entah sejak kapan istilah "membully" menjadi viral di era milenial?. yang jelas ada pemikiran bahwa membully itu bukan perbuatan tercela.
"Loh kok bisa ?," (bisa dong)
"itu kan menyakiti orang lain". (emang, orangnya aja yang baperan)
"tapi kan tidak semua netizen itu bermental baja kayak kamu". (kan semua netizen udah paham konsekuensi bermedsos)
"gimana kamu bisa punya pikiran kalo membully itu bukan perbuatan tercela?".(kan yang membully itu robot alias buzzer)
"tapi buzzer itu dikendalikan manusia". (emang, kalo dikendalikan oleh sutradara ya namanya film).
"tidak semua si tukang bully itu buzzer loh?". (tetap aza buzzer).
"kan mereka bukan robot". (mereka tetaplah robot yang dikendalikan oleh hawa nafsunya sendiri.
"hmm... boleh-boleh...". (apanya yang boleh?)
"boleh lanjutin opini kamu". (ok, sampe dimana tadi ?)
"berarti buzzer atau robot itu bisa dijadikan profesi pekerjaan?". (bukan cuma profesi, malah banyak yang dijadikan sebagai hobi pribadi)
"lah, kok ?". (coba aja berpetualang ke medsos, fb, wa, ig, tg, tt, yt, dll. mereka bahkan tanpa ada yang menggaji tapi rela berkorban hp, kuota, pulsa, waktu, anak, isteri, demi menyalurkan hobi bully)