Ya, menulis dan menulis. Menebarkan virus literasi minimal di kalangan teman-teman seprofesi. Meski sambutannya belum begitu menggembirakan. Namun seiring waktu berjalan, 'dakwah literasi' itu menemui takdirnya. Beberapa teman mulai tertarik dan ikut menulis. Tidak hanya menulis, merekapun turut ngoprak-oprak teman-teman untuk mengikuti jejaknya.Â
Inilah salah satu hikmah yang kutuai dari pandemi. Dimulai dari ikut kelas menulis yang berbuah antologi, webinar kepenulisan yang juga demikian, berlanjut ikut kelas-kelas antologi baik sebagai penulis maupun penyusun sekaligus editor lapis satu, aku berusaha untuk terus menulis.Â
Semoga cedera tangan kiriku yang cukup parah bukan alasan untuk tidak menulis. "Beruntung yang patah tangan kiri", hibur beberapa teman. Dan benar saja, dengan tangan kiri digips dan harus digendong, aku mengejar beberapa deadline naskah dengan satu tangan.
Pada hari istimewa ini, tepat di tanggal 17, antologi berjudul "Berbisnis, Siapa Takut?" yang baru kemarin aku terima dan sudah kupajang di rak hasil karya merupakan buku ke-17. Tentu saja masih menunggu antologi lain yang masih dalam proses, baik editing, layouting maupun dalam perjalanan menuju pelukan.Â
Termasuk antologi yang naskahnya masih belum kelar. Hehehe. Lagi-lagi ini adalah hadiah istimewa di hari merdeka. Mungkin bagi penulis kelas kakap, ini bukan apa-apa. Tapi bagiku, ini adalah bagian dari langkah kecilku untuk terus berusaha menginspirasi banyak orang untuk meninggalkan jejak dengan menulis.Â
Mengikat ilmu dan mengabadikan karya. "Ilmu itu bagaikan hasil panen atau buruan di dalam karung, menulis adalah ikatannya" (Imam Syafi'i)
Mari tetap bersemangat meski  pandemi belum juga pergi. Syukuri dan hadapi. Bukankah lautan hikmah tetap terbentang di sana? Jangan kendor, tetap terapkan 5 M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilitas). Jangan lupa tambahkan 1 D, langitkan doa kepada Sang Maha Cinta. Semoga kita segera merdeka dari covid 19. Yakinlah, badai pasti berlalu. Dirgahayu negeriku, cintaku dan tumpah darahku, Indonesia. Merdeka!!
Magelang, 17 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H