Membicarakan negara Korea selalu tidak bisa lepas dari produk kecantikan yang sangat menggiurkan. Menjadi salah satu negera yang menerapkan standar kecantikan inilah mengapa orang-orang di Korea berlomba mempercantik diri baik perempuan maupun laki-laki.Â
Tidak hanya memiliki kulit indah, putih berseri saja yang bikin iri, orang Korea ternyata memiliki karakteristik tubuh tersendiri yang membedakan dari negara lain.
Sebagian besar tubuh orang Korea dianugerahi kelebihan dengan tidak memiliki bau badan meskipun berkeringat seharian. Menurut riset, orang Korea telah "bermutasi secara genetik" hal ini yang membuat ketiak orang Korea tidak lagi memiliki bau badan meski keringat bercucuran.
Pada tahun 2013, sebuah penelitian dari Journal of Investigative Dermatology menunjukkan bahwa hanya 0,006 persen saja dari populasi orang Korea yang memiliki gen ABCC11, gen ini yang menjadi penyebab utama di balik masalah bau badan.Â
Berdasarkan pada penelitian Allele Frequency Database (ALFRED) yang dirancang oleh Yale University, dikatakan bahwa rasio gen pada orang Korea tersebut adalah rasio yang paling rendah di dunia.
Para ilmuwan menemukan bahwa gen ABCC11 ini juga menentukan apakah orang menghasilkan kotoran telinga basah atau kering.Â
Mereka menemukan, orang-orang yang memiliki kotoran telinga "kering" juga akan kekurangan bahan kimia di ketiak mereka yang dapat dimakan bakteri sebagai penyebab bau badan yang tidak sedap pada ketiak.
Penelitian dari Toshihisa Ishikawa menunjukkan bahwa orang Korea semuanya memiliki kotoran telinga yang kering. Sedangkan di China, Mongolia, Asia Tenggara seperti Indonesia, dan Jepang juga kebanyakan memiliki kotoran telinga yang kering.Â
Lain hal nya denga orang-orang yang berada di Afrika, Amerila Latin, dan juga Eropa, mereka memiliki konsistensi kotoran telinga yang basah.
Kelebihan dari orang Korea yang tidak memiliki bau badan ini, bahkan bisa sampai tidak menganggap deodorant sebagai kebutuhan sehari-hari lagi.Â
Menurut Geouge Preti, seorang ahli kimia organik dari Monell Chemical Senses center di Philadelphia, perbedaan mengenai bau badan ini bukan karena faktor cuaca di negara tersebut, melainkan di pengaruhi oleh genetik yang sudah ada sejak lahir.
Hal ini dapat dibuktikan ketika musim panas di Korea yang membuat udara menjadi sangat lembab, tentunya akan membuat orang-orang menjadi berkeringat.Â
Tapi jangan heran jika orang Korea tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap, walaupun mereka tidak menggunakan deodorant. Bahkan di Korea, deodorant bisa dibilang cukup sulit untuk di dapat di toko-toko karena memang tidak dibutuhkan disana.
Berbeda dengan orang Eropa dan Amerika, sebagian besar dari mereka mudah berkeringat dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Namun, bukan berarti hal ini dapat dikatakan jorok.Â
Ada beberapa faktor yang diturunkan sejak lahir yang bisa mempengaruhi bau badan seseorang. Seperti yang kita tahu, bau badan bukan hanya disebabkan karena jarang mandi, tapi juga karena faktor genetik.
Berbicara mengenai bau badan ini memang menjadi salah satu masalah kulit yang kerap kali dialami sebagian orang di dunia. Tidak hanya merugikan diri sendiri, bau badan juga sering menganggu orang-orang yang berada di sekitarnya.Â
Banyak orang yang tidak sadar bahwasannya dia memiliki bau badan yang tidak sedap, namun menjadi menyadarinya setelah banyak orang memberi tahu masalah bau badan tersebut.
Selain dari faktor genetik, beberapa penyebab ini juga bisa menjadikan orang memiliki bau badan yang tidak sedap.
- Memiliki tubuh gemuk
Orang-orang yang memiliki tubuh gemuk lebih beresiko memiliki bau badan yang tidak sedap dibandingkan dengan orang yang bertubuuh kurus. Hal ini disebabkan oleh penumpukan lemak pada tubuh yang dapat menimbulkan lekukan yang mudah berkeringat, lembab, dan dulit untuk dibersihkan.
Tidak hanya itu, memiliki tubuh gemuk juga membuat tumpukan lemak menjadi rentan di tempati mikroorganisme yang berkembangbiak disana. Maka dari itu, disarankan bagi orang-orang yang memiliki tubuh gemuk untuk rajin membersikan tubuh dan mengganti pakaian.
- Adanya infeksi kulit
Infeksi pada permukaan kulit serap kali disepelakan, bahakan sampai tidak ditangani dengan serius. Jika hal ini tetap disepelekan bisa memicu keringat yang mengandung urea berlebihan yang menjadi penyebab dari bau badan yang tidak sedap. Dengan memperhatkan masalah infeksi kulit dapat mengurangi resiko bau badan.
- Toksin dari organ tubuh
Toksin yang menumpuk pada tubuh juga berasal dari beberapa hal, seperti pada makanan, polusi udara, dan juga konsumsi obat-obatan dalan jangka yang cukup panjang.Â
Tumpukan toksin yang menyumbat saluran hati dan usus dapat menyebabkan bau badan, oleh karena itu untuk mengatasi masalah ini bisa dilakukan dengan proses detoksifikasi secara teratur.
- Pola diet yang salah
Siapa sangka bahwa diet yang keliru juga dapat menyebabkan bau badan. Tubuh yang memerlukan asupan zinc dan magnesium untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan meminimalkan resiko bau badan ini harus mendapatkan nutrisi tersebut agar tidak menimbulkan bau badan.Â
Membatasi konsumsi makanan yang beraroma kuat seperti bawang, keju, dan kafein ternyata juga sangat diperlukan agar bau badan tidak sedap dapat diatasi.
- Malas mandi dan jarang berganti pakaian
Selain menyegarkan tubuh, mandi secara teratur juga dapat menghindari dari resiko bau badan. Apabila seseorang jarang mandi, akan menyebabkan tubuh menjadi lembab dan memicu perkembangbiakan mikroorganisme lebih pesat. Mikroorganisme inilah yang menyebakan bau badan tidak sedap.
Selain mandi secara teratur, rajin mengganti pakaian secara rutin juga perlu diterapkan. Karena keringat dan kotoran yang menempel pada pakaian juga sering kali menyebabkan bau badan. Setidaknya mengganti pakaian minimal satu kali sehari sangat dianjurkan untuk meminimalisir resiko bau badan.
- Gangguan kesehatan
Tidak hanya beberapa penyebab diatas yang menjadi alasan memiliki bau badan, ternyata beberapa gangguan kesehatan juga bisa menjadi latar belakang memiliki bau badan.Â
Beberapa penyakit seperti HIV, leukimia, hipertiroidisme, dan diabetes juga bisa menjadi penyebab seseorang memiliki bau badan. Hal ini karena kerusakan metabolisme tubuh dan membuat tubuh memproduksi bau yang lebih menyengat dibandingkan bau badan tubuh orang sehat. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H