Mohon tunggu...
Noor Azizah
Noor Azizah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memaknai Hari Pendidikan Nasional bagi Calon Guru Masa depan

2 Mei 2016   16:46 Diperbarui: 2 Mei 2016   18:32 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 2 Mei, Tentunya sudah tidak asing bagi warga Indonesia bahwa pada tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional atau yang populer dengan HARDIKNAS. 

Banyak diantara kegiatan yang dapat dilakukan guna memperingati hari pendidikan nasional seperti dengan diadakannya upacara pada sekolah-sekolah dan juga di lapangan atau stadion pada daerah masing-masing, mengadakan lomba-lomba, bahkan ada juga yang memperingatinya dengan demo menuntut perbaikan-perbaikan pendidikan baik itu perbaikan secara fisik maupun material. Begitu pentingnya pendidikan bagi seluruh elemen masyarakat untuk kemajuan bangsa, dalam tatanan pemerintahpun telah ada perhatian khusus berupa dana pendidikan yang cukup besar sesuai dengan amanah undang-undang walaupun dalam pembagianya entah sesuai atau tidak. 

Untuk menempuh pendidikan bahkan hingga ke perguruan tinggi memang tidak sesulit zaman dahulu sebagaimana pada masa perjuangan pahlawan Pendidikan kita yakni Ki Hajar Dewantara bahkan bila dilihat pada saat ini pendidikan telah dapat dinikmati oleh hampir setiap kalangan namun justru tantangan yang lebih besar menimpa bangsa kita yakni tantang dari kemudahan teknologi, narkoba dan tantangan lain yang lebih kompleks.

Hari pendidikan Nasional mempunyai arti penting bagi bangsa Indonesia karena sebagai sejarah perjuangan para pahlawan untuk memperjuangkan bangsa indonesia agar dapat mengenyam pendidikan. Dengan diperingatinya hari pendidikan nasional diharapkan pendidikan di Indonesia semakin hari semakin maju dan dapat bersaing di kancah internasional karena kita tidak hanya memperingati tetapi juga melakukan introspeksi serta perbaikan-perbaikan dalam pendidikan. Jika kita melihat pada realita yang ada, masih banyak sekali permasalahan pendidikan Indonesia yang masih belum terpecahkan dengan baik. 

Seperti sarana dan prasarana yang kurang memadai serta pemerataan pembagian sarana dan prasarana di berbagai pelosok negeri, masalah Ujian Nasional yang syarat akan kecurangan dan kontroversial hingga masalah biaya pendidikan yang semakin tinggi, belum lagi masalah moral pelaku pendidikan yang semakin hari semakin mengalami kemerosotan dan masih banyak lagi fakta suram yang mewarnai pendidikan kita. 

Dalam mensikapi hal ini ada baiknya bila dari pihak pemerintah, teknisi pendidikan dan orangtua siswa untuk duduk bersama mencari solusi yang tepat dalam memajukan pendidikan nasional. Karena ketiga pihak inilah yang sangat berperan dalam masalah pendidikan nasional kita, dengan kerjasama yang baik dan semangat perubahan untuk pendidikan nasional serta rasa tanggungjawab terhadap pendidikan nasional ini diharapkan akan menemukan solusi yang tepat dan berangsur-angsur dapat memperbaiki pendidikan di Indonesia ini.

Untuk itu, dengan diperingatinya hari pendidikan nasional ini diharapkan menjadi momen bagi kita untuk introspeksi diri serta lebih memacu semangat berinovasi dan berkreasi guna menyelenggarakan pendidikan yang lebih baik lagi. Mari kita tumbuhkan semangat memiliki bangsa ini dan rasa tanggungjawab untuk memajukan pendidikan di indonesia untuk menuju pendidikan yang lebih baik dengan mengedepankan moral bagi generasi penerus bangsa ini sehingga tidak hanya sibuk saling menyalahkan pihak manapun tetapi kita bersatu dan berkomitmen bersama untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Bagi para teknisi pendidikan khususnya guru maupun kawan-kawan seperjuanganku calon guru, marilah kita mulai dari diri kita untuk berkomitmen serta terus berinovasi melakukan semampu kita untuk kebaikan bangsa kita, tidak hanya memeriahkan hardiknas dengan berdemo, tapi kita tunjukkan bahwa pendidikan Indonesia seperti filosofi dari KI HAJAR DEWANTARA yakni:

Ing Ngarso sung Tulodho (Di depan memberikan Contoh atau teladan)

Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberikan semangat)

Tutwuri Handayani (Di belakang memberikan dorongan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun