Mohon tunggu...
Milkhatul Azizah
Milkhatul Azizah Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - KTP

Speak your self!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Wat Kidang? Mitos atau Fakta?

4 November 2019   01:13 Diperbarui: 14 April 2021   13:18 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui wat kidang yang dikatikan dengan pendarahan ibu hamil (Sumber : camylla battani via unsplash.com)

Menurut pandangan masyarakat jawa, wat kidang adalah kondisi dimana ibu hamil mengeluarkan banyak darah yang terasa sangat panas saat hendak melahirkan sehingga ibu merasa sakit yang amat sangat. Dan masyarakat jawa mempercayai bahwa penyebab wat kidang adalah karena ibu hamil mengonsumsi makanan pedas atau berminyak sehingga menyebabkan darah dalam tubuh ibu hamil menjadi panas dan berakibat pendarahan hebat saat hendak melahirkan.

Banyak persepsi masyarakat jawa terkait wat kidang, diantaranya:

  • "Ojo mangan pedes-pedes utowo sing nglengo-nglengo mendak nek lahiran wat kidang" (Jangan makan pedas atau yang berminyak nanti kalau lahiran bisa wat kidang).
  • "Lahiranmu iki wat kidang, nyuwun ngapuro maring ibumu nganti nguyup banyu kumbahan samparane insyaallah mengko penak" (Lahiranmu ini wat kidang, minta maaf kepada ibumu dan minum air cucian kakinya insyaallah nanti mudah)
  • "Jabang bayi bakale nakal, wong kawet bayi wes nglarakke meneh mbesok nek gedhe" (Anak ini nantinya nakal, dari bayi saja sudah menyakiti apalagi nanti kalau sudah besar)

Bagaimana medis menanggapi hal ini?

Kondisi pendarahan seperti ini dalam istilah medis disebut Antepartum Haemorrhage. Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah minggu ke 28 masa kehamilan. 

Perdarahan antepartum merupakan salah satu kondisi gawat darurat yang harus mendapatkan penanganan segera. Bila tidak cepat ditindaklanjuti, perdarahan ini dapat menyebabkan kematian baik pada ibu maupun pada janin. Penyebab pendarahan antepartum diantaranya adalah:

1. Plasenta

Lokasi plasenta menentukan rencana dan cara persalinan yang akan dilaksanakan. Lokasi plasenta dibagi menjadi:

a. Plasenta previa totalis atau komplit (Plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internum)

b. Plasenta previa parsialis (Plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri internum)

c. Plasenta previa marginalis (Plasenta yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri internum)

d. Plasenta letak rendah (Plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dimana tepi plasenta berjarak < 2 cm dari ostium uteri internum)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun