saat ini, mungkin itu jawaban harapan banyak orang atas pertanyaan judul. namun, belum tentu tuhan berkehendak menyegerakan berakhirnya wabah Corona, bisa jadi justru malah menambah lebih parah, seberapapun maksimal usaha manusia.
apa yang tuhan inginkan atas kehendaknya tak dapat dipastikan. adalah sangat berlebihan jika manusia sok tahu atas rencana tuhan.
manusia dibekali pikiran untuk berfikir atas segala kuasa tuhan, bukan menggunakan pikiran untuk menjadikan ia pongah dan congkak.
dibekali hati untuk merenungi segala perbuatan yang telah dilakukan hingga menyebabkan tuhan murka karena menggunakan sifat sombongnya. diturunkan makhluk halus berjenis covid-19 adalah salah satunya.
tafakur, mencari solusi mengatasi dan menghadapi wabah corona. merenung, Â menghisab diri menggunakan hati atas dosa-dosanya berkarat, mengingkari nikmat, taubat telat, maksiat gerak cepat. berharap selamat dapat syafaat karena telah tersesat. hingga tuhan turunkan laknat dahsyat melalui virus Corona berkembang pesat.
kapan virus Corona berakhir ?,
hanya Tuhan yang tahu jawaban pasti. manusia hanya bisa berharap segera berakhir dari makhluk halus covid-19, atupun memperkirakan menggunakan ragam teori manusia atas sebuah wabah Corona.
andai berfikir lebih jauh, wabah Corona seolah mengajarkan manusia agar kembali pada jalan Tuhan, terbangun dari tidur nyenyaknya yang telah lalai menuhankan makhluk, bergantung pada sesama makhluk.
wabah corona, seolah tuhan memberikan kesempatan agar manusia bertaubat. bisa saja tuhan menurunkan hujan meteor untuk menghancurkan bumi dalam hitungan detik tanpa memberikan kesempatan manusia bertaubat. atau, menimpakan planet matahari ke dalam bumi tanpa manusia dapat mengucapkan Sekedar satu huruf pun.
bersyukurlah, hanya virus Corona yang tuhan berikan kepada manusia, masih ada kesempatan memperbaiki diri dari perilaku menyimpang jauh.
bukan hanya doa yang dirutin dibaca, bukan cuma masker yang dibanyakin, tidak cukup menjamin aman dari wabah corona hanya dengan lockdown, social distance, atau antivirus, jika tanpa diiringi perbuatan mensucikan diri dari perilaku yang diridhoi tuhan dan menghadirkan tuhan dalam hati maka semua akan tetap sia-sia hingga batas waktu tak menentu.