Menuju Indonesia Emas 2045: Peran Strategis Pendidikan dalam Pelestarian Budaya Lokal
Dalam hal mewujudkan visi Indonesia emas 2045, pendidikan nasional memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk identitas budaya lokal dan nasional. Terutama bagi mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain mempengaruhi perkembangan intelektual, pendidikan juga turut berperan dalam mengenalkan dan menjaga nilai-nilai budaya. Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia di dalam situasi tersebut berperan penting untuk memahami, menganalisis, serta menyebarluaskan kekayaan budaya lokal maupun nasional melalui dunia pendidikan.Â
Sistem pendidikan nasional di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan dalam beradaptasi dengan keragaman budaya yang terdapat di tanah air. Kurikulum yang diterapkan di sekolah pun bersifat sama, bertujuan untuk menyatukan visi dan tujuan pendidikan nasional. Namun, dalam pendekatan ini terkadang mengabaikan pentingnya budaya lokal di setiap daerah, misalnya pembelajaran bahasa Inggris sering kali diajarkan berdasarkan standar yang ditetapkan dapat mengabaikan bahasa lokal dan keragaman bahasa, padahal bahasa merupakan cerminan langsung dari budaya.
Dengan demikian, wacana pendidikan nasional harus memperhatikan bahwa bagaimana mengekalkan budaya asli sebagai nilai dasar sistem sekolah. Namun, kebudayaan lokal tidak hanya bisa menaikkan nilai identitas nasional, sebaliknya juga merupakan pool of knowledge yang unikk dan modern di skala global. Dukungan mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia melalui kemampuannya untuk membersihkan serta belajar sastra dan bahasa adalah tugas penting.Â
Sebagai anak ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia, kita dapat memadukan budaya lokal dengan pendidikan nasional melalui pengkajian bahkan penyelaraskan studi literatur daerah serta melakukan sosiolinguistik baku terhadap masyarakat di luar jawa yang dipasang ke dalam kurikulum nasional.
Oleh karena itu, dalam lingkup dunia pendidikan juga haruslah berbicara mengenai wacana edukasi nasional dengan mempertimbangkan keberadaan budaya nasional. Negara kita seharusnya memperjuangkan kebudayaan nasional sebagai identitas kelompok yang merupakan integral dari berbagai etnis. Keseimbangan antara nasionalisme dan penghargaan terhadap keadaan lokal perlu dipertahankan dalam pendidikan.
Pun pada akhirnya, para mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia perlu didorong untuk membuka diri serta berperan aktif dalam dialog yang konstruktif antara pendidikan nasional dan perkembangan budaya lokal. Berdasarkan hal tersebut, maka pendidikan fungsinya tidak hanya sebagai upaya untuk meningkatkan intelektualitas masyarakat kita tetapi juga memiliki peran dalam pelestarian dan penghormatan terhadap keragaman budaya Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H