Untuk menjawab bagus tidaknya, memang harus mempertimbangkan beberapa indikator. Pertama, bagaimana struktur atau komposisi barang yang diimpor Indonesia.
Indonesia mengimpor lebih dari 70% yang didominasi oleh bahan baku / penolong kegiatan produksi barang lainnya. Kedua, porsi terbesar impor Indonesia setelah bahan baku yang lebih dari 70% adalah barang modal yang digunakan untuk kegiatan perekonomian yaitu sebesar lebih dari 15%. Namun, pada tahun 2020, bahan baku dan barang modal yang menjadi barang konsumsi mengalami penurunan sangat besar. Sisanya merupakan barang impor yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi.
Dengan melihat proporsi barang yang diimpor Indonesia menunjukkan bahwa kondisi perekonomian tahun 2020 memang mengalami penurunan. Hal ini di perkuat dari bahan baku dan barang modal yang digunakan sebagai penolong kegiatan produksi sedang mengalami penurunan sehingga mengindikasikan bahwa produksi di Indonesia melemah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa meskipun penurunan nilai Impor pada saat kondisi perekonomian yang menurunan dan melemah perlu adanya kehati-hatian.
Pada tahun 2017, Indonesia telah mengalami kondisi Net Ekspor. Namun, kondisi perekonomian Indonesia saat itu mengalami peningkatan, meskipun nilai impor juga meningkat tetapi dapat ditutupi dengan lebih meningkatnya nilai ekspor sehingga terjadi Net Ekspor.
Namun, tahun 2020 terjadi sebaliknya. Nilai ekspor menurun dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi menurunnya ekspor tersebut ditutupi oleh nilai impor yang juga menurun jauh sehingga terjadi Net Ekspor juga di tahun 2020.
Lalu bagaimana kondisi saat ini di tahun 2021 ?
Masuk pada awal tahun 2021, Indonesia masih menempati posisi Net Ekspor. Dilihat dari Badan Pusat Statistik yang mencatat pada bulan Januari dan Februari 2021 masing-masing 1,96 juta US$ dan 2 juta US$. Ekspor mengalami peningkatan dibandingkan dari tahun 2020, tetapi nilai impor juga masih mengalami penurunan terutama pada bahan baku dan barang modal.
Oleh karena itu, diharapkan kebijakan serta berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah dapat membalikkan arah perekonomian yang awalnya menurun menuju ke arah pertumbuhan ekonomi yang positif yang diikuti terutama dari nilai ekspor yang tumbuh positif.
