Adaptasi: Bapak Budi mulai mengatur anggaran lebih ketat, mencari penghasilan tambahan melalui freelance, dan mengurangi pengeluaran untuk hiburan.
Dampak Psikologis: Awalnya merasa tertekan, namun dengan perencanaan keuangan yang baik, ia merasa lebih terkendali.
Ketidakpekaan Sosial di Tengah Tantangan Ekonomi
Kenaikan tarif PPN juga dapat memperbesar kesenjangan sosial. Sebuah penelitian oleh Piff et al. (2012) menyebutkan bahwa "status ekonomi yang tinggi sering kali dikaitkan dengan penurunan sensitivitas terhadap kebutuhan sosial, terutama pada individu dengan pengalaman terbatas terhadap kesulitan ekonomi."
Dalam konteks kenaikan PPN, kelompok yang lebih mampu secara finansial mungkin tidak sepenuhnya memahami atau merasakan dampak yang dirasakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah, yang dapat memperburuk ketidakpekaan sosial.
Contoh konkret dapat ditemukan dalam hubungan antara pemberi kerja dan karyawan. Seorang manajer yang tidak terpengaruh signifikan oleh kenaikan PPN mungkin tidak menyadari bagaimana kebijakan tersebut memengaruhi kehidupan karyawannya, terutama dalam hal biaya transportasi dan kebutuhan pokok. Sikap ini dapat menciptakan jarak dan mengurangi produktivitas serta moral tim.
Strategi Menghadapi Dampak Kenaikan PPN
Dalam situasi ini, penting bagi individu untuk tetap menjaga fleksibilitas psikologis dan kemampuan adaptasi. Sebuah studi oleh Johnson (2020) menekankan bahwa "menerima tantangan baru secara konsisten dapat memperkuat fleksibilitas psikologis, bahkan dalam kondisi stabil secara finansial." Dengan meningkatnya biaya hidup akibat kenaikan PPN, masyarakat dapat mencoba beberapa strategi berikut:
1. Meningkatkan Literasi Keuangan:
Masyarakat dapat belajar mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien, seperti mengatur anggaran, memprioritaskan kebutuhan, dan mencari sumber pendapatan tambahan.
2. Mengembangkan Keterampilan Baru:
Peningkatan keterampilan dapat membantu individu mendapatkan peluang kerja yang lebih baik, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan perubahan ekonomi. Program pelatihan dan sertifikasi yang diselenggarakan pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat dapat dimanfaatkan.
3. Membangun Jaringan Sosial:
Dukungan dari komunitas atau kelompok sosial dapat membantu individu mengatasi tekanan psikologis akibat perubahan finansial. Bergabung dengan komunitas UMKM atau kelompok freelancer dapat memberikan dukungan dan informasi yang berharga.
4. Memanfaatkan Teknologi:
Aplikasi dan platform digital dapat membantu dalam pengelolaan keuangan, mencari peluang kerja, dan berbisnis secara online.
Perbandingan dengan Negara Lain
- Jepang: Kenaikan pajak konsumsi pada tahun 2019 berdampak pada penurunan konsumsi rumah tangga sebesar 2,6% selama kuartal pertama setelah implementasi (Mishra dan Tokuoka, 2020).
- Swedia: Dengan tarif PPN yang tinggi (25%), UMKM menghadapi tantangan dalam hal beban administrasi yang lebih besar, namun diimbangi dengan insentif pajak untuk inovasi (Stenkula, 2015).
Kesimpulan
Kenaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12% memiliki dampak yang signifikan terhadap kenyamanan finansial dan fleksibilitas psikologis masyarakat. Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan untuk beradaptasi adalah keterampilan yang sangat berharga. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk secara aktif mencari solusi dan strategi untuk tetap bertahan di tengah tantangan ekonomi. Dengan menjaga keseimbangan antara kenyamanan dan tantangan, masyarakat tidak hanya dapat mengatasi dampak kenaikan PPN tetapi juga terus berkembang dalam setiap aspek kehidupan mereka. Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan kebijakan pendukung yang meringankan beban masyarakat, terutama kelompok rentan.