pertanyaan seperti ini kenapa bikin akun emis bisa berjam-jam? kerapkali muncul.
dialami TPQ Ulil Albab kecamatan Plumbon kabupaten Cirebon. datang menghadap admin kabupaten untuk membuat akun emis. menyerahkan berkas yang telah lengkap diisi. akrab disapa Amel, pemilik nama lengkap Amalia Kusuma Dewi, guru cantik merangkap sebagai operator emis bagi TPQ yang ia mengajar didalamnya.Â
admin emis menindaklanjuti ajuan permohonan akun emis langsung gesit mengecek nomor statistik TPQ tersebut, ternyata nomor statistik TPQ yang belakangnya 0362 atas nama TPQ Ulil Albab milik lembaga lain. lanjut pengecekan menggunakan keyword nama, barangkali nama TPQ Ulil Albab memiliki nomor statistik lain, pun hanya justru tidak nampak, alias belum terdaftar dalam emis.
kondisi seperti ini, harus lakukan perbaikan nomor statistik terlebih dahulu, sebelum aktivasi pembuatan akun. dari sini, waktu mengulur dari biasanya. satu akun emis, cukup hanya memerlukan waktu sekitar 7 menit, dan selesai.
lanjut pergantian nomor statistik baru yang belum dimiliki lembaga lain. buka file Excel database, cari nama TPQ tersebut dalam deret nomor statistik, sangat mungkin telah ada juga, namun tidak ditemukan. akhirnya, dibuatkan nomor statistik yang benar-benar baru dengan akhiran 2041. cetak dokumen SK ijin operasional, piagam nomor statistik, proses penandatanganan, selesai.
memasukan data TPQ Ulil Albab kedalam emis, sambil wawancara data pendukung. Amel, sangat kooperatif dan akrab dalam komunikasi. kisaran memerlukan waktu 11 menitan TPQ ulil Albab telah terdaftar dalam emis.
embali ulang lakukan proses pembuatan akun emis lembaga yang diajukan Amel.
sebenernya hanya perlu waktu 7 menit membuat akun menggunakan username  berupa email dan password baru, email dan password tertera dalam dokumen permohonan akun.
entah kenapa, obrolan dengan Amel malah berlanjut muter-muter melanglang buana hingga ke Irlandia, Â terlena dengan asyiknya pelayanan, tapi tak sampai pada kuch kuch hota hai loh ya, tidak terasa telah memakan waktu kisaran 2 jam lebih.
indahnya komunikasi langsung dengan para operator lembaga dapat saling akrab, tidak seperti beberapa tahun sebelumnya, pembuatan akun dilakukan kolektif, sehingga tidak saling kenal, sering terputusnya Informasi, bahkan banyak yang tidak tahu apa itu emis.
admin kabupaten sengaja menggunakan metode hadap langsung, agar dapat menjelaskan tata cara pemutakhiran data emis, menerima masukan, keluhan dari para lembaga, sambil dilakukan login, hingga menjelaskan pengisian data emis. berharap komunikasi aktif dan kooperatif seperti yang dilakukan Amel dapat menular kepada para operator Lembaga lainnya. mungkin ada beberapa yang bertanya Amalia Kusuma Dewi yang akrab disapa Amel, itu nama asli atau nama samaran ya?. hehehe..
