannya, keikutsertaan BRILianpreneur bisa membawanya naik kelas.

Pemilik merek fesyen, NOESA, Cendy juga merasakan manfaat dari BRILianprenuer yang diikutinya pada 2020. Kain tenun ikat yang didesain menjadi aksesoris fesyen itu mampu menembus pasar Prancis dalam business matching di kegiatan BRILianpreneur. Selain Prancis, kain tenun ikat hasil karya 25 pengrajin warna alam asal Maumere, Nusa Tenggara Timur, itu bisa menembus pasar Amerika Serikat, Norwegia, dan Singapura.

Program BRILianpreneur pertama kali diselenggarakan pada 2019. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menginisiasi program tersebut untuk mendorong UMKM layak bersaing di kancah internasional. Program BRILianpreneur telah memasuki tahun ke-4 pada tahun ini. 

Sebagai informasi, program BRILianpreneur pada tahun ini mengusung tema Brings MSMEs Indonesia to the World. Kegiatan UMKM EXPO(RT) BRILianpreneur 2022 dilaksanakan pada 1-31 Desember 2022. Acara tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT BRI ke-127. Adapun acara puncak UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2022 diselenggarakan secara offline pada 14-18 Desember 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta. 

Program BRILianpreneur semakin memberikan dampak positif kepada UMKM dari tahun ke tahun. Salah satunya tercermin dari nilai kontrak ekspor dan jumlah negara asal pembeli yang terus meningkat. 

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan nilai kontrak ekspor pada business matching pada tahun lalu mencapai US$65 juta atau setara Rp1 triliun, maka pada tahun ini ditargetkan menjadi US$75 juta. Target itu telah terlampaui dengan nilai kontrak ekspor hingga pertengahan bulan penyelenggaraan BRILianpreneur telah terealisasi US$76,7 juta atau setara Rp1,2 triliun. Demikian pula, jumlah pembeli pada tahun lalu datang dari 14 negara, sementara pada tahun ini datang dari 20 negara telah melakukan business matching. 

Peran BRILianpreneur bagi UMKM

Program BRILianpreneur menegaskan komitmen BRI dalam mendukung UMKM, utamanya setelah pandemi Covid-19 memukul berbagai sektor usaha. Dikutip dari Youtube Bank BRI, Sunarso menyampaikan selama pandemi banyak UMKM yang diterjang badai karena ekonomi merosot. Oleh karena itu, BRI harus merestrukturisasi kredit UMKM senilai total Rp252,7 triliun yang berasal dari 3,9 juta pelaku UMKM. 

Sejalan dengan pemulihan ekonomi, UMKM mulai bangkit. Tercermin dari UMKM yang melakukan pelunasan kredit sebanyak Rp91 triliun selama 2 tahun. Saat ini total kredit yang masih direstrukturisasi senilai Rp116,45 triliun. 

Selain itu, komitmen BRI dalam mendukung UMKM juga tercermin dari penyaluran kredit selama periode Januari-September 2022. Dalam laporan kinerjanya, BRI mencatat total kredit dan pembiayaan BRI Group tumbuh 7,92 persen menjadi Rp1.111,48 triliun. Dari total kredit itu, porsi terbesar penyaluran kredit adalah kepada UMKM yang mencapai 84,2 persen atau lebih dari Rp935,8 triliun. Lebih rinci, portofolio kredit UMKM meningkat 9,83 persen dan portofolio kredit mikro tumbuh 14,12 persen.

Program BRILianpreneur juga melihat pentingnya peran UMKM untuk kesejahteraan rakyat. Apalagi data menunjukkan bahwa 97 persen tenaga kerja terserap di UMKM. Sehingga komitmen untuk menyediakan lapangan kerja, semestinya dimulai dengan menumbuhkan UMKM. 

Sunarso menyebut satu nasabah KUR rata-rata mempekerjakan 3 tenaga kerja. Saat ini BRI memiliki 8 juta nasabah KUR. Artinya sudah ada 24 juta tenaga kerja terserap.

"Dengan latarbelakang itu, maka kita mendorong UMKM untuk tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga menjangkau pasar ekspor," katanya.

Kado HUT127BRI

Aktivitas UMKM yang mulai pulih pasca pandemi turut mendorong kinerja BRI pada kinerja kuartal III/2022. Hal ini tercermin dari laba yang dicetak BRI Group mencapai Rp39,31 triliun pada periode Januari-September 2022, atau tumbuh 106,14 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Perolehan laba itu menjadi yang terbesar di antara sejumlah bank kakap lainnya. Misalnya, PT Bank Mandiri Tbk. membukukan laba per September 2022 sebesar Rp30,7 triliun, diikuti PT Bank Central Asia Tbk. sebesar Rp29 triliun, kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk. sebesar Rp13,7 triliun. Hal itu tentu menjadi kado untuk HUT127BRI. 

BRI meyakini adanya peluang untuk terus tumbuh bersama dengan UMKM di tengah goncangan dunia. Dengan begitu, bank tertua di Indonesia itu tetap menjadi BRIPahlawanFinansial yang menjangkau masyarakat dengan sebaran geografis yang merata di seluruh Indonesia.

Sumber foto: Youtube Bank BRI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun