Mohon tunggu...
aziz ahlaf
aziz ahlaf Mohon Tunggu... Editor - kita hanya berbeda acara dalam menggapai ridho tuhan

setiap kita punya cara unik dalam mengumpulkan pundi-pundi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kitab Imrithi dan Kitab IT dalam Momen Hari Santri

21 Oktober 2021   02:01 Diperbarui: 21 Oktober 2021   02:08 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah imrithi tidak asing bagi kalangan santri Pondok Pesantren, sebuah nadzom kitab imrithi berisi pelajaran nahwu, dapat juga disebut sebagai ringkasan dari kitab jurmiyah, ilmu yang membahas tata cara membaca tulisan arab tanpa harokat, sangat berguna ketika membaca kitab kuning (arab gundul), tulisan arab Al Quran atau hadits, kitab imrithi berisi ilmu nahwu disebut juga sebagai ilmu alat, berpasangan dengan ilmu shorof. Namun kali ini bukan rinci tentang bahasan kitab imrithi atau nahwu.

Mencari perbedaan antara imrithi dengan IT (information technology) jelas jauh berbeda, bahkan tidak nyambung samasekali, tak ada korelasi apapun.

Artikel ini hanya kebetulan menemukan "persamaan dari sesuatu yang tidak nyambung namun saling mendukung", adalah sama-sama membahasa tentang cara atau alat untuk memahami sesuatu.

Imrithi identik dengan ilmu keagamaan, IT identik dengan ilmu umum. Antara ilmu keagamaan dengan ilmu umum sejatinya saling melengkapi. Keduanya berjalan pada fokusnya masing-masing, ibarat sepasang kaki, keduanya berjalan sesuai tugas masing-masing, jika keduanya berjalan bersama-sama secara bersamaan mungkin para pocong atau vampire bakal demo secara masiv karena merasa diplagiat.

Masuk pada inti pokok bahasan, menemukan realita dilapangan, para pengelola lembaga pendidikan keagamaan MDT LPQ dan Pondok Pesantren, dalam LPQ ada jenjang TKQ TPQ TQA RTQ PAUDQu, dalam Pondok Pesantren ada istilah SPM PDF MA, menghadapi perkembangan dunia digital sangat diperlukan wawasan IT.

Lebih jauh, banyaknya aplikasi berkaitan dengan lembaga pendidikan keagamaan, semakin banyak pula istilah-istilah yang mungkin asing bagi lembaga. Membuat akun, registari, Sitren, Emis, sikap, pbsb, pdpp, unduh template, npsn, nisn, nism, pdspk, capesun, unggah dokumen administrasi, dokumentasi foto, dilakukan secara digital, kode captcha, dan lain sebagainya

Tidak semua lembaga (pengelola lembaga) memiliki pemahaman cara mengubah file foto menjadi file pdf, memperkecil ukuran file pdf, email, croping, copas, browser, cara reset pasword akun ketika lupa kata sandi, ketika dijelaskan agar dokumen fisik dijadikan file pdf, sontak aura kebingungan tersendak. Ada juga yang merasa asing dengan istilah visitasi, upload, online, download, monitoring, verifikasi, verval. Mungkin secara istilah tidaklah asing, namun memahami istilah tersebut seringkali kurang tepat.

Mereka terbiasa dengan istilah nashob, rofa, jazm, fi'il, isim, huruf, i'rob, mubtada khobar, na'at man'ut, idhofat, harus berhadapan dengan istilah digital yang up to date. Setiap daerah tentu berbeda kultur pendidikan. Sebut saja Kabupaten Indramayu yang mayoritas pengelola pesantren telah memahami digital lebih luas, petugas sintren tingkat kabupaten indramayu pun memiliki kemampuan publik speaking dan menguasai bidang humaniora tinggi, sehingga tidak mengalami banyak kendala di lapangan ketika menangani sitren misalnya. Lain halnya dengan Kabupaten Cirebon yang jumlah pesantren dan MDT LPQ berkali lipat dari indramayu, kultur pendidikan dan sosial pun ikut andil didalamnya.

Terlepas dari latar belakang dan kondisi sosial, fokus artikel ini adalah menumbuhkan ketertarikan lembaga pada bidang IT dasar, sebagaimana kitab imrithi yang merupakan dasar ilmu nahwu membahas banyak istilah dan mungkin lebih rumti dari istilah IT.

Dalam imrithi dikenal istilah isim, dalam IT ada istilah akun. Isim dan akun sama-sama kata benda. Isim turut andil dalam merangkai kalimat, akun pun turut andil untuk masuk sebuah aplikasi. Dalam isim ada isim mufrod, dalam akun pun ada password. Dalam imrithi ada istilah fi'il, dalam IT adalah istilah email. Dalam fi'il ada istilah fi'il tsulasi mujarod, dalam email ada istilah confirm password.

Ringkasnya adalah dalam kitab imrithi membahas tentang cara, alat, pengetahuan, informasi, dalam kitab IT pun membahas cara, alat, pengetahuan, informasi. Cara memahami imrithi dapat juga digunakan sebagai cara memahami IT.

Pesan moral

Para santri dapat mengkombinasikan ilmu imrithi dengan ilmu IT untuk digunakan pada momen berbeda, sehingga dapat melahirkan generasi IT yang handal dari para santri, menguasai kitab kuning dan kitab koding. Selamat hari santri 22 oktober.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun