Pada awal Desember ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa aktivitas sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin bergeliat sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia yang semakin kuat. Hal itu disampaikan menteri yang pernah menjabat sebagai Direktur di Bank Dunia tersebut dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2022, seperti diberitakan oleh Bisnis.com.
Seperti kita ketahui bahwa Pandemi Covid-19 telah menyebabkan menurunnya perekonomian dan aktivitas di berbagai sektor dan wilayah di Indonesia. Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi yang paling terdampak.
Pemerintah bergerak cepat dengan menggelontorkan berbagai stimulus untuk menyelamatkan UMKM dari keterpurukan. Dari sisi pembiayaan misalnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi bunga pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) 3 persen hingga relaksasi restrukturisasi kredit. Â
Kebijakan yang telah berjalan sekitar 2 tahun itu memberikan hasil positif, seperti yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa sektor UMKM sudah mulai bergeliat. Hal itu senada dengan survei atau indeks bisnis yang dirilis oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Survei tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan aktivitas UMKM meningkat signifikan sejak kuartal I/2021 dan terus meningkat dengan indeks mencapai level di atas pra pandemi Covid-19 yaitu pada level 100 pada kuartal IV/2021.
Sri Mulyani mengatakan bahwa indeks bisnis selama tiga kuartal berturut-turut bertahan di atas 100. Indeks bisnis ini menunjukkan adanya geliat kegiatan dari UMKM yang mulai pulih dari berbagai pukulan akibat pandemi.Â
Pemulihan di sektor UMKM juga tercermin dari kinerja perbankan sebagai pemberi fasilitas pembiayaan. Data Bank Indonesia menunjukkan, kredit yang disalurkan perbankan pada Oktober 2022 tumbuh 11,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh 10 persen pada bulan yang sama.
Dalam pernyataan dikutip dari Youtube Bank BRI, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso mengatakan kalau pertumbuhan kredit melebihi pertumbuhan dana masyarakat, maka hal itu adalah tanda ekonomi pulih.Â
Kenapa bisa begitu? Dia menjelaskan kondisi tersebut menunjukkan masyarakat mulai mencari kredit untuk pengembangan usahanya yang otomatis mendorong pertumbuhan kredit. Demikian halnya, masyarakat mulai menarik tabungannya untuk berusaha.
Sunarso mengatakan perbankan masih memiliki ruang untuk pertumbuhan kredit mengingat Loan to Deposit Ratio (LDR) baru mencapai 83 persen. LDR adalah rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam rupiah dan valuta asing.
BRI Tumbuh Bersama UMKM
Pemulihan di sektor UMKM juga tercermin pada kinerja BRI pada periode Januari-September 2022. Dalam laporan kinerjanya, BRI mencatat total kredit dan pembiayaan BRI Group tumbuh 7,92 persen menjadi Rp1.111,48 triliun.
Dari total kredit itu, porsi terbesar penyaluran kredit adalah kepada UMKM yang mencapai 84,2 persen. Lebih rinci, portofolio kredit UMKM meningkat 9,83 persen dan portofolio kredit mikro tumbuh 14,12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.Â
UMKM memang menjadi fokus penyaluran kredit BRI. Hal itu pula yang mendorong laba BRI tumbuh secara impresif. Laba BRI Group mencapai Rp39,31 triliun pada periode Januari-September 2022, atau tumbuh 106,14 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
BRI memang bukan bank dengan aset terbesar, tetapi perolehan tersebut menempatkan BRI sebagai jawara perolehan laba terbesar di antara sejumlah bank kakap di Indonesia. Misalnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. membukukan laba per September 2022 sebesar Rp30,7 triliun, diikuti PT Bank Central Asia Tbk. sebesar Rp29 triliun, kemudian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. sebesar Rp13,7 triliun.
Tentu saja pencapaian itu menjadi kado indah di tengah perayaan HUT127BRI. Sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT BRI ke-127, BRI menyelenggarakan kegiatan UMKM (Expo)RT BRILianpreneur secara offline pada 14-18 Desember 2022 di Jakarta Convention Center (JCC).
Dalam kegiatan tersebut, masyarakat dapat menyaksikan langsung produk UMKM pilihan terbaik yang berlangsung mulai 1-31 Desember 2022. Kegiatan tersebut sekaligus sebagai ajang inisiatif BRI mendorong pelaku UMKM untuk go global.
Dalam pernyataan di akun instagram @bankbri_id, Presiden Joko Widodo mengapresiasi keberhasilan BRI yang telah mampu melewati berbagai krisis dan tantangan. Namun, hal itu saja tidak cukup karena perlu adanya inovasi baru yang aman, prudent, dan berkesinambungan terus dilakukan untuk menjawab tantangan yang semakin besar. Orang nomer satu di Indonesia itu menaruh harapan besar kepada BRI yang telah menginjak usia 127 tahun yakni agar terus tumbuh menjadi kebanggaan negeri dan menggerakan ekonomi bangsa.
Sunarso masih dalam penyataannya di akun Youtube Bank BRI mengatakan kinerja BRI masih menghadapi sejumlah tantangan. Dia memerinci tantangan secara global di antaranya inflasi yang tinggi sehingga bank sentral di negara maju meresponnya dengan menaikkan suku bunga acuan, dan diikuti oleh Bank Indonesia. Tantangan berikutnya adalah krisis pangan dan energi karena perang Rusia dan Ukraina.
Meski begitu, di tengah tantangan tersebut, dia meyakini ekonomi Indonesia dikelola dengan sangat solid sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang impresif yakni sebesar 5,7 persen. Hal itu tidak lepas dari pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi rumah tangga yang mampu tumbuh 5,4 persen dengan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 50,4 persen.
Dengan demikian, BRI sangat optimis adanya peluang untuk terus tumbuh bersama dengan para UMKM di tengah goncangan dunia. Pada akhirnya, bank tertua di Indonesia itu menegaskan posisinya sebagai BRIPahlawanFinansial yang menjangkau masyarakat dengan sebaran geografis yang luas di seluruh Indonesia.
"BRI adalah bank-nya rakyat, bisnis bersama rakyat dan bekerja bersama dengan rakyat," begitu Sunarso menutup diskusi tentang kinerja kuartal III/2022 di akun Youtube Bank BRI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H