Mohon tunggu...
Azizah Nur Azhari
Azizah Nur Azhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - as a student | communication `20

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga | 20107030027

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Jarang Diketahui, Sensasi Kenyal Pedas Bisa Didapat dalam Seporsi Mie

30 Juni 2021   07:42 Diperbarui: 30 Juni 2021   09:56 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daerah Istimewa Yogyakarta selain dikenal sebagai 'Kota Pendidikan' yang berhati nyaman dengan berbagai destinasi wisata yang indah nan menawan. Tentunya kuliner di berbagai kota ini pun pasti tidak akan luput dari daftar kunjungan oleh para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Jika mencicipi Gudeg sudah biasa, maka ketika berkunjung ke Yogyakarta sempatkan waktu untuk menyantap bakmi unik bertekstur kenyal yang disajikan dengan sensai rasa pedas gurih khas dari bakmi ini, apalagi kalau bukan Mie Des.

Tidak bisa dipungkiri, mie adalah salah satu makanan yang sangat umum di lidah manusia. Menyantap mie sudah dijadikan hal biasa bagi sebagian orang, mulai dari anak-anak hingga orang tua pun pernah merasakannya.

Mungkin banyak orang mengira bahwa Mie Des ini juga akan sama dengan bakmi Jawa pada umunya. Tapi, jika belom mencoba jangan meremehkan dulu keunikan dari Mie Des ini.

Mie Des atau Bakmi Pedes ini merupakan salah satu hidangan khas Bantul yang berasal dari Kecamatan Pundong, Bantul, Yogyakarta. Kuliner bakmi ini terkenal karena tekstur mie yang kenyal dengan rasa pedas menyengat khas hidangan yang satu ini. 

Berbeda dengan kebanyakan bakmi lainnya, karakteristik bakmi unik ini berada pada bahan utama pembuat bakmi. Jika bakmi-bakmi pada umumnya hanya menggunakan tepung terigu sebagai komponen utama pembuatan mie, hal ini tentu tidak berlaku pada pembuatan Mie Des, karena bahan baku pembuatan Mie Des ini menggunakan tepung ketela atau tapioka sebagai komponen utamanya.

Dari bahan baku tersebut inilah yang menjadi perbedaan mencolok mengapa Mie Des memiliki karakteristik unik dibanding hidangan bakmi-bakmi lainnya. Selain dari bahan baku yang berasal dari ketela, perbedaan ukuran dari mienya pun terlihat lebih besar daripada ukuran pada mie biasanya.  

Biasanya, makanan ini diracik dan dimasak langsung ditempat. Dalam seporsi Mie Des sudah dilengkapi denngan bawang goreng, irisan daun bawang, irisan daun seledri, beberapa irirsan tomat, irisan kol dan potongan beberapa buah mentimun segar. Mie Des ini dapat disajikan menjadi bakmi goreng atau pun bakmi kuah. 

Seperti yang diketahui, tekstur mie ini sangat kenyal dan berukuran lebih besar dari mie  kuning yang biasanya digunakan pada bakmi Jawa. Namun, mie yang digunakan pada bakmi ini tidak panjang seperti mie kebanyakan, atau pendek-pendek, berbeda dengan bakmi Jawa yang lebih panjang-panjang.

Selain itu, bakmi ini juga lebih sederhana, tidak banyak suwiran ayam kampung yang biasanya ditemukan pada bakmi Jawa lainnya. Meskipun tidak terdapat banyak suwiran ayamnya, bakmi ini menggunakan udang kering kecil-kecil atau ebi sebagai pelengkap di dalamnya. Untuk segi rasa dari bakmi kuah mie ini, memiliki cita rasa gurih dan pedas dengan warna kuah yang agak kekuningan dan lebih kental.

sumber gambar : @kulinerjogja/instagram
sumber gambar : @kulinerjogja/instagram

Karena rasanya yang pedas dan nikmat, makanan ini sangat amat digemari oleh mayarakat Bantul, bahkan sampai daerah di luar kota Yogyakarta. Sebagai makanan khas, pemerintah Kecamatan Pundong Bantul juga giat menyelenggarakan Festival Makan Mie Des.

Pemerintah Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul ini menyelenggarakan Festival Makan Mie Des atau Bakmi Pedes dengan tujuan diadakannya festival ini untuk mengangkat potensi kuliner tradisional khas wilayah tersebut, yaitu Mie Des Pundong.

Festival ini dimaksudkkan untuk mengenalkan dan sekaligus mempromosikan pada masyarakat yang lebih luas lagi agar lebih tertarik terhadap bakmi olahan khas Pundong, Bantul.  Dalam festival ini, yang diadakan di halaman rumah produksi Mie Des Pundong, panitia menyediakan 2018 bungkus Mie Des untuk dapat dinikmati masyarakat setempat secara gratis.

Menurut Suyamto, produksi Mie Des di Pundong ini sudah dilakukan secara turun-menurun oleh masyarakat setempat. Hingga saat ini setidaknya sudah ada sekitar 50 pengusaha Mie Des yang tersebar di seluruh Pundong. (Dilansir dari Fakta News)

Selain di daerah Pundong, Bantul, festival yang serupa juga digelar di Pundong Ekspo. Yaitu Gelar Teknologi Pertanian dan Olahan Pertanian yang melibatkan gabungan kelompok tania tau biasa disebut sebagai 'GaPokTan' dan perajin se-Pundong yang dikoordinir Dekranasda.

Tujuan dari Pundong Ekspo ini adalah untuk memperluas penyebaran pasar produk-produk unggulan Kecamatan Pundong,baik berupa kerajinan maupun produk olahan  pertanian, serta produk-produk makanan ikut dipromosikan untuk pasar regional, nasional bahkan sampai ranah internasional.

Pembuatan mie dari Mie Des ini berawal dari singkong yang dikupas lalu dibersihkan, kemudian diparut dan diendapkan selama satu hari satu malam. Setelah dibiarkan semalaman, pengendapan ini digunakan untuk mendapatkan sari pati dari singkong tersebut, setelah itu sari pati ketela ini dijemur sampai kering dan menjadi tepung.

Setelah menjadi tepung, langkah selanjutnya adalah mengencerkan tepung singkong dengan air panas dan diolah sampai adonan menjadi kalis. Setelah adonan kalis, bisa melakukan penggilingan terhadap adonan tersebut agar berbentuk seperti mie dan langkah terakhir adalah merebusnya hingga matang.

Untuk bumbunya sendiri, Mie Des hanya menggunakan bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, dan udang kering kecil-kecil. Selain bumbu dasar tersebut juga ditambahi kaldu, telur dan tentunya sambal atau cabai kering yang menjadi bahan penting pembuatan mie ini.

Untuk bisa menikmati kuliner klasik yang sudah membumi dengan masyarakat Yogyakarta bahkan juga pada wisatawan dari berbagai daerah ini, bukan menjadi suatu hal yang sulit untuk menemukannya.

Kalian bisa berkunjung ke daerah Pundong, Kabupaten Bantul, disana terdapat beberapa warung Mie Des yang tersebar di berbagai lokasi wisata. Dengan dibandrol harga mulai dari Rp. 12.000 saja kalian sudah bisa menikmati sensasi pedas gurih kenyal dalam satu porsi bakmi berbahan dasar ketela khas daerah Pundong, Bantul, Yogyakarta.

Meskipun terkenal dengan sensasi rasa pedas yang membakar lidah, tidak perlu khawatir, bagi kalian yang tidak terlalu menyukai rasa pedas bisa memesan makanan ini agar disajikan menjadi makanan yang tidak pedas.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun