Ada apa di bilik pesantren?
Sehingga dapat mengubah pola pikir dari konsumen konten menjadi produsen konten. Bilik pesantren menjawab problem utama kita selama ini terkait ketersediaan data yang terintegrasi, kredibel dan akuntabel.
Paparan tersebut diungkapkan gubernur jawa barat Ridwan Kamil yang akrab disapa RK melalui Barnas Adjidin  sebagai Kepala Biro Kesra Pemprov Jawa Barat dalam kegiatan yang diselenggarakan di hotel grand sunshine (11/10/2021) dihadapan para peserta yang dihadiri lebih dari 250 orang.
Mengusung tema kegiatan "bilik pesantren dan dashboard keagamaan" pada era baru dunia pesantren di jawa barat", dihadiri perwakilan dari kementerian agama kantor wilayah jawa barat, para kepala seksi pendidikan diniyah dan pondok pesantren beserta operator emis (education managemen information sistem) pendidikan keagamaan, para kepala seksi bimas islam beserta operator simas (sistem informasi kemasjidan), forum  pondok pesantren dan pemberdayaan umat (FPPU), forum komunikasi diniyah takmiliyah (FKDT), forum komunikasi pendidikan alquran (FKPQ), ormas islam.
Bilik Pesantren merupakan refleksi digitalisasi dan optimalisasi tata kelola manajemen pesantren sekaligus terobosan pemprov jawa barat, bilik pesantren mempresentasikan spirit jabar juara yang mengedepankan semangat inovasi, gagasan, dan kepeloporan. Juga, pertama dan satu-satunya di indonesia "the one and only".
"Bilik pesantren menjadi pelengkap atas anugerah besar bagi dunia pesantren di jawa barat. setelah lahirnya perda pesantren, kini disusul dengan kemunculan bilik pesantren" lanjut Barnas.
Lebih jauh Barnas menjelas, bilik pesantren merepresentasikan nilai acuan klasik di dunia pesantren tentang "al-muhafadhotu 'ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah" (memelihara yang lama yang masih baik dan mengambil yang baru yang lebih baik).
Sehingga bukan hanya sebatas membangun tradisi baru, bilik pesantren hadir dalam rangka mengambil nilai baru yang lebih baik, yaitu melaksanakan spirit zaman digital di berbagai hal. Semacam transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, yang yang pada saat ini menjadi penentu kemajuan dan daya saing. Pesantren go digital, begitulah istilahnya.
keterkaitan bilik pesantren dengan emis?
Adib, Kepala Kantor kementerian agama provinsi jawa barat melalui Wildan kepala seksi sistem informasi dan emis, menjelaskan bahwa sumber data awal bilik pesantren berasal dari data emis milik kementerian agama, selanjutnya akan selalu keterkaitan dengan data emis. komponen data utama dari bilik pesantren mengacu pada data emis.
Lantas apa manfaat dari bilik pesantren ?
Mengintegritaskan pesantren dalam sebuah database yang akan menjadi big data, sarana perbaikan manajemen pesantren, sarana pembelajaran, membangun tradisi baru santri sebagia penghasil produk IT.
Dalam bilik pesantren memuat berbagai informasi rekapitulasi data pesantren real time, peta tematik jumlah pesantren, papan informasi digital, potensi ekonomi pesantren, jumlah pesantren, pengelolaan data pesantren, dapat juga mengupload data pesantren real time, status asset pesantren.
Bukan hanya sebatas pesantren, ada ada Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), Lembaga Pendidikan Alquran (LPQ), Majelis Taklim, data masjid atau mushola, ormas.
Apa yang melatarbelakangi adanya bilik pesantren?
Teknologi Informasi (TI) berkembang dengan pesat, Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan belum sepenuhnya tersentuh IT ini. Baik itu dalam manajemen pengelolaan maupun dalam pembelajaran. Bahkan nampaknya belum banyak yang memikirkan menjadikan pesantren sebagai pengahasil tenaga IT yang handal.
Untuk itu diperlukan upaya peningkatan pemanfaatan IT oleh pesantren dan santri (terutama di Jawa Barat), baik sebagai sarana perbaikan manajemen pesantren, sarana pembelajaran, termasuk  membangun tradisi baru santri sebagai penghasil produk IT. Beberapa hal tersebut, selain akan meningkatkan kualitas pesantren dan sumber daya manusia, juga secara bersamaan akan meningkatkan sumberdaya ekonomi kaum santri dan pesantren.
cara kerja bilik pesantren?
Dalam dashboard potensi lembaga, Megantara Narapadya, Biro Kesra Pemerintahan Provinsi Jawa Barat juga sebagai salah satu tim IT memaparkan kaitan teknis bahwa biro kesra berupaya membangun dan mengembangkan sebuah aplikasi berbasis web menuju big data, pengenalan sistem informasi pendataan, melakukan penghimpunan data, pemanfaatan data untuk keperluan pengambilan kebijakan. Â Mengumpulkan data Lembaga se-Jawa Barat. Diolah dan dilakukan analisa menjadi sebuah sumber data dan penguat informasi untuk digunakan oleh penentu kebijakan.
Target lainnya adalah terkumpulnya data lembaga yang belum terdaftar di sistem sebelumnya baik yang memiliki legalitas maupun belum, data yang terkumpul diperdalam elemen datanya, pemanfaatan data bersama, penghimpunan data secara massive hingga bulan Desember 2021, kolaborasi untuk mengembangkan sistem big data dengan kementerian agama prov jabar.
Strategi dalam bilik pesantren ?
Berlanjut, Diky M Syafei masih dari Biro Kesra Pemerintahan Provinsi Jawa Barat menambahkan terkait penyiapan satu data keagamaan di jawa barat. Berharap kanwil kementerian agama prov jabar bisa mengoptimalkan SDM kementerian agama pada masing-masing kabupatan atau kota.
Begitupun Pemerintah Daerah, penyuluh agama honorer (PAH), forum komunikasi diniyah takmiliyah (FKDT), forum pondok pesantren dan pemberdayaan umat (FPPU), forum komunikasi pendidikan alquran (FKPQ) agar turut serta mendukung dan bekerjasama sesuai bidang dan fungsi masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H